Istana Baroque sedang di sibukkan untuk mempersiapkan acara makan malam bersama dengan Ratu Silvanna, Guinevere pun turut membantu para pelayan walaupun Lancelot sudah melarangnya namun ia tidak memperdulikan hal itu.Dan pada akhirnya tugas itu pun telah selesai kemudian Guinevere menghampiri Oddete yang berada di dalam kamarnya sedang bersama Lancelot, "Kakak kembalilah saja ke singgasana mu itu sambil menunggu kedatangan Silvanna dan temannya, sedangkan aku akan disini menemani Oddete dan akan keluar jika Silvanna sudah sampai kemari"
Oddete tengah jatuh sakit walaupun hanya demam biasa namun Lancelot sangatlah mengkhawatirkan nya, sebenarnya acara makan malam ini adalah ide Oddete walaupun ia sedang sakit.
Ia hanya ingin bertemu Ratu dari kerajaan Moniyan yaitu Silvanna, Karena itulah ia sampai tak perduli dengan keadaannya saat ini.
Menurutnya hanya karna demam saja tidak mungkin menjadi lebih buruk bukan? Jadi acara ini akan tetap berjalan.
Sementara itu di kerajaan Moniyan Empire...
"Hoy berpakaian lah yang benar dasar para lelaki!" Bentak Natalia pada Alucard yang tidak memakai pakaiannya dengan benar.
"Silvanna apa kau yakin akan mengenakan pakaian itu dan bukan gaun serta mahkota layaknya seorang ratu?" Tanya Harith pada Silvanna.
Ia pun segera menjawab "Tidak perlu, lagipula Guinevere adalah temanku sejak kecil"
"Astaga apa kita akan menaiki kereta kuda atau aku harus menggendong kalian satu persatu dan membawa kalian terbang?" Fanny mulai malas berada di dalam kamar para lelaki itu.
Silvanna menggeleng pelan dan berkata bahwa "Kita akan menggunakan portal, saat ini aku sudah bisa menggunakannya"
Kemudian sebuah portal berwarna kuning ke emasan mulai muncul di ruang singgasana Lancelot, ia pun menatap portal itu dan yang muncul adalah para pasukan Lightborn Chevaliers dan tentu saja Ratu Silvanna.
Mereka berjalan beberapa langkah mendekati Lancelot kemudian Silvanna berlutut sebagai tanda hormat, sedangkan Natalia dan pasukan Lightborn Chevaliers merasa sedikit bingung.
Dengan masih berlutut Silvanna mengeraskan suaranya dan membentak teman-temannya "Berlututlah kalian! Kalian sungguh tidak sopan!" Mendengar itu mereka pun berlutut di hadapan Lancelot.
Lancelot jadi merasa aneh dengan tingkah laku Silvanna itu, mungkin saja ia masih belum terbiasa menjadi seorang ratu dan masih menganggap bahwa dirinya adalah seorang kesatria.
Guinevere yang baru saja sampai ke ruang singgasana atau ruang tahta itupun terkejut melihat Silvanna yang sedang berlutut di hadapan Lancelot "Silvanna kau adalah seorang ratu, tidak perlu berlutut seperti itu di hadapan kakakku" ia menghela nafas "dan kalian juga angkat wajah kalian dan berdirilah".
Mendengar itu Natalia dan pasukan Lightborn Chevaliers langsung mengangkat wajahnya dan berdiri menatap Guinevere, sedangkan Silvanna masih berlutut di sana.
"Silva-"
"Bagiku aku masih seorang kesatria, dan bagaimanapun beliau adalah seorang raja yang mesti di hormati" Silvanna bersikeras.
"Biarkan saja ia Guinevere, ah ya... Kau adalah Silvanna bukan? Ikutlah denganku dan Guinevere bawa mereka ke ruang tamu" Guinevere pun mengangguk dan memandu pasukan Lightborn Chevaliers serta Natalia.
Guinevere mendekati Natalia dan berbisik "Jangan berusaha tuk memata-matai mereka Natalia, aku tahu kau sebenarnya ingin mengikuti Silvanna kan?" Natalia pun menggeleng dengan cepat.
"Silvanna sudah melarang ku tuk menggunakan kekuatan ku di istana ini, jika aku melanggarnya maka sebulan penuh menu di kerajaan Moniyan tidak akan ada makanan favorit ku" mendengar ucapan Natalia rasanya seperti Guinevere ingin tertawa.
Kini di ruang singgasana hanya ada Silvanna dan Lancelot saja "Kemarilah, ikuti aku" kemudian Silvanna pun mengikuti langkah Lancelot tepat di belakangnya.
Ia sempat berfikir sejenak mengapa hanya dirinya sendiri yang di ajak oleh Lancelot, kenapa teman-temannya tidak?
Akan tetapi ia malas tuk berfikir tentang hal tersebut dan memutuskan untuk mengikuti keinginan Lancelot terlebih dahulu saja.
Kemudian mereka berhenti di depan sebuah pintu kamar dengan penjagaan ketat oleh pengawal kemudian Lancelot membukakan pintu tersebut dan mempersilahkan Silvanna untuk masuk.
Pandangannya langsung tertuju pada seorang wanita yang tengah terbaring lemah di atas ranjang, ya itu adalah Oddete.
Oddete yang mendengar pintu kamar terbuka itu pun kemudian menoleh dan menatap siapa yang masuk kedalam sana "Ah Silvanna! Kau pasti Ratu kerajaan Moniyan sekaligus teman Guinevere kan?"
Sebelum menjawab Silvanna membungkuk tanda hormat pada Oddete kemudian kembali pada posisi awalnya.
"Tidak perlu bersikap formal pada kami, anggap saja keluarga mu sendiri" bisik Lancelot lalu Silvanna pun mengangguk.
"I-iya... Saya Ratu dari Moniyan Empire" ucap Silvanna malu-malu.
Jika di lihat-lihat memang Silvanna tak nampak seperti seorang Ratu di tambah lagi saat ini ia tidak mengenakan gaun melainkan baju yang biasanya ia pakai "Kau lebih terlihat seperti seorang kesatria"
"Ahaha iya, saya sendiri belum terbiasa tuk menggunakan Gaun..."
Lancelot hanya diam dan mendengarkan pembicaraan para wanita yang sangat membosankan itu.
"Silvanna... Kau harus terbiasa menjadi seorang ratu dan menjaga rakyatmu, bahkan kau harus terbiasa hanya duduk diam di singgasana mu" Oddete menatap Silvanna yang sedang memainkan jarinya karena merasa sedikit bingung dan agak malu.
"Apa kau sudah punya pasangan?" Silvanna terdiam sejenak dan berfikir, ia tak tahu sebenarnya apa hubungannya dengan Granger.
"B-belum..."
Sementara itu di ruang tamu...
"Hey kalian hentikan itu, kalian ini apakah tidak bisa menjaga sopan santun hah!?" Bentak Tigreal pada Alucard yang terus saja menjahili Granger dan membuat dirinya kesal.
"Ahaha lihatlah Granger terlihat sangat kesal hanya karna aku menjahilinya sedikit"
Granger hanya diam kemudian berusaha tuk menahan emosinya, ia menatap Alucard dengan perasaan kesal.
Tigreal menghela nafas "Lihat Natalia yang biasanya tak bisa diam saja kini menjadi seperti patung yang tidak bergerak sama sekali"
"Aku begini agar makanan favorit ku akan tetap di sediakan di istana Moniyan nantinya" ujar Natalia.
Sedangkan Harith sedang bermain tali yang di gerakkan oleh Guinevere, Guinevere melihat Harith seperti seekor kucing maka dari itu beberapa jam sebelumnya ia sudah menyediakan mainan kucing.
"Dia benar-benar bertingkah seperti seekor kucing ya..." Batin Guinevere.
Natalia mulai merasa bosan hanya duduk diam dan menunggu Silvanna disana, di tambah lagi ini masih jam 4 sore.
"Wuh Guinevere apa aku boleh ikut bermain?" Natalia berjalan menghampiri Guinevere.
Guinevere dan harith pun menoleh bersamaan "Kau mau main... Mainan kucing ini?" Guinevere berpikir sesaat "Atau mau boneka tikus ini?" Lanjutnya.
Alucard melihat ke arah Natalia "Pffft, kau mau bermain dengan boneka tikus?"
"Ya memangnya kenapa hah? Aku merasa sangat bosan, lagipula aku tidak sepertimu yang suka menjahili orang lain" Natalia pun mengambil boneka tikus itu dan memainkannya.
"Wuh kapan Silvanna kembali... Baru begini saja aku sudah merasa sangat merindukanmu..." Granger pun memilih duduk dan diam disana sembari menunggu Silvanna kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silvanna : The Royal Knight
FantasySiapa sangka seorang gadis bisa menjadi seorang kesatria pemberani dan pantang menyerah, Silvanna menjadi seorang kesatria karena ia ingin menyelamatkan adiknya Dyrroth dan membawanya kembali ke kerajaan. Terus berlatih untuk menjadi kuat agar ia bi...