. 19

128 23 13
                                    

Pagi itu khusus sekali Ren memasak untuk tamu istimewa yang rencananya akan datang ke rumah mereka. Siapa lagi kalau bukan mertua dan juga orang tua nya. Saat ini mereka mungkin sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka. Rio? Saat ini dia ditugaskan untuk mencari berbagai camilan, sama seperti Rio, Ren juga anak tunggal, tapi orang tua nya sangat suka makan camilan.

" beres juga.. mas mana ya "

" sayang, aku pulang "
Baru juga ditanyakan, sudah muncul juga suaminya itu.

Setelah selesai membantu Ren di dapur, sekarang mereka sedang duduk santai sembari menunggu tamu mereka datang. Tak sampai berselang lama, akhirnya mereka sampai juga. Yang pertama sampai adalah orang tua Rio, dan bisa ditebak bagaimana rusuhnya kedua orang ini. Sama dengan Rio, sang Daddy juga bucin, dan dia rela menjadi babu istrinya itu.

" ya ampun ren, apa kabar ? papa kangen banget sama kamu "
Rio dan Zeus yang sama-sama berada di ujung pintu rumah hanya dapat tersenyum pasrah.

" hehe, baik kok pa, papa sendiri ? "

" papa bawain banyak makanan buat kamu sama calon cucu papa, kalian harus sehat terus "

Setelah menyimpan barang barang Jie dan Zeus, Rio dan Zeus lebih memilih untuk membiarkan kedua boti itu mengobrol berdua. Sedangkan mereka juga menjadikan pertemuan mereka sebagai pertemuan penting, tak biasanya Rio berbicara penting seperti saat itu. Tak berselang lama setelah kedatangan Jie dan Zeus, di susul lah dengan kedatangan orang tua Ren.

Seperti yang pernah diceritakan, Rio memang sulit mendapatkan restu dari kedua orang tua Ren, jelas karena orang tua Ren ingin Ren bisa hidup seperti pria lain, punya istri dan anak, mereka pasangan straight, berbeda dengan orang tua Rio. Walau begitu, akhirnya walaupun berat, mereka mempercayakan Ren pada Rio.

" Ren, Rio, mama datang "

" mama ? huwe, Ren kangen banget "
Jie yang melihat manja nya Ren hanya terkekeh kecil, pasti Rio sangat gemas melihat pemandangan seperti ini setiap hari.

" masa yang mau punya bayi malah jadi bayi juga ? eh jie, apa kabar "
Setelah mereka datang, mereka pun melanjutkan aktivitas ke sarapan bersama.

Kebetulan Ren yang memasak semuanya, ingatlah tangan Rio tak bisa di ajak kerjasama dimana pun, jadi Ren memilih jalan aman dengan membiarkan dirinya yang masak. Orang tua Rio dan orang tua Ren sudah cukup akrab, meskipun terkadang ada pembicaraan yang tidak mereka pasangan straight tidak pahami.

Setelah memperlihatkan foto usg terakhirnya, bisa ditebak siapa yang paling heboh, kalau bukan orang tua Rio. Mereka pasangan non-straight yang sampai sekarang belum atau bahkan mungkin tidak dikaruniai anak, oleh karena itu meskipun Rio bukan anak kandung mereka, mereka selalu memberikan yang terbaik untuk Rio. Sedangkan orang tua Ren sedikit kebingungan, bagaimana bisa anak mereka yang jelas jelas seorang pria bisa hamil.

" kehamilan pria memang langka, tapi ada "
Seakan membaca pikiran orang tua Ren, Jie langsung menjelaskan sedikit soal kondisi Ren.

Zeus yang mendengar itu segera merangkul Jie dan menepuk pelan bahu istrinya itu. Meskipun masih tidak percaya, tapi mereka mencoba untuk mengerti dengan penjelasan singkat dari Jie. Seakan tak punya rasa malu, dengan mudahnya Zeus menimpali perkataan Jie.

" Rio benihnya langsung jadi ya, dia di ent*ot gak hamil hamil, beruntung kalian "

" bahasanya plis, filter dikit dad "

" dek, hirauin bapak gelo mu itu "
Meskipun vulgar, tapi mereka ikut tertawa. Meskipun Ren lebih memilih diam karena dia jadi malu teringat beberapa kejadian yang pernah dia dan Rio lakukan sampai akhirnya dia bisa hamil.

- Twilight -

" kamu jaga kesehatan ya, nanti mama sama papa sering sering ke sini kok "
Ren mengangguk sembari membiarkan ibu nya itu mengecup sekilas pipinya.

Setelah pertemuan mereka selama seharian itu, kini rumah itu kembali sepi karena hanya ada dua orang disana, Ren dan Rio saja. Ren cukup senang, setidaknya kini dia lega karena orang tuanya sudah tahu soal kehamilan nya. Rio juga jelas senang karena orang tua angkat nya itu akhirnya bisa bertemu dengan mereka lagi.

Setelah merapihkan kekacauan dirumah mereka, Rio segera menidurkan Ren, sejak hamil Ren jadi sulit tidur kalau tidak ada Rio di sekitarnya. Setelah memastikan istrinya tidur, Rio memilih keluar rumah. Saatnya dia pergi ke makam kedua orang tua kandungnya. Bukan nya tak mau mengajak Ren, tapi cuaca sedang dingin, dia tak mau Ren sakit.

Rio sempat mampir membeli bunga di sekitar toko bunga di dekat sana. Dia tak membeli banyak, hanya beberapa yang dia rasa itu cukup. Makam kedua orang tuanya masih terurus, disini masih ada yang mengurusi makam makam orang ternyata. Rio menyimpan bunga segar itu di makam kedua orang tuanya, berdoa untuk ketenangan kedua orang tuanya.

" papa, mama.. istri Rio, Ren, dia hamil.. maaf Rio baru ke sini, semoga kalian tenang disana ya "

" apa kabar ? "

" gak usah sok baik, gw gak suka orang munafik kayak lu "






































TBC

Kondisi Kenzo lagi naik turun :( tapi semoga masih sempet hibur kalian lewat chapter ini. Kalian harus jaga kondisi, sekarang musim nya orang sakit dimana-mana. Ngomong ngomong, ayo tebak di akhir tadi itu siapa, Kenzo kasih pilihan nih, A. Gak tau, B. Mana tau. Ayo tebak, sksk. Segini dulu ya

Stay healthy !
See you next part !

( huhu gak bisa upload fotonya, bye saja :(, wattpad nya ngelag keknya )

-

Kenzo

Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang