Chapter 25

157 18 4
                                    


"Nah sekarang... Selamat makan!" Ucap Guinevere dengan semangat, ia sering melakukan hal itu ketika akan makan bersama dengan keluarganya.

Lancelot menatap Guinevere kemudian menepuk pundaknya "Jagalah sikapmu, kita sedang kedatangan tamu".

"Ahaha memangnya kenapa? Lagipula mereka berdua teman dekatku kok!" Guinevere sering bersikap kekanak-kanakan hal itulah yang membuat Lancelot mudah kesal.

"Kalian berdua bisakah tidak bertengkar sekarang?" Walaupun sudah terbiasa mendengar mereka berdua berdebat, namun mungkin saja itu dapat membuat para pasukan Lightborn Chevaliers dan Ratu Moniyan Empire merasa tidak nyaman ah ya jangan lupa Natalia.

Natalia kini sedang memakan makanan yang di sediakan di atas meja makan tersebut dengan rakusnya, meski begitu teman-teman nya membiarkannya saja.

Di larang pun akan sia-sia karena Natalia tidak mungkin mendengarkan ucapan mereka, sedang kan Silvanna hanya memainkan makanannya seperti tidak memiliki nafsu makan.

Granger yang duduk tepat di samping Silvanna pun menyadarinya "Anna... Apa kau sedang tidak memiliki nafsu makan?" Bisik nya pada Silvanna.

Ya tentu saja nama Anna ini hanya Granger yang menggunakannya tuk memanggil Silvanna, tidak banyak yang mengetahuinya.

Silvanna menggeleng perlahan kemudian mulai menyiapkan sedikit makanan ke mulutnya, Granger sedikit bingung apa yang terjadi padanya "baiklah kalau begitu habiskan makanannya ya"

Guinevere juga menyadarinya sejak awal, mungkin Silvanna saat ini sedang banyak pikiran.

Menjadi seorang ratu dan juga seorang kesatria dalam waktu yang bersamaan tidaklah mudah, jika hanya duduk di singgasana itu memanglah membosankan namun jika berlatih atau pergi ke suatu tempat siapa yang akan memimpin Moniyan?

Oddete menatap Silvanna yang terlihat sedang memakan makanan itu seperti sedang tak memiliki nafsu makan "Silvanna apa kau tidak suka dengan hidangannya?" Ia pun bertanya.

"Aku suka kok, hehe" kemudian Silvanna berusaha untuk segera menghabiskan makanan tersebut.

"Bagaimana kalau kau menginap dulu disini? Moniyan Empire tidak akan terkena masalah hanya karna kau tinggal disini semalam" ucap Guinevere, Yang lain mengangguk sedangkan Silvanna hanya terdiam.

"Itu ide yang bagus, Guinevere kau tidur dengan Silvanna ya?" Oddete mengedipkan sebelah matanya untuk memberikan kode pada Guinevere, ia pun langsung mengerti apa yang di maksud oleh kakak iparnya itu.

"Ah ya! Silvanna kau akan tidur denganku nanti" Silvanna hanya mengangguk kemudian melanjutkan tuk memakan makanannya.

Fanny menoleh ke arah Natalia dan membisikkan sesuatu "Nata, nampaknya terjadi sesuatu dengan Silvanna. Padahal tadi kan dia tidak apa-apa"

Dengan mulut yang masih penuh dengan makanan ia menjawab "Mungkin saja ia merasakan sesuatu, atau diberi tahu bagaimana cara menjadi ratu yang benar dan itu membuat beban pikirannya bertambah"

Di sana para lelaki hanya bisa terdiam dan segera untuk menghabiskan makanan mereka, sedangkan Harith terus memperhatikan boneka tikus yang masih di pegang oleh Guinevere.

Sepertinya Guinevere akan mengajak Harith bermain lagi nanti setelah selesai makan, Harith tak sabar untuk bermain dengan boneka itu.

Tapi ia berfikir tentang Nana, "kira-kira dia sudah makan belum ya? Nanti ketika kembali ke Moniyan Empire aku akan memberikannya sebuah boneka" batinnya

Setelah beberapa saat akhirnya mereka kini telah selesai menghabiskan makanannya, Silvanna langsung menarik tangan Guinevere tuk pergi ke kamarnya.

Harith yang melihat Guinevere masih memegang boneka itu pun memintanya "G-guinevere! Bolehkah aku membawa boneka yang kau pegang itu?"

"Tentu saja, ini ambillah" kemudian Harith pun mendekati Guinevere dan mengambil boneka tersebut, Silvanna langsung menarik tangan Silvanna lagi.

Yang lain hanya bisa menatap mereka dari kejauhan, entahlah apa yang terjadi pada Silvanna itu.

"Nah sekarang kalian para laki-laki ikuti Lancelot menuju kamar kalian, dan kalian para perempuan ikutilah aku" ucap Oddete, walau hanya demam untuk bergerak sedikit itu tidak terlalu sulit.

Setelah sampai di kamar yang telah di tunjukkan oleh Oddete ia pun segera meninggalkan mereka berdua, Natalia dan Fanny langsung saja merebahkan diri mereka di atas ranjang tersebut.

Natalia memejamkan matanya "Fanny apa kau bisa tidur?" Ia bertanya pada Fanny, walaupun ia memejamkan matanya namun tetap saja ia tak bisa tidur sama sekali.

"Ya tentu saja, apalagi aku lebih terbiasa tidur sendiri di kamarku" jawabnya.

"Apa kau memikirkan Claude? Bagaimana bisa orang-orang merasakan cinta, sedangkan aku mendengar ada seorang yang menyukaiku saja... Aku langsung berusaha untuk pergi dan menghilang"

"Tentu saja aku memikirkannya, jika tentangmu... Ya itu sih aku juga tidak mengerti, jika kau terus begitu kapan kau akan mendapat kan pasangan" Fanny memejamkan matanya berusaha untuk tidur.

"Tapi-" ucapan Natalia terpotong ketika Fanny mencubit tangannya, "Heh sakit tau"

"Tidurlah dasar bodoh! Ini sudah malam" bentak Fanny pada Natalia.

"Bagaimana kalau begadang saja? Astaga ayolah" kemudian Fanny pun menggeleng dengan cepat.

"Huh yasudah lah" Natalia segera membaca doa tidur dan berusaha untuk tidur.

Dikamar pada lelaki mereka tidak tidur sama sekali melainkan begadang dan bermain hingga tengah malam, Lancelot pun ikut bermain dengan mereka di sana.

Tadinya Oddete menghampirinya karna tak kunjung kembali ke kamarnya, namun saat ia melihat Lancelot sedang asik bermain ia pun membiarkannya.

Lancelot sudah meminta izin pada Oddete jadi hatinya sudah merasa tenang karena Oddete sudah mengetahui alasannya.

Ketika para lelaki itu bermain Harith lebih memilih bermain dengan boneka tikus yang di berikan oleh Guinevere, mereka membiarkannya karena tahu apa yang di inginkan oleh Harith.

"Kita begadang aja nih?" Tanya Alucard pada yang lain.

"Tentu saja, kita harus menghabiskan semalaman ini dengan hal yang menyenangkan" jawab Lancelot dengan semangat.

"Kira-kira Silvanna bagaimana ya?..." Batin Granger.

Silvanna menatap Guinevere memastikan bahwa dirinya sudah benar-benar tidur, ia beranjak dari tempat tidur milik Guinevere dan mendekati meja rias milik Guin.

Tidak, bukan untuk merias wajahnya di malam hari seperti ini, namun untuk mencurahkan isi hatinya pada selembar kertas yang ia bawa.

Terkadang ia membawa selembar kertas beserta pena untuk menulis apa yang terjadi padanya sebelumnya, sebenarnya Guinevere belum tidur namun ia hanya berpura-pura.

"Huftt... Bagaimana ini? Aku sendiri tidak tahu bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan benar, dan aku masih ingin menjadi seorang kesatria. Lagipula sampai sekarang adikku tidak bisa ku bawa pulang..." Gumam Silvanna.

Guinevere mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh Silvanna "Berarti kau harus bisa membagi waktumu"

Silvanna terkejut mendengar Guinevere yang belum tidur itu, ia pikir Guin sudah benar-benar tidur "Eh? Bukankah kau sudah tidur?"

"Tidak... Aku belum bisa tidur jadi tadi aku hanya memejamkan mata saja, Silvanna kau harus bisa membagi waktumu jika kau masih ingin menjadi kesatria juga..." Ia pun mengangguk kemudian kembali melangkah ke atas ranjang kemudian merebahkan dirinya dan berusaha untuk tidur.

"Yah ku harap bisa... Soal rasa cintaku pada Granger mungkin lain kali saja, atau aku harus menunggunya tuk menikahi ku ya?"

Silvanna : The Royal KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang