Seperti 2 tahun lalu, saat ini mereka sedang di panti asuhan yang sama dengan kejadian sebelumnya. Mereka berencana bertemu dengan bayi kecil yang juga dulu sepertinya mengikat mereka menjadi satu. Sepertinya kalau bayi itu masih ada disini, mungkin bayi itu baru akan berusia 2 tahun lebih sedikit. Dan benar saja, bayi itu kini sudah dapat berjalan bahkan mengobrol meskipun belum terlalu jelas apa yang dia bicarakan.
" hai gemes.. mama disini "
Rio yang mendengar itu segera berbalik menatap Ren tak percaya." sayang ? gak salah ngomong kamu ? "
Ren yang baru saja mengendong bayi itu berbalik juga melihat Rio.Dia menggelengkan kepalanya, dia hanya mencoba membiasakan diri dengan sebutan yang mungkin akan segera tersemat padanya. Rio juga tak mau ambil pusing, lebih baik mengikuti Ren yang sedang bermain dengan anak itu. Ternyata si bibi pengasuh masih mengenali mereka, sehingga segera mendekati mereka. Sekedar ingin berbasa-basi dengan mereka.
" eh kalian yang waktu itu ke sini kan ? wah, apa kalian sudah menikah dan berencana mengadopsi dia ? "
Rio dan Ren mendongkakkan kepala mereka bersamaan kala mendengar suara yang cukup familiar di telinga mereka. Begitu mengenali nya Rio segera berdiri dan memberi salam, dia tak sangka ternyata sang pengasuh masih bekerja disana. Tentu saja jawabannya tidak, dia ke sini hanya menemani Ren bertemu dengan anak kecil itu.
" haha, tidak bibi, kami akan buat sendiri yang lebih menggemaskan "
" bisa saja, sering sering kemari dan bermain dengan Kevin "
Rio terkekeh mendengar nya, ternyata sekarang anak itu punya nama baru, dulu Ren memanggilnya baby bunny, karena si bayi punya dua gigi kelinci yang menjadi ciri khasnya.Setelah puas bermain-main dengan Kevin, Rio dan Ren memutuskan untuk pulang. Sejujurnya Ren jadi merasa mudah lelah sejak mengurusi Rio kemarin, terutama Rio sangat manja, membuatnya mau tak mau harus bisa bekerja ekstra menjaga suaminya itu. Dia bersyukur karena Rio tak lama di rumah sakit, jadi dia bisa segera beristirahat.
— Twilight —
Disarankan di dengarkan selagi membaca👍🏻
Oh ya, baca lah di tempat aman kawan kawan, agar terhindar dari pertanyaan orang tua🙏🏻Setelah pulang mereka segera mandi. Kini dua orang itu sedang menonton bersama, rutinitas mereka saat sedang cuti memang hanya mandi, makan, dan menonton bersama, meskipun hanya itu yang mereka lakukan saat dirumah, tapi itu sudah lebih dari cukup. Tunggu, tentu saja sebenarnya lebih dari itu. Seperti yang saat ini, Rio baru memulai aksinya.
Tangan kekar itu memeluk pinggang Ren erat erat hingga jarak mereka semakin tipis, Ren sebenarnya sudah menduga apa yang akan Rio lakukan, tapi dia biarkan saja suaminya itu melakukan apapun yang dia mau. Yang sudah dan pasti terjadi, apapun itu, pasti berakhir dengan adegan panas.
" ma-mas ugh.. pelan pelan "
Rio jelas menghiraukan nya, dia terus menggigiti area bahu istrinya itu.Lagi lagi film itu akhirnya menjadi saksi adegan panas yang mereka lakukan. Rio terlalu malas mematikan tv nya, lebih baik dia fokus pada kegiatan nya sendiri. Ren memilih pasrah ketimbang harus melawan Rio, tenaganya terlalu kecil untuk melawan Rio. Tanpa melepaskan pelukannya, Rio terus bergerak mengusapi setiap inci tubuh Ren.
Ren berusaha menahan suaranya, karena dia tak mau Rio terlalu berlebihan, apalagi Rio baru sembuh, tapi kelakuan nya tidak ada ahlaq. Mungkin ketika dia jatuh, ahlaq nya ikut hilang. Seperti sebelumnya, pasrah tapi mau, itulah Ren. Suatu tantangan memang jika bermain-main di atas sofa seperti ini. Dasar bego manusia bernama Rio ini.
Setelah puas menandai tubuh Ren, kini Rio memilih menciumi bibir istri nya itu, membiarkan Ren tenang sebentar, sebelum dia memulai puncak nya. Jelas dia tak bisa diam, meskipun bibir mereka saling bertautan, tangan Rio tetap bermain-main disekitar tubuh Ren, membiarkan istrinya tak tertutupi sehelai pun kain.
" be a naughty baby "
Bisikan Rio berhasil membuat Ren bergidik ngeri.Bisa bisanya dulu dia bisa langsung luluh pada pria mesum ini, pasti dia pakai pelet. Setelah puas membuat Ren semakin terangsang, Rio menidurkan perlahan tubuh Ren dan memposisikan nya senyaman mungkin, dia tak bisa langsung bermain-main tanpa melumasi jalan nya.
" shh fas-fasterr "
Jari Rio yang sedari tadi keluar-masuk pun gencar bergerak lebih cepat.Ren menjambak rambut Rio yang jelas membuat pria bermarga Bagaswara itu semakin bergairah. Belum mencapai organisme nya yang pertama, Ren merasakan sesuatu mulai memasuki nya, ternyata Rio sudah memasukan miliknya ke dalam nya. Rio membenarkan posisinya agar Ren bisa memeluknya. Perlahan Rio mulai menggerakkan pinggulnya, membiarkan Ren menyebut namanya.
" daddyhh.. fasterr "
" as you wish baby "
Nafas Ren semakin terengah-engah, Rio semakin gencar bergerak memasuki nya dengan cepat.Bahkan saat film mereka akan segera selesai pun, Rio masih terus bergerak memasuki Ren, membiarkan pria manis dibawahnya itu menyebut namanya. Tempo Rio melambat saat Ren mulai kelelahan, dia mungkin sudah terlalu lelah untuk jadi nakal.
" akkhh.. damn, naughty boy "
Rio membiarkan cairan nya mengalir memasuki lubang Ren.Ren sendiri hanya bisa mengatur nafasnya, dia benar benar kelelahan. Tak pernah ia merasa selelah ini. Setelah memakaikan kembali pakaian Ren, Rio segera merapihkan kekacauan yang dia buat. Tubuhnya mungkin baru saja sembuh, tapi dia tak selemah orang yang baru saja sembuh.
" ayo tidur ok, kamu capek banget kayaknya "
Ren memilih mengangguk dan membiarkan suaminya mengendong nya ke kamar mereka." capek banget mas.. "
" lain kali 5 ronde aja ya "
" SATU AJA CAPEK YA AJG, MALAH NGELUNJAK "
TBC
Maaf kalau nc nya kurang ngefeel. Gak kerasa aja, udah 16 Juni aja ya kawan, padahal kemarin baru Juni tanggal 15. Segini dulu ya update nya :>
Stay healthy !
See you next part !
- Kenzo
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight [ END ]
Romance[ FEEDBACK AFTER READING PLEASE !!! ] Hanya kisah kecil yang tidak terlalu romantis, tapi inilah kisah sempurna yang pernah di tuliskan Tuhan untuk mereka. Sebuah kisah kecil tentang lika liku dari kehidupan dua orang lelaki yang telah melangsungkan...