" mereka udah bisa nendang lho, sini pegang mas "
Rio membiarkan tangan nya ditarik Ren.Tangan mereka menyatu, saling menggenggam bersama. Tangan Ren bergerak perlahan membuat tangan Rio juga ikut bergerak di perut besar Ren. Seperti katanya tadi, beberapa tendangan kecil menyambut tangan Rio. Pertama kalinya Rio merasakan perasaan ini, secara tidak sadar Rio mengerakkan tangannya sendiri.
" hai little Chistopher.. mereka nendang dek "
Ren terkekeh sembari mengukir senyum manis yang pasti akan membius siapapun yang melihatnya.Meskipun Rio selalu bersama Ren, dia merasa kehilangan waktu pertumbuhan calon anak mereka, sekarang mereka sudah bisa menendang, berinteraksi lewat gerakan. Padahal Rio ingat, baru kemarin Ren ngidam ingin melihat Rio menari dengan pakaian maid di pertigaan komplek, sekarang mereka sudah tumbuh besar saja. Waktu berjalan dengan cepat ya.
Penantian cukup lama untuk berada di posisi ini, melewati banyak hal untuk berada di posisi ini. Semuanya memang sulit, tapi Rio bersyukur sampai saat ini dia masih bisa menemani Ren dalam suka dukanya bersama. Mereka memang belum sampai di usia pernikahan yang bertahun-tahun selayaknya pasangan lain, mereka masih lah pengantin baru yang masih belajar mengenal satu sama lain.
Rio merasa sangat merindukan Ren, padahal mereka daritadi bersama. Rasanya ia dan Ren seperti dipisahkan beberapa lama, padahal tidak. Mungkin suatu saat dia akan menceritakan banyak hal pada anak anaknya, penantian agar mereka bisa bertemu anak mereka, itulah penantian terindah yang pernah Rio tunggu di kehidupan nya.
" dek, kamu percaya gak sama keajaiban di dunia ? "
Ren yang sedari tadi mengusapi rambut Rio jadi melirik ke arah suaminya itu." percaya, kita nikah, dan sekarang kita bakal punya anak, itu kan keajaiban "
Rio terkekeh mendengar jawabannya Ren.Memang tidak salah sih jawabannya, tapi maksud Rio bukan ke situ. Rio memilih duduk di samping Ren, menarik perlahan tangan istrinya itu lalu menggenggam nya erat. Ren membiarkan Rio menarik tangan nya, hingga mata mereka saling bertemu. Rio menyatukan dahi mereka, menyalurkan perasaan yang saat ini tengah dia rasakan. Ren ikut memejamkan matanya, menghayati setiap detik yang dia lewati bersama Rio.
" kamu lah keajaiban terindah dalam hidupku dek "
— Twilight —
" diem ya diem Ren, diem lu tau diem ? "
" haha, bilang aja uwuphobia Vic, gak usah sirik gitu lu "
Victor yang sedari tadi memang uwuphobia itu segera mengangguk dan memukul pelan meja di depan nya." ITU LU TAU ! ASTAGA UDAH YA REN, DIEM LU ! GAK USAH CERITA YANG UWU UWU LAGI ! "
Dylan dan Rio yang sedang bermain kartu tak jauh dari tempat dua uke itu bahkan sampai melirik ke arah mereka, pembicaraan apa yang membuat Victor sampai berbicara dengan suara keras seperti tadi.Dylan melanjutkan permainan nya bersama Rio, kebetulan mereka sama sama gabut sembari menunggu jam 12 datang, ada rapat di agensi, jelas mereka ikut. Membiarkan suaminya bermain kartu dengan sahabatnya, Ren lebih memilih berbagi keuwuan dengan Victor, si sahabatnya yang uwuphobia ini.
Setelah menyelesaikan permainan mereka, akhirnya mereka bertiga pergi juga dari rumah Rio. Jelas setelah berpamitan pada Ren, Rio baru bisa pergi. Tenang, kali ini tidak ada Clara yang mengacaukan suasana rumah, tapi ada Jace yang setia setiap saat seperti rexona sebagai bodyguard Ren.
— Twilight —
Rio berjalan lebih dulu ke ruang rapat, meninggalkan dua orang yang tidak tahu seluk-beluk tempat mereka sekarang berpijak ini. Victor memang bukan tipe uke bar-bar seperti Ren, tapi dia juga bukan tipe uke manis yang selalu ingin berdekatan dengan semenya, perlu di ingat Victor ini anak jomblo, wajar sih kalau jadi sering uwuphobia.
Tanpa di duga-duga karena ini bukan kuis komedi, ternyata disana Dev memperhatikan Victor dari jauh. Dia tidak sadar ada Dylan disekitar Victor. Victor mungkin tidak sadar sedari tadi dia diperhatikan seseorang. Merasa suasana aman, Dev berjalan santai ke arah Victor yang kelihatan nya tengah duduk menunggu seseorang, jelas Victor sedang menunggu Dylan.
Melihat kursi samping Victor kosong, jelas Dev memanfaatkan kesempatan dengan duduk di sampingnya. Victor yang melihatnya jelas jadi risih, terutama tatapan Dev itu mengelikan baginya. Nahkan benar dugaan nya, Dev mendekat bahkan berusaha menyentuh nya, lihatlah dengkul nya itu, mirip dengkul kuda.
" mau apa ? "
Dev segera mendongkakkan kepala nya dan melihat orang yang memanggilnya itu, ternyata itu Dylan.Melihat Dylan ada didekat nya, Victor langsung berdiri dan memeluk Dylan, dia ketakutan. Dylan dengan posesif merangkul bahu Victor, tatapan mata nya yang biasa polos itu kini menatap tajam ke arah Dev, seakan tatapan itu tatapan milik seekor elang yang siap menerkam mangsanya.
" gak ngapa-ngapain kok, pacar lu ? "
Dylan memberikan minumnya ke Victor, mencoba membuat dia tenang.Pertanyaan Dev sebenarnya tamparan untuk seorang Dylan, dia bukan siapa siapa Victor, hanya teman nya, tapi dia tak mau Victor dibuat ketakutan seperti tadi. Setelah melihat Victor lebih tenang dari sebelumnya, dia pun berdehem berusaha meminta perhatian Dev, agar memperhatikan apa yang dia bilang.
" iya, dia pacar saya. tolong jangan di dekati, cari saja yang lain "
Dev meneguk salivanya, menahan malu tentunya.Dia benar benar berfikir Dylan pacarnya Victor, padahal Dylan hanya mengaku-ngaku saja. Karena pada dasarnya dia hanya teman dekat Victor dari dulu. Setelah Dev pergi, Victor jadi tertawa-tawa, terutama mengingat wajah Dev yang seperti nya malu malu tadi itu pergi dari hadapan nya. Tapi entah kenapa di bagian saat Dylan mengaku sebagai pacarnya, dia malah salting.
Tanpa dia ketahui, Dylan sudah lebih salting ketika dia mengakui Victor pacarnya, Victor malah semakin memeluknya, detak jantung nya jadi berpacu sangat cepat. Kebetulan, disaat mereka salting salting time, Rio selesai dengan rapat nya dan tengah berjalan ke arah mereka. Dia sudah menduga, sesuatu terjadi pada mereka.
" dasar bucin akut "
" mas ih :( pengen liat Victor sama Dylan jadian "
" REN LU GILA ?! "
TBC
Bapak Rio bisa gak ya nih bikin Victor sama Dylan jadian? Bawaan bayi atau bapak Ren ini sengaja mau nyatuin shipper kunyuk ini. Jace juga masih jomblo padahal, ditunggu teteh butchy nya ya Jace.g Maaf gak uwu dan gak terfokus ke Rio sama Ren dulu, ngomong ngomong Clara kemana ya? Apa dia lagi ngelakuin sesuatu? Kita tunggu di next chapter ya ! segini dulu ya
Stay healthy !
See you next part !( masih belum bisa update foto :( )
- Kenzo
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight [ END ]
Romance[ FEEDBACK AFTER READING PLEASE !!! ] Hanya kisah kecil yang tidak terlalu romantis, tapi inilah kisah sempurna yang pernah di tuliskan Tuhan untuk mereka. Sebuah kisah kecil tentang lika liku dari kehidupan dua orang lelaki yang telah melangsungkan...