. 49 (( EPILOG ))

168 21 17
                                    

10 years later

visualisasi,
Jevandra Seno Bagaswara as Mark Lee
Jonathan Avanya Bagaswara as Na Jaemin
Jessie Olivia Bagaswara as Kim Gyuri
Violence Andrew Darwis as Lee Eunchae
Sunny Leone Anderson as Yujin ex-IZ*ONE

















" Jevan ! balikin barang Jojo "

" diem uke "

" kok asu tenan ? "
Inilah Jevan Jojo, sudah lebih besar dari terakhir kita bertemu dengan mereka.

Saat ini mereka akan segera masuk ke universitas, sudah tua saja mereka. Padahal kemarin mereka masih terlihat seperti anak kecil, sekarang mungkin sudah bisa buat anak kecil juga.g Tak ada perubahan dari mereka, Jevan tetaplah posesif, Jojo sudah tidak shy shy dog, dia sudah bisa berani blak-blakan. Bahkan mengatakan kata kata kasar saja sudah biasa bagi Jojo, walaupun Jevan sering mengingatkan nya untuk mengurangi hal itu, apalagi kalau di depan adik mereka, Jessie.

" KAKAK BERISIK, JESSIE LAGI BELAJAR !! "
Berteriak adalah hobi Jessie sejak dia bisa melakukan nya.

Sejak kecil dia sudah terbiasa melihat kedua kakaknya beruwu ria, bertengkar tengkar, saling mengumpat baginya sudah biasa. Walaupun dia satu satunya perempuan dirumah itu, baik Jevan maupun Jojo sangat menjaga Jessie, bukan hanya menjaga mereka sangat posesif pada Jessie. Oh ya, apa kabar mama mereka alias Ren? Ren baik baik saja, menjadi jadu (janda duda) bukanlah halangan baginya untuk mengurusi keluarga kecilnya walaupun tanpa pasangan.

Kebetulan atau memang takdir tak menginginkan kedua sahabat itu berpisah begitu saja, maksudnya siapa? Ya Jace dan Ren lah, siapa lagi. Walaupun awalnya dekat karena Ren adalah istri Rio, kini mereka punya hubungan resmi sendiri, tanpa Rio ataupun siapapun yang menjadi perantara mereka. Walaupun sudah tidak sering bertemu seperti dahulu, kedua keluarga ini tetaplah akrab, terutama Sunny-Jevan Jojo, dan yang paling baru adalah Vio dan Jessie.

Sejak mereka kecil, baik Vio maupun Jessie sudah sangat akrab, selain bermain bersama, terkadang Vio mengajak Jessie pergi ke luar rumah. Tentu saja Jevan dan Jojo yang terkenal posesif tidak mengizinkan mereka pergi begitu saja, harus ada perjanjian. Umur Vio belum genap 11 tahun, tapi dia sangat dewasa untuk anak seukuran nya. Bahkan dalam urusan cinta, Jevan Jojo baik kakaknya sendiri, Sunny, kalah olehnya.

Seperti saat ini, Jessie berteriak demikian karena memang merasa terganggu. Kenapa begitu? Dia sedang belajar bersama si kesayangan, Vio. Ren maupun Jace tidak melarang anak mereka untuk menyukai siapa, yang penting anak mereka bahagia, itu saja. Ren akui, menjadi pasangan gay cukup sulit, dia sebenarnya tak ingin Jessie jadi seorang biseksual, tapi ya mungkin faktor lingkungan, jadi dia tidak bisa berbuat banyak.

Jevan, Jojo, dan Sunny juga terkadang heran dengan pasangan bocil itu. Bagaimana bisa mereka dekat hingga menjalin hubungan seperti ini, padahal mereka masih sangat muda, dari segi mental maupun fisik belum siap untuk memulai hubungan seserius itu. Mereka khawatir, atau tepatnya merasa iri juga. Terkadang dua sejoli ini beruwuan di depan mereka, seakan dunia hanya milik berdua dan yang lain ngontrak.

" maaf dek, masih belajar nya ? "
Melihat kesempatan emas tersebut, Jojo langsung mengambil barang nya yang di ambil Jevan tadi.

" gak liat ? udah sana keluar ! ganggu banget deh "
Sunny yang baru saja sampai tertegun begitu pintu ruang belajar dirumah itu ditutup dengan kerasnya. Dia yakin, adiknya didalam sana sudah mengomel-ngomel karena itulah Jessie langsung kembali ke dalam.

" adik kalian galak.. "
Suara Sunny membuat Jevan dan Jojo berbalik bersamaan lalu mengangguk pasrah.

" turunan mama sih "

" Jevandra Seno Bagaswara ! "

Ketiga remaja tersebut langsung menegakkan tubuh mereka bersamaan, terkejut karena suara Ren amat menggelegar dirumah besar itu. Ren baru saja kembali dari universitas anak anak nya, mendaftarkan mereka ke kampus idaman mereka sesuai jurusan nya masing-masing. Ren hampir saja mengamuk, hingga dia melihat Sunny disana, bila Sunny kemari berarti Jace sedang menitipkan sesuatu yang penting pada Sunny.

" eh ada Bulan "
(n) kan namanya Sunny, Sun itu matahari, cuma Ren lebih suka melesetin nama nya jadi Bulan, kalau Moon terlalu anoying katanya

" Sunny Tante.. eh om, eh mama nya Jevan Jojo "

" haha, mama nya Jevan Jojo aja, kayak baru kenal aja. mama kamu titip sesuatu ? "
Sunny menganggukkan kepalanya sembari memberikan barang-barang yang ibunya titipkan untuk diberikan pada Ren.

Ren segera membawa barang-barang itu dan pamit untuk ke kamarnya, membiarkan anak anaknya itu mengobrol dulu. Sedari kecil mereka memang sudah dekat, mereka tahu batasan masing-masing jadi tenang tenang saja membiarkan mereka. Lagi pula, baik Sunny maupun Jevan Jojo bila di sangka berpacaran pasti akan beralasan,

" gw gay/lesbi "
Para crush mereka yang mendengar itu langsung shock, tidak berani mendekati lagi, terlanjut sakit hati juga. Ini sudah jadi nasib bila suka dengan orang non-straight.

Ren masuk ke kamarnya dan Rio dulu, masih sama tak ada yang berubah disana. Kamar itu yang menjadi saksi bisu terbentuknya Jevan dan Jojo, dan tentu saja Jessie. Yang berubah dari kamar itu hanya tata letak pakaian Rio yang tak lagi satu lemari, Ren tak mau teringat Rio bila membuka lemari tersebut, tapi dia tetap mengurusi pakaian Rio, meskipun tidak lagi dipakai empu nya.

Ren mendudukkan dirinya di sisi ranjang besar itu, membuka beberapa barang yang Jace berikan, hanya beberapa titipan dari sahabat mereka yang lain. Kebanyakan isinya hanya makanan dan beberapa barang untuk Jessie, ada juga untuk Jojo, Jojo dan Jessie adalah primadona keluarga, berbeda dengan Jevan, dia satu-satunya yang terlihat 100% laki-laki. Walaupun Jojo straight, wajah cantiknya terkadang membuat crush nya insecure. Turunan Ren sih.

Ren sibuk membuka-buka semua hadiah itu, hingga menemukan kotak kondom yang dulu dipakai Rio untuk menembaknya, Ren langsung ingat begitu membuka barang itu, masih bagus walaupun sedikit usang. Tapi matanya memicing melihat surat kecil yang terselip di kotak itu. Ren menarik dan mengambil surat itu, tulisan tangan Rio.

untuk Ren Smith Dirgantara Bagaswara,

I love you, always. Maaf saya baru peka, haha. Jika dulu saya kehilanganmu dan tak bisa berbuat apapun, maka sekarang saya bersyukur sempat memilikimu lagi meskipun pada akhirnya harus kehilangan lagi.
              - Derio Vanca Mahardika Bagaswara

" de-dejavu.. "
Ren terdiam, ternyata..

Semua memang sudah direncanakan Tuhan. Dan mungkin Rio adalah orang yang sudah pernah hidup di masa lalu sehingga sudah tahu soal kematian nya ini, walaupun tak masuk akal, Ren hanya bisa memakluminya. Dia sendiri hanya reinkarnasi, hanya dia dan Rio yang tahu itu, walaupun terlambat. Walaupun ada luka lama yang terbuka, Ren mencoba tetap tersenyum, Rio disana pasti sudah bahagia, jelas dia juga harus bahagia disini.

" aku gak pernah menyesal ketemu kakak dan akhirnya ngerasain sakit ini, karena setidaknya, aku ketemu kakak, akhirnya aku ketemu kebahagiaan ku yang lain.. Jevan, Jojo, Jessie, dan lainnya.. makasih kak "

" VIO, ADIK GW GAK USAH LU ENTOD AJG ! "

" JO, BAHASA NYA !

" JEVANDRA SENO BAGASWARA, JONATHAN AVANYA BAGASWARA ! "

" HAHA, AYO DEK SEMANGAT, KAKAK REKAM ! "

" SUNNY ! "

END



















TBC

silahkan tinggalkan hujatan untuk author disini📥, segini dulu ya

Stay healthy !
See you next part !

- Kenzo

Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang