Ruby terbangun dari tidurnya dan melihat ke sekeliling, ia mengira itu semua hanya sebuah mimpi akan tetapi bukan. Dirinya masih berada di dalam kamar Dyrroth akan tetapi Dyrroth sudah tidak berada di sana."Eh kemana Dyrroth? Kenapa dia tidak ada di sini? Padahal aku mengira bahwa diriku yang bangun lebih awal darinya" batin Ruby kemudian ia memejamkan matanya kembali.
"Mencari ku?" Ucap seorang pria yang tiba-tiba saja duduk di sisi ranjang dan menatap Ruby kemudian melontarkan senyumannya.
"Dyrroth? Uhm... Entahlah, sekarang bolehkah aku pulang kerumah ku? Aku tidak betah berada di sini" Ucap Ruby dengan jujur dan terang-terangan.
"Hm... Tidak, kau harus terus berada disini bersamaku" jawab Dyrroth kemudian mendekat pada Ruby, Ruby berusaha tuk menjauhi nya.
"Kau masih merasa takut padaku ya?" Tanya Dyrroth pada Ruby karna ia melihat Ruby yang sedang berusaha tuk menjaga jaraknya.
Ruby pun mengangguk, kemudian berusaha tuk tak menoleh ke arahnya dan hanya fokus pada dinding yang nampak polos tanpa hiasan dinding apapun.
"Um... Jangan takut padaku ya? Aku membawamu kesini agar bisa benar-benar mengawasi mu dan agar kau terbiasa denganku karena nanti aku sudah pasti akan menikahimu" Dyrroth mendekatkan wajahnya pada Ruby dan mencium bibirnya sesaat, "Nah sekarang aku akan membawakan mu sarapan" ia pun pergi dari sana dan tiba-tiba saja sudah datang kembali dengan membawakan Ruby makanan.
"Secepat itu kah?... Apakah ia menggunakan sihir atau semacam nya?" Batin Ruby, ia pun segera mengambil makanan yang di bawakan oleh Dyrroth karena perutnya sudah benar-benar terasa lapar.
"Jangan berfikir tentang hal-hal yang menambah beban pikiranmu, ini memang kekuatanku... Jadi kau tidak perlu bingung ya?" Dyrroth mengusap kepala Ruby perlahan, Ruby merasakan hal yang aneh dan tidak pernah dirasakan olehnya.
"Apa ini... Detak jantungku..." Dyrroth yang mendengar isi pikiran Ruby itu pun tersenyum senang, sepertinya Ruby sudah mulai bisa sedikit dekat dengannya.
Ruby memegang tangan Dyrroth yang berada di atas kepalanya dan menurunkannya kemudian mengusap telapak tangan milik Dyrroth, "Dyrroth... Sepertinya aku mulai bisa menerima kehadiran mu di hatiku..."
"Baguslah kalau begitu, ku bawa pergi piring ini terlebih dahulu ya" Dyrroth mengambil piring yang masih di pegang oleh Ruby kemudian membawanya ke dapur dan meletakkannya.
Saat di dalam dapur ia melihat ada Selena disana yang tengah memasak makanan, Dyrroth merasa sedikit bingung. "Padahal makanan yang di buatkan oleh pelayan hari ini sangatlah banyak, tapi kenapa Selena memasak sendiri" batinnya.
Selena mulai menyadari keberadaan Dyrroth yang tengah menatapnya bingung, "Ah Dyrroth, apa yang kau perhatikan?" Tanya Selena pada Dyrroth.
"Kenapa kau memasak sendiri padahal di meja makan masih ada banyak makanan" Jawabannya, kemudian Selena pun memberi tahu kenapa ia memasak makanan sendiri.
"Itu karena makanan ini akan ku berikan pada Moskov, kalau soal makanan di meja makan... Aku sudah memakannya tadi" Selena pun kembali fokus untuk memasak agar tidak gosong.
Karena sudah puas mendengar penjelasan Selena ia pun pergi dari sana dan kembali ke kamarnya, betapa terkejutnya ia melihat Ruby duduk di jendela dan menatap keluar.
Ia segera memegang tangan Ruby dan menariknya masuk, Dyrroth pikir Ruby akan kabur atau semacamnya.
Ruby terkejut karena ada yang menariknya masuk dan membuat dirinya hampir terjatuh ke lantai akan tetapi Dyrroth langsung menangkapnya, "Hey apa kau akan kabur dengan cara melompat?" Dyrroth memarahi Ruby karena merasa khawatir.
"Hah? Tidak... Aku hanya sedang melihat pemandangan dari sini, walaupun Abyys tak terlihat seperti Moniyan Empire... Kau tahu kan aku hanya tinggal di sebuah gubuk yang jauh dari pemukiman? Ini bahkan pertama kalinya aku melihat pemandangan dari ketinggian" Ruby melirik Dyrroth yang masih merasa khawatir dan takut terjadi sesuatu.
Dyrroth terdiam, ia pun memegang tangan Ruby dan mengajaknya ke suatu tempat yang jauh dari kerajaan Abyys, tidak perlu berjalan dan membuang-buang banyak tenaga jika Dyrroth bisa dengan cepat berpindah-pindah tempat apa susahnya.
Mereka pun sampai di sana dalam sekejap mata, tempat itu terlihat sangat indah dimata Ruby walaupun dari sudut pandang Dyrroth itu terlihat tidak ada apa-apanya.
"Sungai ini terlihat sangat indah, bila di ingat-ingat aku belum mandi pag-" tiba-tiba Dyrroth berada di sampingnya dengan membawa perlengkapan mandi untuk Ruby bahkan hingga baju ganti.
"Eh?..."
Dyrroth pun memberikannya pada Ruby dan Ruby pun segera untuk mengambilnya, "cepatlah mandi agar terlihat lebih cantik lagi, aku tidak akan mengintip kok tenang saja" Dyrroth pun pergi dari sana dan meninggalkan Ruby sendirian, walaupun Dyrroth pergi tak terlalu jauh dari sana agar bisa menjaga Ruby.
"Wuaahhh mandi pagi di tempat yang sangat indah ini... Tidak seperti saat di desa, disana sangat ramai dan aku tidak mendapatkan sedikitpun ketenangan saat mandi di sungai" batinnya, ia pun mulai merendam dirinya kedalam sungai dan membersihkan dirinya sembari menikmati keindahan alam yang berada disana.
Dyrroth sedang mencari beberapa bunga kemudian mengikatkannya dan membentuk sebuah lingkaran untuk di pakaikan pada Ruby nantinya, menurutnya itu pasti akan sangat cocok pada Ruby.
Sebenarnya ia tidak tahu bagaimana cara merangkai bunga itu agar menjadi hasil yang bagus dan sempurna, untung saja semalam ia sudah membaca beberapa buku tentang hal itu jadi kini sedikit mempermudah Dyrroth untuk membuatnya.
"Krrsshhkkk"
Terdengar sesuatu dari kejauhan, Dyrroth pun bergegas untuk melihatnya. Betapa terkejutnya ia ternyata itu adalah Selena dan Moskov yang sedang berduaan di dalam hutan."Selena menyuapi Moskov? Astaga itu tidak seperti Selena saat aku sedang sakit saat itu" batin Dyrroth.
Flashback on
Dyrroth yang baru saja kehilangan beberapa ingatannya tentang Silvanna itu jatuh sakit dan kehilangan kekuatannya sementara, Alice memerintahkan agar Selena mengurus Dyrroth yang sedang sakit.
Saat ingin makan Selena mau tak mau menyuapi Dyrroth walau sedikit kasar, "Astaga Dyrroth bisakah kau sedikit lebih cepat!?" Bentak Selena.
"Dasar payah, aku ini sedang sakit kau tahu itu? Mengunyah makanan saja sulit" Dyrroth menatap Selena kesal.
"Apa perlu ku kunyah kan terlebih dahulu kemudian ku berikan padamu hah?" Ucap Selena sambil menyuapkan sesendok makanan pada Dyrroth.
"Cih tidak perlu" jawabnya kemudian melanjutkan makan dan berusaha sedikit lebih cepat.
Flashback off
Dyrroth menghampiri mereka berdua hal itupun membuat mereka terkejut, Dyrroth hanya ingin memperingatkan bahwa di sungai sana sedang ada Ruby yang tengah mandi jadi mereka tidak boleh pergi kesana untuk mengganggunya. Dan untuk Moskov semoga ia tidak mengintip gadisnya yang sedang mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silvanna : The Royal Knight
FantasySiapa sangka seorang gadis bisa menjadi seorang kesatria pemberani dan pantang menyerah, Silvanna menjadi seorang kesatria karena ia ingin menyelamatkan adiknya Dyrroth dan membawanya kembali ke kerajaan. Terus berlatih untuk menjadi kuat agar ia bi...