• extra chapter [APL] •

0 1 0
                                    

Playing Now
M2M | The Day You Went Away

⏪⏸⏩

Patricia menatap langit senja dengan senyuman manis yang mengembang di bibirnya, tangannya memeluk erat lengan kiri Asrael, sementara itu Asrael sibuk memandangi wajah Patricia yang terlihat semakin mempesona.

Angin pantai menerbangkan rambut mereka dengan santai, Patricia memejamkan kelopak matanya, menikmati angin yang menerpa wajah cantiknya.

"Kamu cantik." Celetuk Asrael sambil terus memandang wajah Patricia, membuat gadis itu membuka mata dengan cepat, memandang Asrael dengan tatapan datar.

Sedetik kemudian, senyumnya berkembang dengan dihiasi rona merah samar dipipinya. Patricia terkekeh sambil menepuk lengan Asrael pelan.

"Kamu bisa aja. Aku perempuan, wajar saja aku cantik."

Asrael menyengir lebar, tangannya terangkat menyelipkan rambut Patricia ke belakang telinga gadis itu dengan lembut. Kepalanya mengangguk-angguk paham kemudian menggeleng pelan, Asrael membawa Patricia ke dalam pelukan hangatnya.

"Kamu lebih cantik dari yang kamu kira." Ucap Asrael lembut, tangannya membelai kepala Patricia dengan penuh kasih sayang, membuat gadis itu nyaman dan memejamkan kelopak matanya. Kepalanya bersandar nyaman di dada Asrael, Patricia bisa mendengar jantung Asrael yang berdetak kencang.

Patricia menyimpan telapak tangannya di dada Asrael, mengusapnya pelan. "Jantung kamu detakannya kenceng banget, aku juga gitu, kenapa ya?" Patricia beralih memegang dadanya sendiri, gadis itu bisa merasakan detakan jantungnya begitu cepat seperti detakan jantung Asrael.

Asrael terkekeh gemas, laki-laki itu semakin mengeratkan pelukan mereka. Keduanya sama-sama menikmati langit senja yang menemani mereka, bersama dengan angin sepoi-sepoi pantai yang menerbangkan lembut rambut mereka.

"Itu artinya kamu cinta sama aku." Balas Asrael dengan penuh percaya diri, laki-laki itu mengecup puncak kepala Patricia dalam.

Patricia diam tanpa membalas apapun, gadis itu sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Asrael..." Panggilnya, Asrael menyahut dengan gumaman tak jelas.

Patricia menipiskan bibirnya. "Jangan tinggalin aku ya? Kalau ngga ada kamu entah aku harus bagaimana." Lirihnya pelan, namun dapat tertangkap telinga Asrael yang begitu tajam.

Asrael mengurai pelan pelukan mereka, telapak tangannya menangkup wajah Patricia dengan senyum hangat yang terkembang sempurna.

"Harusnya aku yang bilang itu sama kamu." Bisik Asrael, netra birunya memandang dalam manik coklat milik Patricia.

Asrael merundukkan tubuhnya, agar wajahnya sejajar dengan wajah Patricia, mereka saling menatap dalam.

Asrael mengusap hidung mancung Patricia dengan telunjuknya. "Sedari awal, kamu tahu aku bukan manusia, tapi kamu tetap bertahan, aku begitu berterimakasih." Asrael menundukkan pandangan, menatap pasir pantai yang mereka jejaki.

Patricia tersenyum, tangannya terangkat dan balas menangkup wajah Asrael, gadis itu menggunakan jempolnya untuk mengelus pipi Asrael dengan lembut. "Itu karena aku cinta sama kamu, aku mau terus sama kamu, sampai kapanpun."

Asrael menelan ludah, wajahnya terlihat tertegun sesaat, laki-laki itu mengerjap pelan. "Walau saat aku di siksa di neraka yang paling panas?" Tanyanya dengan pelan, matanya menatap sendu pada Patricia.

Patricia terdiam sebentar, lalu mengangguk tegas. "Aku tahu, kamu menjadi iblis bukan atas kemauan kamu sendiri, kalian keturunannya." Kata Patricia sambil tersenyum hangat.

Missing You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang