• 13 •

2 1 0
                                    

Playing Now
Jessica ft. Pasto | Selamanya Milikmu

⏪⏸⏩

"Bunda masak apa hari ini?"

Azazel mendudukkan dirinya dikursi makan, disusul oleh Astaroth dan Asrael dimasing-masing sisinya.

Matanya sedari tadi tak teralihkan pada Bundanya yang sibuk memasak untuk makan siang mereka.

Ria menoleh sebentar. "Bunda masak terong sama telur balado, ngga papakan? Bunda belum belanja soalnya."

"Ngga papa kok Bunda, apapun yang Bunda masak bakalan selalu enak dilidah kita." Asrael menyaut, berbeda dengan Azazel yang terdiam, sebuah ingatan berputar dikepalanya.

"Ada yang mau rekomen masakan?"

"Bunda masak terong balado aja." Ucap Aya semangat dengan tangan mengebrak meja pelan, membuat mereka semua tertawa karena wajah menggemaskan Aya, apalagi mata hazelnya berbinar-binar.

"Semangat banget sih Ay." Kekeh Arno menatap geli putrinya itu.

Aya mendengus dan kembali duduk. "Iyalah, Bunda udah lama ngga masak terong balado, aku kangen menu itu." Rengutnya manja.

Ria terkekeh, tangannya mulai menyiapkan bahan yang diperlukan untuk memasak terong balado yang diingankan putrinya.

"Ayah juga pengen terong balado kalau gitu." Tutur Arno yang membuat Aya mengangkat sebelah alisnya, meremehkan.

"Plagiat yeeuu!!" Ejeknya.

Arno mengedikkan bahu, mengabaikan ejekan putrinya. "Semangat Sayang! Masaknya yang enak ya!"

"Okay! Tunggu aja nanti, masakan aku tidak akan pernah gagal."

"Azazel!"

Azazel tersentak pelan, dia memandang semua keluarganya yang kini menatapnya dengan pandangan khawatir, anak itu menggaruk pipinya pelan.

"Kenapa Bunda? Ada apa?" Tanyanya polos, membuat semuanya menghela nafas.

"Kamu kenapa? Apa yang kamu fikirin?" Tanya Ria khawatir, ini tidak seperti biasanya, Azazel tak akan melamun jika masalah itu bukan masalah berat.

Melihat tatapan khawatir yang ditujukan padanya, Azazel tersenyum lugu, tangannya membalikkan piring dan mengisinya dengan nasi diikuti terong dan telur balado yang terhidang.

"Ngga papa kok."

Azazel menganguk meyakinkan kala tatapan tak yakin menjadi reaksi semua keluarganya, keculi Astaroth yang tak bereaksi apapun, anak itu tetap makan dengan tenang.

Tanpa seorangpun tahu, jika ekor matanya sedari tadi melirik Azazel dengan sorot yang tak bisa diartikan.

Selalu saja seperti itu. decihnya dalam hati.

...

Kamu dan segala kenangan
Menyatu dalam waktu yang berjalan
Dan aku kini sendirian
Menatap dirimu hanya bayangan

Tak ada yang lebih pedih
Dari pada kehilangan dirimu
Cintaku tak mungkin beralih
Sampai mati hanya cinta padamu ..

Tetes demi tetes air mata jatuh dari kelopak matanya, Septi tetap menunduk dengan tangan yang senantiasa menekan tuts-tuts piano, menciptakan sebuah nada yang terdengar menyakitkan di telinganya.

Kenangan demi kenangan yang dilaluinya bersama Aya tergambar jelas di kepalanya, saat gadis itu mengajarkannya memainkan piano, menyuapinya makan dengan lembut, menemaninya tidur kala dia tak bisa tertidur, dan masih banyak kenangan yang lain.

Missing You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang