Natalia sekarang sudah merasa sangat puas setelah mendengar langsung alasan mengapa Granger menjadi bertingkah aneh seperti itu, ini saatnya ia bergegas kembali ke istana Moniyan dan memberitahu pada Silvanna.Jika ia tidak bergerak cepat mungkin saja Granger akan menghalanginya atau bahkan sampai di istana Moniyan terlebih dahulu hingga Natalia tidak bisa memberitahukannya pada Silvanna, sudah pasti Granger tidak ingin Silvanna mengetahui alasan mengapa ia menjadi seperti itu tadinya.
Ia segera menghilang dari sana dan melesat cepat pergi untuk menemui Silvanna, dengan menggunakan kekuatannya ini ia bisa saja berlari sesuka hati tanpa menabrak orang lain karena akan tembus.
Sesampainya di istana ia pun segera mencari Silvanna namun ia tak berada di singgasananya, kemudian Natalia pun pergi ke kamar Silvanna siapa tahu ia berada disana.
Namun disana juga tidak ada tanda-tanda keberadaan Silvanna, sebenarnya ia pergi kemana?
Pada akhirnya Natalia pun memutuskan untuk pergi ke ruang makan karena merasa sudah lapar, disana ia melihat ternyata Silvanna berada disana dan sedang makan bersama dengan Fanny hanya berdua saja.
Kemudian Natalia pun segera berjalan dan duduk tepat di samping Silvanna kemudian berkata "Granger mengatakannya langsung, ia cemburu" lalu Natalia pun langsung saja mengambil sepiring makanan dan langsung memakannya dengan lahap.
"Sudah kuduga! Dia pasti sangat cemburu, padahal itu hanya hal sepele" Fanny pun merasa bangga karena tebakannya saat itu ternyata memanglah benar.
Sedangkan Silvanna masih sibuk mengunyah makanan nya, akan tetapi ia tetap mendengarkan apa yang di ucapkan oleh Natalia.
Sambil mengunyah makanan Natalia berkata pada mereka berdua bahwa "Granger akan melamar Silvanna secepat mungkin", lalu ia menambahkan sesuap nasi lagi ke dalam mulutnya.
Silvanna terdiam "okhok okhok" ternyata ia terkejut kemudian tersedak mendengar ucapan Natalia itu, Fanny pun segera memberikannya minun dan Silvanna langsung saja meminumnya.
Tentu saja Silvanna meminumnya dengan terburu-buru, walaupun itu tidak terlihat seperti tingkah laku seorang ratu yang seharusnya namun mau bagaimana lagi dia tetaplah Silvanna mereka.
"Aku? Di lamar olehnya? Ahaha jangan mengarang cerita... Natalia..." Silvanna tidak percaya namun perasaannya sangat senang mendengar hal tersebut.
"Terserah saja jika kau tidak percaya padaku, lagipula apakah wajahku ini terlihat seperti sedang berbohong padamu?"
Fanny berjalan mendekati Natalia kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Natalia dan berbisik "Dia tentu akan sulit percaya padamu, kau kan sangat sering berbohong"
"Jika kau masih terus saja berbohong tentu saja banyak yang akan sulit mempercayaimu, Silvanna contohnya" lanjut Fanny.
"Wuh... Aku ini juga sering jujur tahu!" Natalia melanjutkan menghabiskan makanannya dengan perasaan kesal
Di tengah pembicaraan para wanita itu tiba-tiba saja seorang pengawal datang menghampiri Silvanna dan berlutut sebagai tanda hormatnya, saat Silvanna sudah mengizinkannya untuk langsung bicara pengawal itu berkata bahwa hari ini Silvanna memiliki rapat penting mengenai persiapan akan penyerangan kerajaan Abyys.
Mengingat hal itu Silvanna langsung meletakkan sendok nya di atas meja dan bergegas pergi dari ruang makan meninggalkan Natalia dan Fanny, sedangkan pengawal tersebut langsung mengikuti Silvanna dari belakang.
Natalia hanya menatap Silvanna yang mulai melangkah pergi dari sana tanpa sepatah kata pun, sesaat ia berfikir "Sebenarnya menjadi ratu itu sangat membosankan atau sangat menyibukkan sih?..." Gumamnya
"Itu tergantung situasi, jika sedang tidak terjadi apapun tentu saja akan sangat membosankan. Namun jika kerajaan ini sedang dalam bahaya tentu saja ia akan sangat di sibukkan, bahkan kita" sahut Fanny.
"Ya... Ya, lagipula jika kau terus bicara kapan makananmu akan habis? Lihatlah makananku saja sudah habis" Natalia pun menunjukkan piringnya yang sudah bersih tanpa adanya sisa makanan kemudian pergi meninggalkan Fanny sendiri disana.
"Aku merasa bosan, mungkin lebih baik aku pergi ke bukit saja ya... Aku akan mendapatkan ketenangan disana" batin Natalia, ia pun segera menghilang dan melesat pergi dari istana Moniyan.
Setelah beberapa saat berjalan akhirnya Natalia pun kini telah sampai, gubuk di atas bukit itu kini nampak sangat berantakan dan Natalia harus membereskannya terlebih dahulu.
Sudah beberapa minggu ini ia tak datang kemari, wajar saja saat ia kembali tempat ini menjadi sangat berantakan.
Mulai dari merapihkan barang-barang, menyapu, kemudian menyapu halaman, dan lain sebagainya akhirnya ia pun selesai.
Natalia tak langsung masuk ke dalam kamarnya di gubuk itu namun pergi ke sungai terlebih dahulu untuk mencari ketenangan, kali ini ia lebih memilih untuk berjalan santai saja di bandingkan harus menghilang kemudian melesat cepat.
Tempat ini terasa begitu nyaman dimana banyak ketenangan, jauh dari keramaian, udara masih sejuk, dan tidak banyak orang yang mengetahui tentang gubuk yang berada di atas bukit ini.
Bagaimana jika ada hewan buas? Tentu saja Natalia tidak akan takut sama sekali jika hanya pada binatang buas saja, lagipula ia kan memiliki kekuatan yang bisa di gunakan untuk melindungi dirinya sendiri.
Sesampainya di sungai ia langsung melepas pakaiannya dan menceburkan dirinya, berenang-renang menikmati aliran air yang jernih itu sendirian.
Jika berenang di kolam itu sungguh akan jauh berbeda daripada berenang di air sungai yang jernih dan alami ini.
"Tunggu... Tadi aku sudah pamit akan pergi kesini atau belum ya?" Natalia lupa jika ia sudah pamit untuk pergi ke bukit ini atau belum, "Lagian Silvanna juga pasti udah tau jadi ngapain" kemudian ia pun melanjutkan renangnya.
Merasa sudah cukup puas ia pun segera berjalan keluar dari sungai dan langsung mengenakan pakaiannya, sekarang ia harus berburu jika ingin memakan daging akan tetapi sepertinya kali ini ia lebih memilih makan buah-buahan saja.
"Tunggu... Apakah buah-buahan di halaman belakang gubuk itu masih hidup!? Astaga" Natalia pun langsung berlari menuju gubuk untuk langsung memeriksanya sendiri, jika bukan dia siapa lagi yang akan mengurus buah-buahan tersebut? Pasti tidak ada
Setelah sampai di gubuk Natalia langsung pergi menengok halaman belakang gubuk nya dan disana ia melihat buah-buahan tersebut malah tumbuh subur, "Eh? Aman ternyata... Kupikir jika tidak ku rawat pasti sekarang sudah kacau"
Natalia segera mengambil sebuah wadah dari dalam gubuk dan memetik buah-buahan sebanyak yang ia mau kemudian membawanya masuk kedalam gubuk.
Karna tubuhnya merasa lelah Natalia pun memutuskan untuk mengistirahatkan dulu tubuhnya di dalam kamarnya yang berada di dalam gubuk itu, dengan segera ia memejamkan matanya dan berdoa agar di jauhkan dari mimpi-mimpi buruk.
"Ya setidaknya disini aku mendapat ketenangan, mungkin lebih baik aku berada di sini selama beberapa hari saja" gumam Natalia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silvanna : The Royal Knight
FantasySiapa sangka seorang gadis bisa menjadi seorang kesatria pemberani dan pantang menyerah, Silvanna menjadi seorang kesatria karena ia ingin menyelamatkan adiknya Dyrroth dan membawanya kembali ke kerajaan. Terus berlatih untuk menjadi kuat agar ia bi...