"Ah maaf-maaf, aku hanya sedikit bercanda agar suasana tidak terlalu berbeda saja..." Moskov pun meminta maaf kepada Selena, tentu saja Selena langsung memaafkannya."Baiklah, jadi kenapa?" Ia bertanya pada Selena, ia sepertinya sedang sangat bingung saat ini.
"Ya... Aku merasa seperti merindukan sesuatu yang entah apalah itu, aku ingin bertanya pada Alice tapi aku takut jika–" belum selesai bicara seorang pelayan datang membawakan makanan mereka berdua, ya Selena pun langsung berhenti bicara sejenak menunggu pelayan itu pergi terlebih dahulu.
Setelah pelayan itu pergi Selena pun melanjutkan ucapannya "Ya... Aku takut jika nantinya aku di buat seperti Dyrroth oleh nya jika menanyakan hal itu"
"Sebaiknya sih... Jangan di tanyakan, suatu saat nanti juga mau akan tahu itu kok... Kalau begitu ayo kita makan" Moskov memberikan saran pada Selena kemudian mengajaknya untuk langsung memakan makanan yang sudah di sediakan tepat di depan mereka saat ini.
Makanan di Abyys memang terlihat buruk, melihatnya saja seperti langsung kehilangan nafsu makan. Namun jika mencobanya rasa memang bisa saja tak sesuai dengan rupanya, terlihat buruk namun rasanya sudah cukup enak untuk di nikmati.
Beberapa menit mereka disana dan kini sudah waktunya untuk Selena kembali, ya Moskov mengerti dengan apa yang harus selalu di lakukan oleh Selena.
Mereka pergi dari sana, Selena kembali menuju istana Abyys. Moskov menemani Selena kembali ke istana Abyys, saat Selena sudah masuk kedalam istana Moskov melihat Dyrroth yang sedang duduk terdiam sendirian di halaman istana.
"Aku merasa bahwa Selena pernah di buat lupa ingatan seperti Dyrroth, lebih baik aku menceritakan dan menjelaskan pada Dyrroth apa yang pernah terjadi. Aku tak ingin Dyrroth menjadi seperti Selena nantinya" batin Moskov, ia pun berjalan mendekati Dyrroth dan langsung menyapanya.
"Yo Dyrroth!" Mendengar namanya di sebut Dyrroth pun menoleh ke arah Moskov, ia hanya membalas sapaannya dengan senyum kecil miliknya.
"Ikutlah denganku kehutanan, sebentar saja" ajak Moskov, awalnya Dyrroth merasa bingung namun ia memutuskan untuk ikut saja dengan Moskov.
"Apakah untuk berburu?" Tanya Dyrroth pada Moskov, Moskov tak menjawab dan langsung menarik lengannya lalu berlari menuju ke dalam hutan.
Setelah sampai di dalam hutan Moskov pun langsung menjelaskan yang sebelumnya terjadi pada Dyrroth dengan nafas terengah-engah, Beberapa menit setelah menjelaskan Dyrroth merasa sedikit sakit di bagian kepalanya.
"AGGHHH!"
Dyrroth benar-benar merasakan rasa sakit yang luar biasa pada bagian kepalanya, Moskov hanya bisa terdiam melihat Dyrroth seperti itu karena tak tahu apa yang harus di lakukan olehnya kali ini.Sementara itu Thamuz yang tengah sibuk melatih invasi iblis Abyys mendengar suara jeritan seseorang dari dalam hutan, ia mendengar suara itu dan langsung melesat pergi menuju asal suara tersebut.
Dan benar saja itu adalah suara Dyrroth, "Apa yang kalian lakukan disini!?" Bentaknya pada Dyrroth dan Thamuz, Moskov hanya bisa terdiam sedangkan Dyrroth akhirnya bisa mengingat semuanya dan langsung terdiam seketika.
"Ahaha Thamuz, kami hanya sedang bermain-main saja kok. Tadi Moskov menjahili ku dan aku kesal jadi aku berteriak, hanya itu saja" Dyrroth beralasan.
Thamuz merasa ada yang aneh pada mereka berdua namun ia hanya bisa diam saja, toh lagipula tidak terlalu penting juga urusan itu baginya.
"Apa kalian tidak bersiap untuk penyerangan pada Moniyan Empire? Tinggal beberapa hari lagi kita akan menyerang Moniyan Empire dan kalian malah asik-asik kan sendiri hah!?" Ia membentak Moskov dan juga Dyrroth, mereka tak bisa menjawab sama sekali.
"Sekarang ikut aku untuk latihan! Cepat!" Thamuz langsung memegang tangan kedua orang tersebut kemudian menyeret mereka ke halaman istana Abyys untuk memberikan mereka latihan keras.
Tak ada waktu untuk bersantai baginya, seorang kesatria kegelapan tak hanya harus bersantai saja seperti seorang putri kecil lemah yang tak bisa melakukan apapun tanpa prajurit ataupun pengawal.
Tentunya Thamuz selalu bersikap tegas pada Dyrroth dan selalu memberikannya latihan keras, Menurutnya jika Dyrroth ingin menjadi pangeran kegelapan yang hebat maka tak banyak waktu untuk bersantai baginya namun hanya latihan, latihan, dan latihan agar menjadi lebih hebat lagi.
"Kita tidak akan kalah untuk kedua kalinya dari pasukan Lightborn Chevaliers!" Thamuz sangat yakin bahwasanya Abyys lah yang akan mendapatkan kemenangan.
Alice melihat rasa percaya diri Thamuz yang begitu membara dari ruang singgasana nya yang berada di lantai 2 istana Abyys, tepat dari jendela belakang ruang singgasananya ia dapat melihat halaman tempat berlatihnya para pasukan Abyys.
"Thamuz... Saat itu kau dan Dyrroth pernah kalah melawan Silvanna dan juga pasukan Lightborn Chevaliers, aku berharap kali ini kau bisa membawa kemenangan bagi Abyys dan kita dapat menguasai Moniyan Empire" gumamnya.
Tentunya Alice sangat mempercayai Thamuz yaitu tangan kanannya dan juga Helcurt sebagai tangan kirinya, namun untuk penyerangan Moniyan Empire kali ini Helcurt akan ikut dengan mereka.
Jika sebelumnya hanya ada Dyrroth dan Thamuz saja orang-orang penting yang menyerang Moniyan Empire kini ada Helcurt, Thamuz, Dyrroth, Moskov, dan juga Selena yang akan ikut serta dalam penyerangan tersebut.
Tentu saja Alice tidak akan ikut, baginya untuk apa repot-repot mengotori tangannya sendiri jika ia saja memiliki sangat banyak bawahan dan orang terpercayanya.
Kini Thamuz tengah sibuk mengoceh dan memarahi Dyrroth dan juga Moskov, walaupun mereka sudah berlatih dengan serius namun itu masih tidak cukup bagi Thamuz melihatnya.
"Jangan bermalas-malasan! Jadilah seperti pria sejati! Hanya karena latihan sekecil ini kalian langsung lemas!? Selemah apa kalian ini hah!?" Bentaknya pada Moskov dan Dyrroth, padahal mereka sedang push up dengan serius namun mengapa di mata Thamuz mereka seperti sedang bermalas-malasan karena merasa kelelahan?
Entahlah bagaimana cara Thamuz memandang mereka saja mereka sendiri tidak tahu, ya mereka hanya bisa menuruti apa saja yang di perintahkan oleh Thamuz saat ini.
Beberapa menit mereka berlatih kini tubuh mereka sudah merasa tidak kuat, Thamuz tentunya tidak perduli dan tidak memberikan rasa kasihan pada mereka sama sekali.
Karena merasa cukup ia menyudahi latihannya kali ini "sepertinya sudah cukup, kalian bisa bermalas-malasan kembali" ia pun melangkahkan kakinya pergi dari sana.
Moskov merasakan sakit hampir di seluruh tubuhnya, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tanah dan sesekali merintih kesakitan.
"M–moskov!" Selena berlari menghampiri Moskov kemudian langsung memegang luka yang terlihat jelas berada di tangan kirinya, Selena mengusapnya perlahan dan berhati-hati.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Selena pada Moskov.
"Ya aku baik-baik saja, hanya terluka kecil" jawabnya sembari tersenyum kecil pada Selena.
"Eyy bini gw mana!" Jerit Dyrroth dengan tubuhnya yang terlentang di atas tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silvanna : The Royal Knight
FantasySiapa sangka seorang gadis bisa menjadi seorang kesatria pemberani dan pantang menyerah, Silvanna menjadi seorang kesatria karena ia ingin menyelamatkan adiknya Dyrroth dan membawanya kembali ke kerajaan. Terus berlatih untuk menjadi kuat agar ia bi...