Playing Now
Alan Walker, Sabrina Carpenter & Farruko | On My Way⏪⏸⏩
Melangkahkan kakinya memasuki mansion mewah itu lebih dalam, pria itu berhenti tepat di depan pintu bercat emas dan membukanya perlahan. Itu adalah sebuah kamar dengan anak yang berjumlah sekitar 20 anak.
Dengan tangan kirinya yang memegang bucket bunga, pria itu melangkahkan kakinya, ketukan sepatunya yang terdengar mengalihkan perhatian anak-anak itu dari mainan ataupun makanan yang tengah mereka makan.
Salah satu dari anak itu berdiri dan berbicara dengan nada polosnya. "Paman Ed, apa yang terjadi di luar? Kenapa kita dikumpulkan disini?"
Pria bernama Ed itu tersenyum tipis dan berjalan mendekat, hingga berlutut di depan anak itu agar wajah mereka sejajar. "Tidak ada apa-apa, hanya ada beberapa masalah yang harus di selesaikan." Jawabnya tenang, masih dengan senyum tipis.
Ed mengintruksikan anak-anak itu agar duduk melingkar, dengan dia yang berada di tengah-tengah anak itu. Ed memetik kuncup bunganya dan membagikannya satu persatu pada anak-anak itu.
Mereka menerimanya karena baru melihat makanan seperti ini, salah satu dari mereka ijin untuk memakannya, dengan senang hati Ed mengijinkan. Anak-anak itu mulai mengemut kuncup bunga yang ternyata adalah permen.
Awalnya memang manis seperti kebanyakan permen, karena mengandung gula, tapi lama-lama mereka merasakan kelopak mata mereka memberat dan akhirnya menutup sempurna secara bersamaan.
Pria dengan wujud Ed itu menyeringai puas, sosoknya berganti menjadi yang sebenarnya, dia yang tak lain adalah Cute Blood.
Dibalik matanya yang tertutup perban, pandangannya berbinar cerah, ini korban anak-anak terbanyak yang dia dapatkan setelah bertahun tahun membunuh anak-anak.
Biasanya dalam sekali membunuh dia hanya akan membunuh setidaknya 5 sampai 7 anak, sangat sedikit menurutnya. Tapi sesuai intruksi Broken Angel jika sekarang anak-anak akan lebih banyak, tentu saja Cute Blood senang.
"Ini korban anak-anak terbanyak yang aku bunuh, lain kali aku akan membunuh lebih dari 20 anak." Gumamnya semangat sambil melangkahkan kakinya keluar, bunga di tangannya terus bergoyang.
Dia pergi meninggalkan mayat anak-anak itu yang kini dengan cepat membusuk, menyebarkan bau tak sedap ke penjuru ruangan. Korban pembunuhan dari Cute Blood memang begitu mencolok, tapi tak ada satu pun aparat negara yang bisa menangkapnya.
Menempelkan bucket bunya dipipi, Cute Blood memasang wajah berpikir keras.
"Kali ini tugas ku apalagi ya?" Tanyanya sambil menyeringai aneh.
...
Satu kata yang pertama kali keluar dibenaknya saat melihat sosok pria bernama Sinre adalah tampan, Baddas Girl tak akan menampik kata-kata itu. Dia berandai-andai untuk menjadikan wajah Sinre sebagai pajangannya di rumah, Sayang sekali jika Sinre adalah sosok pria yang telah membunuh Ayah dan Ibunya, bahkan membuangnya ke jalanan.
Saat menngingat itu, amarah semakin menggunung di hatinya, jantungnya berdebar kencang, darahnya mendidih terbakar amarah hingga pelipisnya berdenyut.
"Kita bertemu lagi Jerk!" Sinis Baddas Girl yang mendapati tanggapan berupa alis terangkat dari Sinre.
Melihat itu Baddas Girl berdecih pelan dan melipat tangannya di dada, kepalanya menongak menatap Sinre yang jelas-jelas lebih tinggi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You [End]
Mistero / ThrillerMungkin Tuhan memang menakdirkan hidupnya penuh dengan kesialan, di mulai dari hal-hal yang kecil, sampai hal besar. Contohnya Rival Septian Nugraha yang tak pernah punya teman dan selalu di jauhi di sekolahnya, dan dia tak tahu apa kesalahannya. La...