Chapter 10

210 24 3
                                    


"Jangan sakiti Natalia! Natalia cepat menjauh darinya!" Silvanna pun berlari ke arah Dyrroth dan menyerangnya menggunakan tombak miliknya.

Dyrroth pun berusaha untuk menghindari serangan Silvanna itu, ia berusaha sebisa mungkin hanya menghindar dan tidak menyerang Silvanna.

"Silvanna dengar kan penjelasan Dyrroth dulu!" Jerit Natalia yang masih berdiri di tempatnya dan tidak berpindah sedikitpun.

Silvanna tidak mendengarkan ucapan Natalia sedikit pun dan berusaha untung menyerang Dyrroth, walaupun perasaannya mengatakan bahwa ia adalah Aurelius II dan ia tak mungkin menyakitinya akan tetapi yang kini nampak di depan matanya adalah Dyrroth seorang iblis dari Abyys.

"Pergilah dari sini Natalia! Nanti aku akan menyusul mu setelah menyelesaikan ini!" Ujar Silvanna yang masih berusaha keras agar tombaknya mengenai Dyrroth.

"Tapi Silvanna dia-" belum selesai bicara tiba-tiba Dyrroth memberikan Natalia sebuah kode agar Natalia pergi dari sana dan membiarkan mereka hanya berdua.

Natalia pun pergi dari sana secepat yang ia bisa dan meninggalkan mereka berdua, Setelah merasa bahwa Natalia sudah tidak ada disana Dyrroth pun berusaha untuk menenangkan Silvanna.

"Silvanna tenanglah dulu! Aku akan menjelaskan semua-" belum selesai bicara, Silvanna melompat ke belakang tubuh Dyrroth dan berusaha untuk menyerangnya menggunakan tombak miliknya.

Dengan cepat Dyrroth pun melesat dan berpindah tepat ke samping Silvanna, "hey ayolah dengarkan aku dulu" ucap Dyrroth dengan nada halus.

"Tidak akan! Aku tidak akan pernah mendengar ucapan iblis sepertimu!" Silvanna memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang Dyrroth lagi.

Dyrroth dengan kecepatannya itu langsung berpindah tepat ke hadapan Silvanna kemudian ia memeluknya, hal itu membuat Silvanna terdiam dan berhenti untuk menyerangnya.

Saat menatap Dyrroth tiba-tiba saja rupanya berubah dari iblis menjadi mirip dengan seorang bangsawan, hal itu pun membuat Silvanna semakin yakin bahwa itu adalah Aurelius II.

Silvanna langsung memeluk adiknya itu perlahan, "A-Aurelius II, apa benar kau adikku?..." Kata Silvanna dengan perasan tak percaya.

Natalia yang sebenarnya tidak pergi dan hanya menghilang kemudian menunggu di atas pohon itu pun merasakan drama yang terjadi di bawah sana, "seperti di film-film saja..." Batinnya.

"Silvanna ikutlah aku ke taman itu, aku ingin menanyakan banyak hal padamu" Silvanna pun mengangguk kemudian mengikuti nya walau ia masih harus sangat waspada, ia takut bahwa ini adalah perangkap.

Hening sesaat, kemudian Dyrroth pun mulai bicara dan menanyakan beberapa hal kepada Silvanna.

"Silvanna... Mengapa saat itu kau berkata 'adikku, aku akan membawamu pulang'?" Tanya Dyrroth pada Silvanna.

"Kau Aurelius II, adikku yang di culik oleh Alice... Aku sangat yakin bahwa kau adalah adikku, ya aku sangat yakin..." Jawab Silvanna.

"Begitu kah? Apa benar itu? Aku... Adikmu?" Dyrroth sedikit tidak percaya pada ucapan Silvanna.

"Ya, lihat kini kau tidak terlihat seperti iblis bahkan lebih mirip seperti seorang bangsawan" mendengar ucapan Silvanna itu Dyrroth pun berlari mendekati sungai dan melihat dirinya melewati pantulan air tersebut.

"Uhm... Sepertinya iya, mungkin aku memanglah adikmu yang hilang" ucap Dyrroth, kemudian ia pun datang menghampiri Silvanna.

"Tentu saja!" Jawab Silvanna yakin dan penuh semangat.

"Jadi saat kau memegang tanganku waktu itu... Perasaan ini?" Dyrroth menatap Silvanna dengan perasaan masih penuh pertanyaan.

"Itu adalah perasaan yang sudah lama tidak kau dapatkan, kasih sayang ku padamu" jawab Silvanna kemudian memeluk Dyrroth.

