Chapter 37

208 19 7
                                    


Tigreal berdiri di barisan terdepan tuk menjaga teman-teman nya, sedangkan Fanny tengah terbang menggunakan kabel miliknya dan menebas pasukan musuh yang dapat di jangkau olehnya.

Kedua saudara ini sedang fokus tuk bertahan dan menyerang, sedangkan Alucard tiba-tiba saja melompat tanpa memperhatikan keadaan dan menebas kepala lawan.

"Alucard! Jangan bertindak seenaknya!" Bentak Granger yang sedang menyerang musuh dari jarak jauh menggunakan peluru miliknya.

Harith melesat dengan cepat dan menyerang iblis Abyys secepat kilat, namun tetap saja pasukan musuh baru sedikit yang tumbang.

"Dimana Silvanna!?" Jerit Natalia yang baru saja berhasil menumbangkan salah satu iblis Abyys pada rekan-rekan nya.

"Tidak, aku tidak melihatnya" jawab Tigreal kemudian ia kembali fokus pada apa yang harus ia lakukan saat ini.

Sementara itu...

"Dyrroth! Kumohon, kembali lah padaku..." Silvanna memohon pada Dyrroth, ia menggenggam kuat tombak milik nya.

Sebenarnya Silvanna tahu bahwa di medan perang seperti ini ia harus fokus terlebih dahulu pada peperangan, namun hati kecilnya memaksa dirinya agar menghampiri Dyrroth terlebih dahulu.

"Aku akan kembali padamu, kak... Ketika kekaisaran Abyys sudah mengambil alih Moniyan Empire!" Jeritnya, kemudian ia pun berlari dengan cepat dan menyerang tubuh Silvanna.

"Bugh!"

Mendapat serangan tiba-tiba itu membuat Silvanna terkejut dan terjatuh ke atas tanah, namun dengan cepat ia segera berdiri dan bersiap untuk menyerang balik Dyrroth.

"Silvanna!" Estes berlari mendekati Silvanna dan mengeluarkan kekuatan healing nya, merasa bahwa rasa sakit itu sudah mulai menghilang Silvanna pun dapat kembali fokus.

Tanpa menoleh ia pun berkata pada Estes "Pergilah, biar aku menangani ini sendiri"

"Tapi–" belum sempat bicara Silvanna langsung memotongnya dan bicara dengan nada tinggi.

"Mereka disana lebih membutuhkan mu Estes! Biar aku yang menghadapinya, dan juga... Alice" melihat Silvanna yang bersikap seperti itu membuat Estes tak berani berkata-kata lagi, ia berlari meninggalkan Silvanna dan menghampiri teman-teman nya untuk membantu mereka yang terluka.

Silvanna tetap waspada walau hanya terdiam dan berdiri disana selama beberapa saat, ia khawatir bila datang sebuah serangan tiba-tiba seperti tadi.

"Wah~ tak ku sangka kau berani melawan adikmu sendirian, Ratu... Silvanna~" Mendengar suara tersebut membuat Silvanna melebarkan matanya, ia seperti sangat mengenali suara tersebut walau suaranya tak terdengar jelas karena terbawa oleh angin.

Ia pun bergumam "Alice..."

"Ahaha kau masih mengingat ku ya?" Kemudian sosok Alice pun mulai muncul di hadapan Silvanna, Alice langsung mencengkram wajah Silvanna dengar keras.

Dengan cepat Silvanna pun mengangkat tombaknya dan berusaha tuk menyerang Alice, tunggu... Lalu dimana Dyrroth?

Saat ingin kembali menyerang Silvanna lagi, tiba-tiba saja ada yang menarik tubuhnya menggunakan sabit besar berwarna merah terang dengan ujung lancip dan terasa sangat tajam.

"Ruby? Apa yang kau lakukan disini huh?" Dyrroth bertanya pada Ruby dengan nada lemah lembut.

"Apa yang ku lakukan? Tentu saja aku akan melindungi tanah kelahiran ku!" Bentak Ruby pada Dyrroth.

Dyrroth mendekati nya perlahan kemudian memeluknya, "Ruby... Maafkan aku, tapi bagaimanapun juga aku akan tetap lebih memilih bangsa ku".

"Aku tak berniat melukaimu, lebih baik kau kembali saja... Ya?" Lanjut Dyrroth.

Silvanna : The Royal KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang