Natalia terbangun dari tidurnya tepat pada saat tengah malam, ia merasa bahwa moodnya sepertinya sudah kembali.Ia pun berjalan melewati beberapa desa, disana terlihat sangat sepi dikarenakan semua orang tengah tertidur dengan lelap.
Sebenarnya ia akan kembali ke kekaisaran Moniyan, niatnya kembali kesana pada saat malam hari karna ia ingin melihat apa di tempat yang dilewatinya ada penjahat yang bersedia untuk merampok orang pada saat tengah malam seperti ini atau tidak.
Dan benar saja saat Natalia sedang berjalan sendirian di tengah kegelapan malam tiba-tiba dia di hadang oleh tiga orang pria dengan badan kekar, hal itu tak membuat Natalia merinding sama sekali. Baginya menumbangkan ketiga pria ini sekaligus dalam waktu singkat adalah hal yang sangat mudah.
"Hai manis mau pergi kemana malam-malam begini? Kemarilah dan menginap bersama kami" kata salah satu pria tersebut sambil menatap Natalia penuh nafsu.
Nata merasa sangat jijik dengan perilaku pria tak terpuji seperti mereka, "J–jangan om..." Natalia berpura-pura ketakutan saat menatap para pria tersebut.
"Ayo ikut kami adik kecil" saat salah seorang pria ingin menyentuh tangan Natalia tiba-tiba saja Natalia menghilang dari hadapannya.
"Sringg..."
Suara cakar milik Natalia menggores punggung belakang pria tersebut, pria itu pun sontak kaget dan menoleh ke arah belakang disana ia tak melihat seorangpun."Hi om, kenapa kau tidak melawan gadis kecil sepertiku? Padahal kalian bertiga dan aku sendiri loh" suara Natalia terdengar akan tetapi ia tak nampak sedikitpun.
"H–hei dimana kau! Tunjukkan dirimu!" Pria itu mulai panik dan merasa gemetar, "baiklah jika kau mau pergi, pergilah dari sini!" Lanjutnya.
"Hah? Pergi dari sini? Pffft, astaga aku masih ingin bermain-main dengan kalian, lagi pula mana mungkin aku membiarkan kalian menjadi penjahat di desa ini" kemudian Natalia pun muncul tepat di depan pria tersebut lalu menggores wajahnya lalu ia menghilang kembali.
"Sebenarnya siapa kau! Kenapa kau bisa menghilang!?" Tanya pria itu pada Natalia yang tak nampak sosoknya.
"Aku adalah Natalia dari kekaisaran Moniyan, jadi jangan macam-macam denganku. Akan tetapi kali ini aku akan tetap membawamu ke kerajaan Moniyan agar kau mendapat hukuman!" Ucap Natalia, tak lama kemudian tangan mereka bertiga sudah di ikat dan ujung tali itu di pegang eleh Natalia.
Kini Natalia menunjukkan dirinya dan menarik-narik tali tersebut memerintahkan agar mereka segera berjalan menuju kerajaan Moniyan.
"Bagaimana bisa aku salah sasaran dan berakhir seperti ini di tangan bocah" batin salah satu pria itu.
"Wuaa para om-om kalian jalan di belakang ya, karna adik kecil ini takut jika harus berjalan di belakang sendirian. Jika kalian berusaha melukaiku silahkan saja, itupun jika kalian mampu... Hihi" Natalia tertawa kecil kemudian menarik ketiga orang tersebut.
Setelah beberapa saat berjalan akhirnya mereka sampai ke kerajaan Moniyan, disana masih ada pengawal istana yang berjaga di pintu gerbang istana Moniyan.
"Hey pengawal bawa ketiga om-om mesum ini dan berikan mereka pelajaran" ujar Natalia, kemudian para pengawal itupun menjalankan apa yang di perintahkan oleh Natalia.
Natalia berjalan menuju pintu kamar Silvanna untuk menyapanya saat tengah malam begini, sebenarnya Natalia ingin mengejutkan Silvanna terlebih dahulu.
Ia menggunakan kekuatannya untuk menghilang kemudian membuka pintu kamar Silvanna, ternyata Silvanna belum tidur dan malah sedang menulis sesuatu.
Silvanna yang sedang menulis dalam catatan pribadinya terkejut melihat pintu yang tiba-tiba saja terbuka itu, ia mengira bahwa itu mungkin saja hanya angin.
Tetapi tak mungkin pintu seperti itu dapat terbuka hanya karna tertiup angin, tidak ingin pusing Silvanna pun berjalan menuju ke arah pintu kemudian melihat sekitar. Disana tidak terlihat adanya seorangpun dan pada akhirnya Silvanna menutup pintu tersebut.
Natalia yang membaca catatan pribadi milik Silvanna itupun berusaha untuk menahan tawanya agar tidak ketahuan bahwa ia berada disana, ia pun memilih diam dan terus melihat Silvanna menulis.
Catatan pribadiku hari ini
Saat latihan hari ini aku merasa tidak ada peningkatan sedikitpun pada diriku, sepanjang latihan aku terus saja memikirkan hal itu. Bukan, bukan tentang Dyrroth yang mirip dengan Aurelius II atau mungkin itu memang Aurelius II yang penampilannya sedikit diubah akan tetapi ini tentang Granger. Ya aku menyimpan sebuah perasaan padanya, entahlah ini kali pertama aku menyukai seorang pria jika aku menyatakan perasaan ku apakah nanti aku akan di tolak? Atau aku harus menunggunya menyatakan perasaannya terlebih dahulu kepadaku. Tetapi aku takut jika nantinya kami berpacaran ternyata ayahanda menyuruhku untuk bertunangan dengan pria lain. Sebenarnya aku masih ingin berada di gubuk yang di buat olehku dan Natalia akan tetapi disana aku malah semakin memikirkan segala tentang Granger, aku hanya takut bila aku terus memikirkan Granger maka latihan ku akan terganggu nantinya.
Setelah merasa cukup karna sudah mencurahkan isi hatinya pada catatan pribadinya itu Silvanna pun berjalan menuju kamarnya dan bergegas untuk tidur agar merasa lebih baik di pagi hari nantinya.
Natalia yang pegal karna sudah berdiri cukup lama disana akhirnya mengambil selembar kertas catatan pribadi milik Silvanna yang baru saja ia tulis, agar tidak membangunkan Silvanna ia pun memilih untuk melompat lewat jendela karena Silvanna yang ceroboh itu lupa menutup jendela kamarnya.
Walaupun kamar Silvanna berada di lantai dua tidak membuat Natalia kesulitan untuk pergi dari sana, "jam segini pasti Granger belum tertidur, aku harus memberitahukan padanya" kemudian Natalia pun berlari ke kamar tempat istirahat kesatria Lightborn Chevaliers.
Disana adalah kamar tempat istirahat Alucard, Granger, Harith, dan Tigreal. Bagaimana dengan Fanny? Fanny memiliki kamar khusus untuk dirinya sendiri, ia tak mungkin tidur bersama ke empat pria itu.
Sesampainya disana bukannya mendapat sambutan malah membuat mereka ketakutan karena melihat sebuah kertas melayang ke arah mereka, mana mungkin jika kertas tertiup angin akan terbang di tempat seperti itu.
Natalia lupa membuat tubuhnya terlihat lagi, "Ini aku Natalia! Astaga jangan takut begitu aku tadi hanya lupa untuk menunjukkan diriku" ucapnya.
"Kukira hantu" kata Alucard dengan ekspresi wajah menahan takut, akan tetapi ia tak ingin terlihat seperti ketakutan oleh teman-teman nya karna tidak mau di permalukan.
"Natalia! Sudah berapa hari kau tidak kembali kesini hah? Kenapa kau kemari saat malam begini" ujar Tigreal melihat Natalia yang kembali ke kerajaan Moniyan di saat malam hari begitu.
"Ya begitulah, kau seharusnya tahu bagaimana sikapku" Natalia, "Kini itu tidak penting, kemarilah dan aku akan memberi tahumu sebuah berita yang sedikit penting" lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Silvanna : The Royal Knight
FantasySiapa sangka seorang gadis bisa menjadi seorang kesatria pemberani dan pantang menyerah, Silvanna menjadi seorang kesatria karena ia ingin menyelamatkan adiknya Dyrroth dan membawanya kembali ke kerajaan. Terus berlatih untuk menjadi kuat agar ia bi...