Dyrroth merasa nyaman dan tenang saat berada dalam pelukan Silvanna, itu membuatnya merasa sangat senang.

Walau pada akhirnya tidak bertahan lama, Alice datang bersama Thamuz dan langsung menyerang mereka berdua dan membuat Silvanna terpental lalu terluka.

"Aww..." Silvanna merintih kesakitan, saat Dyrroth ingin menghampirinya untuk menolong kakaknya Alice langsung memindahkannya ke istana Abyys dan mengurungnya di dalam kamarnya sendiri menggunakan sihir miliknya.

Natalia yang sedari tadi bersembunyi kini pun menunjukkan dirinya dan langsung menolong Silvanna, ia membantu Silvanna berdiri untung saja ia tidak terluka parah.

"Wah... Sungguh pertemuan yang mengharu kan... Bagaimana Silvanna? Sudah tidak merindukannya lagi bukan?" Ucap Alice pada Silvanna yang masih berusaha untuk berdiri tegak.

"Kembalikan adikku!" Bentak Silvanna pada Alice yang terbang di udara dengan kekuatannya.

"Hah? Mengembalikannya? Tidak semudah itu kau akan mendapatkannya kembali Silvanna!" Jawab Alice yang mulai menyerang Silvanna dari kejauhan.

"Aku tidak mungkin bisa menyerangnya apalagi serangannya itu jarak jauh, bagaimana bisa aku mendekatinya jika begitu" batin Silvanna.

Ia pun mulai menghindar dan terus saja menghindar dari serangan Alice, Natalia yang berusaha menyerang Alice tiba-tiba saja di hadang oleh Thamuz.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja untuk menyerang Alice?" Ucap Thamuz kemudian menyerang Natalia, hanya dengan sekali hentakan saja Natalia bisa langsung terjatuh dan terluka.

"Ini tidak bisa, tidak mungkin kami menang melawan mereka" batin Natalia yang mulai panik

Natalia pun segera menghampiri Silvanna kemudian menghilang, karena ia memegang Silvanna otomatis ia pun ikut menghilang walau Natalia harus mengeluarkan kekuatannya lebih besar lagi.

"Kita harus pergi dari sini Silvanna" bisik Natalia, mereka pun mulai berlari meninggalkan tempat itu.

Tanpa sadar Silvanna meneteskan air mata, baru saja ia bertemu dengan adiknya dan kini mereka harus di pisahkan kembali.

Thamuz berusaha untuk mengejar mereka akan tetapi Alice menghentikannya, "sudahlah tidak perlu di kejar, biarkan saja mereka pergi untuk saat ini" ucap Alice.

Mereka berdua pun juga pergi dari tempat itu menuju istana Abyys, sedangkan Natalia dan Silvanna berusaha lari secepat yang mereka bisa walaupun sedang cedera.

Dyrroth yang tiba-tiba saja berpindah tempat dari hutan perbatasan dan kini berada di kamarnya pun mulai berusaha untuk pergi dari sana, akan tetapi entah mengapa ia tidak bisa pergi dari sana.

"Kakak..." Dyrroth yang telah berubah penampilannya itu kini perasaannya juga ikut berubah, ia merasa takut disana.

"Hey keluarkan aku! Siapapun tolong keluarkan aku dari sini!" Dyrroth menggedor-gedor pintu itu, tidak ada jawaban sama sekali.

Kemudian pintu kamarnya pun terbuka membuat Dyrroth diam ketakutan, di ambang pintu berdiri seorang wanita yaitu Alice.

"Astaga Dyrroth apa-apaan penampilanmu ini?" Alice mendekati Dyrroth kemudian memegang wajah Dyrroth.

"Lepaskan aku! Aku ingin ikut dengan kakak!" Dyrroth berusaha menyerang Alice, karna perubahan itu entah mengapa kekuatan miliknya hilang.

"Sepertinya kau telah berubah menjadi manusia kembali, ah iya bagaimana tentang kakakmu? Kau sudah mengetahuinya ya?" Ucap Thamuz yang berdiri di belakang Alice.

"Bukannya aku ingin merebut kebahagiaanmu Dyrroth, tapi kau harus tetap kembali menjadi pangeran kegelapan. Tenanglah kau tidak akan mengingat kakakmu itu lagi" mendengar hal itu Dyrroth mundur satu langkah.

"A-apa ingatanku akan di hapus olehnya?..." Batin Dyrroth.

Silvanna : The Royal KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang