Chapter 30

158 14 0
                                    


Kini Ruby dan Dyrroth sudah sah menjadi suami istri, mau tidak mau Abyys harus menerima kehadiran Ruby itu karena ia adalah istri sah dari sang pangeran kegelapan.

Dan sekarang Ruby harus benar-benar terbiasa hidup di Abyys bersama dengan kekasih hidupnya Dyrroth, namun ada satu hal yang sangat ia takutkan untuk saat ini.

Ia takut bila orang-orang di Abyys akan membuangnya atau anaknya nanti jikalau anaknya nanti adalah seorang manusia normal seperti dirinya, tetapi Dyrroth selalu menenangkannya agar tidak perlu menakutkan hal tersebut.

Dyrroth benar-benar menyayangi Ruby dan akan selalu menjaganya sebisa mungkin, ia akan terus mengawasi dan memantau apa saja yang di lakukan Ruby atau orang-orang di sekitarnya.

Apa saja yang di inginkan oleh Ruby akan langsung di turuti kemauannya oleh Dyrroth, seperti kamar ini contohnya.

Awalnya kamar ini terlihat suram dan gelap dengan dinding berwarna hitam keabu-abuan dengan penuh retakan, kini kamar itu di ubah menjadi terlihat lebih rapih dari sebelumnya malahan seperti kamar di istana-istana pada umumnya.

Memiliki dinding berwarna putih cerah, jendela selalu terbuka, tirai berwarna merah tanpa robek sedikitpun, kasur dan bantal yang empuk serta tidak terdengar suara bising dari luar kamar tersebut.

Saat ini Ruby sedang berada di dalam perpustakaan istana Abyys untuk mendapatkan ketenangan dan beberapa informasi yang tak ia ketahui, Dyrroth menemaninya sedari tadi dengan tenang agar tidak mengganggunya saat sedang membaca.

Hanya memperhatikan ia membaca saja memang sangat membosankan, akan tetapi ia tetap ingin berada disana untuk menemani Ruby.

Tiba-tiba saja Dyrroth di panggil untuk pergi ke ruang singgasana atau ruang tahta oleh Alice, mau tak mau ia pun harus meninggalkan Ruby sendiri.

Sebelum pergi ia mengecup dahi Ruby kemudian langsung pergi meninggalkannya sendiri, Ruby merasa sedikit lega tidak ada Dyrroth disana sekarang bersamanya.

Jika Dyrroth terus mengikutinya rasanya sedikit tertekan, ia juga butuh waktu untuk menenangkan dirinya sendirian.

Tapi mau bagaimana lagi itu adalah keinginan Dyrroth sendiri, di larang pun ia tidak akan mau.

Ruby senang bisa bernafas lega untuk sesaat, namun kenapa Dyrroth di panggil kesana tiba-tiba? Apakah sedang terjadi sesuatu?

Daripada pusing memikirkan hal itu Ruby memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keluar sebentar, lagipula Dyrroth akan selalu tau ia berada di mana.

Ia hanya akan pergi keluar istana saja dan tidak akan keluar dari Abyys, ini hanya karena ia merasa bosan saja.

Baru saja ingin melangkahkan kakinya keluar dari pintu istana tiba-tiba saja Selena menghentikan langkahnya dan langsung menghampirinya kemudian bertanya "Mau kemana?"

Ruby pun menjawab "Aku hanya ingin pergi keluar sebentar, disini aku merasa sedikit bosan... Nanti juga aku akan kembali"

"Apa kau sudah meminta izin pada Dyrroth? Bagaimana jika dia marah nantinya?"

"Aku tidak perlu meminta izin darinya, lagipula akan sangat mudah baginya untuk menemukanku nanti... Dia tak akan berani memarahiku kok, aku pergi dulu ya" Ruby pun melangkahkan kakinya pergi dari sana.

Selena hanya bisa mengangguk dan menatap Ruby yang mulai pergi menjauh dari istana Abyys.

Semua orang di Abyys sudah mengenal siapa Ruby dan tidak lagi berani melakukan hal-hal yang tak wajar pada Ruby, Ruby hanya berjalan dan melihat-lihat sekeliling.

Beberapa saat berjalan, langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis kecil dengan sebuah sayap kecil berwarna merah terang dan memiliki sebuah tanduk hanya di sisi kanannya saja dengan warna hitam sedang menangis sendirian.

Karena tak tega Ruby pun memberanikan diri untuk menemui gadis kecil itu, tentu saja gadis itu baru pertama kali melihat manusia seperti Ruby.

Karena asing baginya ia merasa takut pada Ruby namun Ruby berusaha untuk menenangkan gadis itu dan meyakinkannya bahwa Ruby tak akan berbuat jahat "Hey tenanglah, aku tak akan berbuat jahat padamu gadis manis"

Gadis itu pun mengangguk dan membiarkan Ruby mendekatinya, Ruby bertanya padanya "Kenapa kau menangis?"

"Aku terpisah dari ibuku, dan sekarang aku tersesat" gadis itu pun menangis semakin menjadi-jadi, Ruby mengusap kepalanya dan mengatakan bahwa ia akan membantu gadis itu mencari ibunya.

"Baiklah kalau begitu! Ayo kita cari ibumu!" Kemudian Ruby pun berdiri dan menggandeng tangan gadis itu membawanya pergi dari tempat tersebut dan berkeliling mencari dimana ibu dari gadis itu.

Sementara itu Dyrroth kini sudah selesai dari tugasnya dan memutuskan untuk memeriksa perpustakaan apakah Ruby masih berada di sana, akan tetapi saat memeriksa Ruby sudah tak lagi disana.

Saat memeriksa kamar pun Ruby juga tak ada disana, Dyrroth pun segera mencari Ruby di setiap sudut ruang istana namun tak kunjung ia temukan.

Selena yang melihat Dyrroth sedang kebingungan itu pun langsung menghampiri nya dan berkata "Ruby pergi keluar, ia berkata padaku bahwa ia tak akan pergi keluar dari Abyys"

"Kenapa kau tidak melarangnya!?" Bentak Dyrroth.

"Dia berkata padaku bahwa kau akan mudah menemukannya jadi aku membiarkannya pergi"

Mendengar itu Dyrroth pun segera menggunakan teleportasi nya dan menemukan Ruby yang sedang menggendong gadis kecil sembari mencari ibu dari gadis tersebut namun tak mendapatkan petunjuk apapun.

Dyrroth memperhatikan nya dari kejauhan dan merasa sedikit senang karena Ruby bisa dekat dengan bangsa Abyys tanpa takut pada mereka sedikitpun, lama kelamaan Dyrroth pun mulai menghampiri Ruby dan bertanya langsung padanya.

"Ruby? Apa yang kau lakukan?" Mendengar suara Dyrroth itupun Ruby langsung merasa terkejut dan menoleh ke arah belakangnya.

"Ahaha kau langsung menemukanku ya, Dyrroth" Ruby tersenyum kecil "Aku sedang membantu gadis kecil ini untuk mencari ibunya"

"Kalau begitu biar aku saja, lagipula dengan kekuatanku itu semua akan menjadi sangat mudah buatku" Dyrroth pun menyuruh Ruby untuk menurunkan gadis itu, namun saat Dyrroth ingin menggandeng tangan gadis itu ia langsung berlari ke belakang Ruby dan memeluknya.

"Kenapa?" Tanya Ruby pada gadis kecil itu

"Aku takut padanya, dia terlihat galak menurutku" ucap gadis itu, Ruby pun ingin tertawa mendengarnya.

"Baiklah aku juga akan ikut bersamamu okay? Jadi jangan takut" ucap Ruby, dengan sekejap mata Dyrroth dan Ruby langsung berpindah tempat dan menemukan ibu dari gadis kecil itu.

Gadis itu pun langsung berlari menghampiri ibunya dan melambaikan tangannya pada Ruby dan Dyrroth.

Ruby melambaikan tangannya sambil tersenyum sedangkan Dyrroth masih merasa kesal dengan perkataan gadis itu tadi.

"Dyrroth, kuharap anak kita nanti semanis dirinya" ucap Ruby sembari menatap Dyrroth

"Ya... Kalau begitu ayo kita pulang" Dyrroth memeluk Ruby dan menciumnya kemudian membawanya pulang ke istana Abyys.

Silvanna : The Royal KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang