• 39 •

0 0 0
                                    

Playing Now
Alec Benjamin | Let Me Down Slowly

⏪⏸⏩

"Kalian benar-benar ingin ikut dengan ku?"

Broken Angel menatap Secret Black dan yang lainnya yang berdiri di depannya. Dia akan pergi jauh, sepertinya malam ini dia akan sibuk dan tidak akan sempat tidur, lagi pula dia juga tidak butuh tidur.

Baginya tidur hanya sekedar formalitas.

Secret Black mengangguk mantap, membuat Broken Angel menghela nafas dan akhirnya mengangguk, membuat mereka senang.

Broken Angel mengerjap dibalik tudungnya. "Aku duluan, kalian tahu lokasinya kan? Aku pergi, kita akan bertemu kemungkinan saat jam tiga pagi."

Broken Angel mengeluarkan sayapnya dan terbang tinggi meninggalkan halaman kastil, Baddas Girl yang biasanya tak hadir, kini ada disana, menatap ke langit dimana Broken Angel terbang dan menghilang begitu cepat.

"Kita akan menggunakan heli kesana?" Tanya Stupid Smile dengan senyum bodoh, pertanyaan yang juga sangat-sangat bodoh.

Mereka mendengus bersamaan dan berbalik pergi, meninggalkan Stupid Smile yang berdiri diam menatap punggung teman-temannya yang berjalan meninggalkannya.

Black Flower sebagai sepupu dari Stupid Smile berdecak kesal dan menarik Stupid Smile agar langkah mereka sejajar dengan Secret Black dan yang lainnya, untung saja mereka bisa menyusul karena langkah Secret Black dan yang lainnya yang terkesan santai dan tak terburu-buru.

"Oh ya, kita harus baluri semua senjata dengan racun yang diberikan Broken Angel, yang kita lawan bukan manusia. Mereka pengguna sihir, dan keuntungan bagi kita karena mereka tak paham sihir penyembuhan." Ucap Bloody Devil yang diangguki semuanya, Cute Blood terlihat lebih semangat dari biasanya, bunga ditangan kirinya dia goyang-goyangkan.

"Aku tidak sabar memberi mereka makanan." Gumamnya senang, matanya masih tertutup perban, walau begitu dia bisa melihat dengan jelas.

Cute Blood tidak buta, hanya saja memang keinginannya untuk berpenampilan seperti itu, sama seperti Bloody Devil, hanya saja perban Bloody Devil satu ikat dan menutupi mata, sedangkan untuk Cute Blood yang tertutupi adalah mata dan bibirnya.

Baddas Girl yang ada di sampingnya hanya menggeleng pelan dan terkekeh dibalik masker hitamnya. "Sabar sedikit, kali ini banyak yang harus kau beri makan." Kekehnya yang membuat Cute Blood semakin bersemangat.

Ah, aku benar-benar tidak sabar. Gumamnya dalam hati.

...

Broken Angel menatap sebuah kastil mewah yang terdapat ditengah-tengah hutan Eropa, tempat dimana seharusnya moyangnya dulu berada. Sayangnya moyangnya itu diusir karena berbeda dari yang lain, hingga menimbulkan dendam sampai pada semua keturunannya, termasuk dirinya.

Broken Angel terkekeh sinis, matanya berubah menjadi merah. Telunjuknya terangkat dan api keluar dari ujungnya, sebelumnya Broken Angel bahkan sudah menyiram semua penjuru kastil itu dengan bensin hingga kini dilihat, api mulai menjalar dan menggulung kastil mewah itu.

Bibirnya tersenyum sinis menangkap suara teriakan dan jeritan kesakitan, ketakutan, kemarahan dan lainnya. Jantungnya berdetak senang, inilah yang dia sukai.

Tidak akan ada yang bisa selamat dari api itu, api itu adalah api nereka, dan sesuai penjelasan dalam buku, jika api itu tak akan pernah padam jika memang pemiliknya tidak bertindak.

Dan Broken Angel tak akan bertindak sebelum kastil mewah itu benar-benar runtuh, hangus dan hancur bersama orang-orang yang menempatinya, tak peduli lansia, muda ataupun anak-anak.

Dendam tetap dendam dan harus terbalas sampai tuntas.

Sayapnya mengepak dan terbang mendekat, kepalanya menunduk menatap ke bawah, dimana kastil itu kini runtuh dan hangus, bersama dengan penghuninya.

"Baru 83, masih banyak yang harus ku bunuh." Gumamnya lalu pergi ke bagian lain, setelah menghilangkan jejak tentu saja.

Jiwa-jiwa manusia itu akan abadi dalam beraka bersama ku, haha. Batinnya dengan tawa puas.

...

Dalam helikopter yang lumayan besar dan bisa menampung 8 orang karena Secret Guardian tak hadir, tentu saja karena dia diberikan tugas tersendiri. Baddas Girl menatap langit malam lewat jendela, ini masih jam dua belas malam, udara tentu saja dingin, tapi dia tak merasakannya karena memakai hoodie yang cukup tebal.

Sebenarnya tak apa dia tak ikut penyerangan, karena dia juga mempunyai tugas sendiri, tapi karena suntuk dan tak ada kegiatan apapun, Baddas Girl memilih ikut sekaligus melatih otot-ototnya agar semakin kuat.

"Kau tidak membawa senjata?"

Baddas Girl menoleh, mendapati Cute Blood yang duduk di sampingnya. Meski wajahnya menghadap ke depan, Baddas Girl tahu jika Cute Blood meliriknya sekilas.

Baddas Girl mengangkat bahu tak peduli. "Memakai senjata? Aku tidak mau, aku ingin meremukkan jantung mereka dengan tangan ku sendiri." Ucapnya di akhiri dengan kekehan, Cute Blood juga ikut terkekeh pelan dan menggoyangkan bunganya.

"Yupi itu punya ku kau tahu?!"

"Tapi aku yang menemukannya!"

"Aku yang membeli, kau yang makan, bangsat kau!"

"Hei! Kau mengatai Abang-mu sendiri? Berdosa kau!"

"Aku memang penuh dosa, begitu juga dirimu."

Sad Devil menatap Secret Black dan Bloody Devil yang tengah meributkan Yupi' makanan manis dan kenyal yang disukai berbagai kalangan. Jika dia membela Bloody Devil selaku adik ipar, Secret Black sebagai kekasihnya akan merajuk, dan itu tak boleh terjadi.

Ayolah! Beri dia saran, apa yang harus Sad Devil lakukan?

Ah ya! Sad Devil teringat sesuatu dan merogoh tas hitamnya, tas itu biasa dia bawa dan berisi makanan, jangan harap tas kesayangannya ini akan berisi senjata, tas ini tidak boleh rusak.

Sad Devil menarik Secret Black mendekat, terpaksa membuat Secret Black mengentikan aksi ributnya dan itulah tujuan Sad Devil.

"So what honey? Jika tak ada yang penting, kau tidak boleh memelukku saat tidur." Tanya Secret Black sekaligus mengancam, membuat Sad Devil bergidig tak mau, dia tak akan bisa tidur jika tak memeluk kekasihnya bagai guling.

Sad Devil mengeluarkan sesuatu dibalik punggungnya, sesuatu itu kontan membuat Secret Black kegirangan dan mengambil sesuatu itu, tapi di tahan karena Sad Devil menjauhkannya.

"Kenapa? Apa kau hanya berniat pamer tanpa mau berbagi dengan ku? Sungguh, kau begitu jahat honey.." Ratap Secret Black dengan dramatis, Sad Devil memutar bola matanya dan menggeleng.

"Jika kau ingin ini, ada syaratnya Amour." Secret Black memicingkan matanya tajam.

"Jangan macam-macam." Kecamnya garang, Sad Devil terkekeh geli, wajah kekasihnya terlihat lucu, pantas saja jika membunuh dia lebih menggunakan topeng, agar terlihat menakutkan.

Sad Devil menyeringai aneh, membuat Secret Black was-was dan bergerak menjauh, tapi tertahan oleh satu tangan Sad Devil yang melingkar indah dipinggangnya.

"Hanya satu macam Amour." Lirih Sad Devil, pria dengan wajah menyedihkan itu mendekatkan wajahnya pada wajah Secret Black, dan kini Secret Black tak bisa menghindar dan akhirnya pasrah, membiarkan bibirnya di'makan' oleh kekasih halalnya itu.

Hmm.. akan ku balas nanti jika ini sudah selesai. Kekeh Secret Black dalam hati, diam-diam membuat rencana fantastis.

Missing You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang