Chapter 9

189 24 1
                                    


"Aku Dyrroth, pangeran kegelapan dari Abyys" ucapnya dengan masih memegang tangan Natalia.

"Cih, hanya karna kau kalah dari pasukan Lightborn Chevaliers dan Silvanna kau berniat menyerang ku diam-diam?" Natalia merasa bahwa Dyrroth tak terima dengan kekalahannya.

"Ini tidak ada hubungannya dengan itu" jawab Dyrroth dengan nada tinggi, niatnya datang ke sana hanya untuk mencari tahu tentang Silvanna dan kebetulan saja ada Natalia yang sedang sendirian melewati hutan itu.

"Lalu kenapa kau menangkap ku hah!? Aku tidak percaya pada kalian para iblis!" Natalia pun memberontak dan pada akhirnya ia pun berhasil lepas, Natalia mulai mengeluarkan cakar miliknya dan bersiap untuk menyerang.

"Oh ayolah aku tidak berniat untuk menyakiti siapapun" kemudian Dyrroth pun menutup matanya dan fokus untuk menyerang Natalia, bagaimana ia bisa menyerang orang yang sudah jelas-jelas tidak dapat di lihatnya? Tentu saja dengan fokus pada suara yang di buat oleh pergerakannya.

"Ahaha, kau ingin menyerang ku yang sudah jelas tidak terlihat dan kau malah menutup matamu? Apa kau bercanda!?" Natalia pun melesat dengan cepat dan berusaha mengincar bagian belakang Dyrroth.

"Chashhh"
"E-eh bagaimana bisa dia menangkis tanganku dan tidak tergores sedikitpun karna senjataku, padahal dia menutup matanya dan aku sudah jelas-jelas tidak terlihat" batin Natalia.

"Nah sekarang lebih baik kau ikut aku karna aku tidak akan melukaimu" kata Dyrroth sambil menoleh ke arah Natalia yang padahal sama sekali tidak terlihat itu.

"Tidak akan! Menjauhlah dariku dasar kau iblis!" Natalia pun berusaha berlari dan kabur dari tempat itu, akan tetapi Dyrroth tak kalah cepat dan langsung berada tepat di depannya.

"Aku memang tidak bisa melihatmu, tapi aku tahu kau berada dimana... Ayolah ikut denganku, aku benar-benar tidak ingin melukaimu" ujar Dyrroth.

"Dia benar-benar keras kepala, sepertinya aku harus menyerangnya... Tapi menyerang tanpa melukainya? Bagaimana? Uh... Akan ku coba sebisaku" batin Dyrroth, ia pun mulai menyerang Natalia.

Mereka terus saling menyerang dan menghindar, lama kelamaan Natalia pun mulai kelelahan dan pada akhirnya tubuhnya pun mulai terlihat kembali.

"Sial apa yang harus ku lakukan, aku tidak mungkin menyerah pada seorang iblis sepertinya" batin Natalia, tiba-tiba saja Dyrroth sudah ada di belakangnya dan membisikkan sesuatu padanya.

"Menyerahlah... Kau tidak akan sanggup melawanku..." Bisik Dyrroth yang kemudian membuat Natalia melesat dan berpindah dari tempat tadinya ia berdiri.

"Tidak akan! Sebenarnya apa niat dan tujuanmu!" Bentak Natalia pada Dyrroth.

"Hum... Untuk mencari tahu tentang Putri Silvanna, aku ingin menanyakan langsung pada dirinya bukan padamu" jawab Dyrroth.

"Tidak akan ku biarkan! Aku tidak akan memberitahumu tentang Silvanna! Walau kau memaksa aku akan melindungi Silvanna walau harus terbunuh disini!" Natalia pun menghilang dan menyerang Dyrroth secara bertubi-tubi akan tetapi serangannya tidak melukai Dyrroth sedikitpun.

"Kau ini memang keras kepala..." Dyrroth pun langsung melesat dengan cepat dan menangkap Natalia kemudian membawanya ke perbatasan.

"Lepaskan aku dasar iblis menjijikkan!" Bentak Natalia yang berusaha untuk melepaskan diri.

Setelah sampai di perbatasan Dyrroth pun mengikat Natalia ke pohon yang berada di dekatnya, "nah sekarang panggil burung kesayanganmu yang sering membawakan pesan untuk Silvanna" ucap Dyrroth.

"Tidak akan pernah dan tidak akan pernah mau" jawab Natalia kesal.

"Baiklah akan aku jelaskan agar kau mengerti, jadi saat kekalahan ku waktu itu dan jatuh ke jurang Silvanna hendak menyelamatkanku... Saat ia memegang tanganku aku merasakan sesuatu yang aneh dan saat itu Silvanna pernah mengatakan 'adikku, aku akan membawamu pulang" Natalia pun terdiam, apa dia harus percaya pada iblis terkutuk sepertinya?

"Kumohon, setelah semua terjawab aku akan membiarkan kalian kembali" Dyrroth memohon dengan sangat-sangat pada Natalia dan hal itupun membuat Natalia berubah pikiran, ia pun segera memanggil burung kesayangannya.

Dyrroth langsung mengambil surat yang sudah ia tulis kemudian menggulungnya dan mengikatkannya pada kaki burung itu, setelah itu ia membiarkan burung itu pergi untuk membawa surat itu pergi dan membawakan nya untuk Silvanna.

"Sudah kan? Sekarang bisakah kau melepaskan ku?" Ucap Natalia, Dyrroth pun baru teringat bahwa Natalia masih terikat di pohon itu.

"Ah iya haha maaf aku melupakanmu" kemudian Dyrroth pun melepaskan Natalia yang dia ikat di pohon itu.

"Nah Natalia, ayo kesana. Di sana ada tempat yang mungkin bagi kalian para manusia terlihat indah" ujar Dyrroth.

...

Silvanna baru saja kembali ke kamarnya setelah latihan, "huaahhh latihan hari ini benar-benar menguras tenagaku" gumam Silvanna, ia pun melompat ke atas ranjang dan langsung merebahkan tubuhnya.

Ya walau Silvanna adalah seorang bangsawan akan tetapi tingkah lakunya tidak mirip bangsawan sama sekali, walau begitu ia juga tidak perduli bahwa ia adalah seorang putri yang ia pedulikan hanyalah bagaimana cara agar bisa membawa adiknya pulang kembali.

Tiba-tiba saja ada seekor burung yang hinggap di jendela kamar Silvanna, Silvanna pun menoleh kemudian menghampirinya.

"Eh? Ini kan burung milik Natalia, jarang sekali ia mengirimkan aku pesan dengan cara seperti ini" batin Silvanna, ia pun mengambil surat yang terikat di kaki burung itu kemudian membacanya.

Untuk Silvanna, datanglah ke perbatasan antara kerajaan Moniyan dan kerajaan Abyys. Datanglah sendiri, jika kau membawa temanmu maka Natalia tidak akan selamat dariku. Aku akan mengetahui jika kau membawa teman atau tidak melalui bola kristal yang aku miliki. Akan ku tunggu kedatangan mu hingga sore nanti, sampai jumpa.

Silvanna pun terkejut membaca pesan itu kemudian ia bergegas menyiapkan dirinya dan langsung mengambil tombak kesayangannya, ia pun berlari pergi meninggalkan istana.

"Putri kau akan pergi kemana?" Jerit salah seorang pelayan yang melihat Silvanna pergi dengan terburu-buru.

"Aku hanya akan berpatroli kok! Tenang saja" jawab Silvanna bohong, ia pun semakin mempercepat larinya menuju perbatasan.

Perasaannya campur aduk, dirinya merasa khawatir pada Natalia dan bingung dengan siapa orang yang mengirimkannya pesan itu.

Saat baru saja memasuki hutan ia tersandung dan terjatuh, "aww..." Walau sedikit perih Silvanna tetap berusaha untuk melangkah pergi dari sana.

Melewati hutan dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi dan jauh dari pedesaan, Silvanna berusaha secepat mungkin untuk sampai kesana.

"Astaga bagaimana bisa Natalia tertangkap, apa yang ia lakukan sampai ke perbatasan sih!" Gumam Silvanna kesal beserta khawatir pada Natalia.

Setelah beberapa saat akhirnya Silvanna pun sampai ke tempat tujuannya dan segera mencari Natalia, "Natalia kau dimana!?" Jerit Silvanna mencari Natalia.

"Silvanna!!" Silvanna pun menoleh ketika ada yang memanggilnya, "e-eh... Dyrroth... Bagaimana bisa..." Ucap Silvanna dengan nafas terengah-engah.

Silvanna : The Royal KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang