Chapter 38

193 14 2
                                    


Melihat Silvanna yang hanya terdiam melihatnya mengucapkan hal tersebut membuatnya sedikit takut, ia menundukkan kepalanya "Apa aku... Di tolak olehnya?..." Batin Granger.

Tanpa disadari Silvanna tiba-tiba langsung melompat ke arah Granger dan memeluknya, "tentu saja aku mau!" Jawabnya dengan senyum bahagia yang terlihat dengan sangat jelas.

Dari balik pintu kamar Silvanna masih berdiri beberapa orang temannya yang tengah menguping pembicaraan mereka berdua, "Pssst, Granger di terima" bisik Natalia yang berdiri paling dekat dengan pintu.

"Wahhh! Bagus dong!" Jerit Harith dengan girang, semua menoleh ke arahnya. Alucard yang berada dekat dengannya pun refleks langsung menutup mulut Harith menggunakan tangannya.

"Shh, Jangan keras-keras nanti mereka tau kalau kita masih disini" bisik Alucard pada Harith, Harith pun mengangguk sebagai jawaban "Iya" lalu Alucard pun melepaskan tangannya.

"Krek"

Pintu terbuka dan muncul sosok Silvanna dengan tatapan tajam ke arah mereka semua yang malah sedang asik berbisik-bisik, Natalia menoleh dan terkejut melihat Silvanna sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Silva aku bisa jelas–" belum selesai bicara Silvanna langsung memotong ucapan Natalia tersebut.

"Siapa yang mengajari kalian tuk menguping pembicaraan orang lain hah!? Aku tak pernah mengajarkan kalian hal seperti itu" Bentak Silvanna pada mereka semua, mereka pun hanya bisa menundukkan kepala dan terdiam.

"Ini semua ajakan Natalia" ucap Fanny seraya menunjuk ke arah Natalia, Natalia pun menoleh dan melotot ke arah Fanny karena merasa kesal.

"Natalia, kau ini ya!" Silvanna terdiam sesaat, kemudian berkata "Ah sudahlah, sekarang kembalilah ke kamar kalian masing-masing. Beristirahat lah, dan... Dyrroth serta Ruby... Angela atau Nana nantinya akan mengantarkan kalian ke kamar yang akan kalian tempati" ucap Silvanna kemudian masuk kembali ke dalam kamarnya, saat Granger keluar dari kamarnya ia pun segera menutup pintu dan menguncinya.

Siapa Angela? Angela adalah Maid dari kerajaan Moniyan, ia juga mendapatkan kepercayaan tuk ikut dalam pertarungan oleh para Pasukan Lightborn Chevaliers.

Nana? Apakah Nana juga seorang Maid? Tentu saja, jika bukan karena menjadi seorang Maid di istana Moniyan mungkin saja ia tak akan mengenal siapa Harith.

———————————————

Angela – Dove & Love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angela – Dove & Love

Nana – Clockwork Maid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana – Clockwork Maid

————————————————

Tak lama kemudian datanglah Angela dengan berlari menghampiri Dyrroth dan juga Ruby, "H–halo pangeran, dan... Ruby..." Ucapnya seraya membungkuk sesaat kemudian ia kembali ke posisi awal.

Ruby hanya mengangguk sebagai tanda jawaban 'iya' sedangkan Dyrroth hanya diam sembari memainkan tangan Ruby yang saat ini sedang di pegang olehnya.

"Mari ikut dengan saya, saya akan menunjukkan dimana kamar anda" katanya dengan sopan dan melontarkan senyum manisnya pada Ruby dan Dyrroth.

Sementara itu kini Granger sedang berbaring di atas lantai kamarnya, masih merasakan lelah karena pertarungan yang terjadi beberapa saat lalu.

Tak hanya itu ia juga memikirkan tentang Silvanna nya, "Astaga aku langsung saja menyatakan perasaanku pada Silvanna tanpa berfikir, lagipula jika menikah..."

"Hoy!" Panggil seorang dari atas ranjang yang masih satu ruangan dengan tempat itu namun ranjang tersebut bukanlah milik Granger, saat di panggil dengan nada seperti itu membuat Granger sedikit terkejut.

"Apaan!?" Tanya Granger dengan perasaan yang sangat kesal dan berkata tanpa menatap orang tersebut sama sekali.

"Kenapa kau begitu Granger? Kau sendiri yang memutuskan tuk langsung mengajak Silvanna untuk menikah bukan?" Tanya Alucard pada Granger.

Granger terdiam, ia menutup kedua matanya dan menarik nafas panjang kemudian menjawab pertanyaan Alucard itu "Entahlah... Tiba-tiba saja mulutku berkata seperti itu dan sepertinya hati kecilku juga mendukungnya" jawab Granger dengan jujur.

Tentu saja ia berani jujur terlebih lagi saat ini di dalam ruangan tersebut hanya ada Alucard dan juga dirinya, Tigreal dan Harith sedang keluar entah untuk apa.

Alucard turun dari ranjangnya kemudian berjalan mendekati Granger, ia pun duduk tepat di samping Granger yang tengah berbaring di atas lantai tanpa beralaskan apapun itu.

"Yah... Kau hebat karena bisa langsung mengungkapkannya, aku... Ingin mengajak Miya menikah namun nyaliku masih terlalu kecil sepertinya..." Saat ini Alucard lah yang malah mencurahkan isi hatinya.

Miya sudah menjadi pacar Alucard sejak lama dan hubungan mereka selalu berjalan lancar walau terkadang ada sedikit masalah kecil namun itu dapat di atasi, terkadang Alucard ingin mengajak Miya untuk menikah namun ia masih tak memiliki nyali untuk mengatakannya pada sang kekasih yaitu Miya.

"Yah awalnya ku juga begitu... Namun saat aku merasa sudah mendapatkan momen yang tepat, aku langsung mengatakannya pada Anna" ucap Granger seraya mengubah posisinya menjadi duduk menghadap ke arah Alucard.

"Tapi tetap saja nyali ku ini masih terlalu kecil, aku tak yakin kapan akan mengungkapkan nya pada Miya..." Alucard mengeluh.

Tiba-tiba saja pintu tersebut langsung terbuka dan terlihat jelas adanya Tigreal, Fanny, Harith, dan tentunya Natalia sedang berdiri di ambang pintu.

"Apa yang kalian lakukan berduaan hah!?" Bentak Tigreal pada mereka berdua, seketika Natalia pun langsung berkata tanpa fikir panjang "Jangan katakan kalau kalian g–"

Dengan cepat Alucard memotong ucapannya "Tidak! Dasar bodoh, aku masih memiliki akal sehat. Lagipula aku kan sudah memiliki Miya".

Granger mengangguk kemudian berkata "Dan aku sebentar lagi akan menikahi Anna, kalian kan tahu itu..."

Fanny mencubit tangan Natalia dan membuatnya refleks menjerit "Aww! Fanny apa kau ingin mencari masalah denganku hah!?"

"Kau ini, Selalu saja bicara tanpa berfikir" setelah berkata demikian Fanny pun berjalan pergi meninggalkan mereka semua menuju kamarnya.

"Eh tungguin!" Natalia pun berlari mengejar Fanny.

Tigreal dan Harith segera masuk kedalam kamar tersebut dan merebahkan diri mereka ke ranjang mereka masing-masing, Tigreal menoleh ke arah Granger dan juga Alucard yang posisinya masih belum berubah sama sekali.

"Granger sebentar lagi akan menikah... Lalu Alucard? Kapan kau ingin mengajak Miya tuk menikah?" Pertanyaan itu membuat Alucard merasa sedikit tertekan karena terus saja memikirkan hal itu sedari tadi.

"Kenapa nanya begitu? Lebih baik tanyakan saja pada dirimu sendiri yang belum menyatakan perasaanmu pada Natalia! Menyatakannya saja tidak pernah apalagi mengajaknya menikah" sindir Alucard dengan senyum sombongnya.

"Ya aku sih memang tak pernah menyatakan perasaan ku pada Natalia, namun yang pasti nanti aku akan menikahi nya kok" ucapnya dengan santai kemudian memejamkan matanya.

Di dalam kamar Silvanna, ia tengah asik berguling-guling di atas ranjangnya dengan perasaan yang amat senang karena adiknya yang sudah kembali bahkan sudah membawa istri.

Tak hanya itu ia juga senang karena ucapan Granger beberapa waktu lalu, ia berguling dan tersenyum dengan perasaan yang sangat senang dan tak percaya dengan apa yang terjadi hari ini.

Silvanna : The Royal KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang