. 28

105 22 21
                                    

" jujur, gw gak suka pengalihan topik pembicaraan kayak gini  "

" em.. sebenernya gini Ren "

" sebenernya apa ? "
Ren yang tengah menggendong Jojo sebisa mungkin mencoba menahan amarahnya, dia tidak boleh emosi didepan anaknya, itu berbahaya untuk psikis anaknya yang masih bayi bocil gemas gemoi.

Clara tampak menunduk memainkan jari jarinya, dia tampak ketakutan untuk mengungkapkan sesuatu. Ren jelas mencoba sesabar mungkin menunggu Clara berkata jujur padanya. Sebenarnya ada apa dengan kenapa dia terus mengikuti Ren sedari Rio pergi ke agensi tadi. Dan akhirnya, jawaban sang empu yang ditunggu sedari tadi pun akhirnya terungkap.

" sebenernya gini Ren.. lu tau, gw udah cukup berumur dan.. ternyata gw ada suatu hal, yang buat gw gak bisa spesial kayak lu, jadi.. boleh gak salah satu anak lu buat gw ? Jevan atau Jojo, salah satu aja. boleh ya ? "

Ren yang mendengar itu jelas merasa seperti dihujam batu sekerasnya. Maksud perkataan Clara adalah, dia ingin mengambil salah satu anaknya dari Ren? Dan dia meminta itu dari Ren? No! Jelas Ren akan menolak nya, dia sangat menyayangi kedua anak nya. Dengan cepat Ren menggelengkan kepalanya. Dia tak rela anaknya di ambil oleh siapapun.

" gak ! gak akan gw izinin ! "

" ayolah Ren.. lu pasti tau perasaan gw "

" gak, gw gak tau. sama kayak yang lu lakuin ke gw dulu, lu gak tau perasaan gw ketika Rio bilang mau break sama gw ketika gw hamil, lu gak tau perasaan itu "
Kini, Clara lah yang merasa bagai di sambar oleh petir.

Ren punya ingatan yang cukup baik ternyata, dia mengingat banyak hal buruk yang pernah terjadi padanya akibat ulah Clara. Tak dia percaya, Ren tak melupakan kejadian kejadian tersebut. Bahkan tak dia duga, Ren menangis sembari membongkar semua yang dia lakukan, pemandangan baru baginya melihat Ren seperti itu.

" lu gak tau kan ? gimana rasanya ketika lu hamil, dibuat stress sestress nya, dan tiba tiba orang yang lu sayang bilang mau akhirin semuanya, lu gak tau perasaan itu, sama kayak gw tau perasaan lu yang mau anak gw, gw gak akan serahin anak gw ! gak ! gak akan ! "
Rio yang baru saja pulang mendengar suara Ren cukup keras menggelegar sampai ke tempatnya sekarang ini dengan segera pergi menuju kamarnya.

Dia pulang secepatnya karena merasa khawatir meninggalkan Ren bersama Clara tanpa Jace, dia lihat Jace ikut rapat tadi, jelas itu artinya Jace tidak bersama Ren dirumah, karena itu dia memutuskan pulang lebih dulu. Seperti yang dia duga, Clara sudah melakukan sesuatu lagi pada Ren, Ren menangis, hatinya tercabik melihat istrinya menangis seperti itu

" hei sayang.. kenapa ? "
Clara langsung menyingkir begitu melihat Rio berjalan ke arah Ren.

Ren yang tengah menggendong Jojo segera menghampiri Rio, membiarkan suaminya memeluknya. Dia benar benar tak mau Clara membawa salah satu anaknya, dia mau kedua anaknya selalu bersamanya. Jelas melihat Ren menangis membuat Rio semakin merasa ada yang janggal telah terjadi. Pandangan nya beralih menatap Clara yang ada cukup jauh dari mereka.

Clara tampak diam tak mau berbicara, tapi untuk pertama kalinya dia melihat Clara menangis. Rio luluh akan hal itu? Jelas tidak! Dia tidak merasa kasihan pada Clara, karena air mata istrinya lebih banyak jatuh ketimbang dia. Semua perlakuan buruk Clara pada Ren masih Rio ingat, dia membenci gadis itu. Air mata tak akan membuatnya goyah.

" lu kenapa ? "

" Ri.. plis, kasih Jevan atau Jojo buat gw, salah satu aja "
Rio merasa ingin menjauhkan kakinya begitu melihat Clara bersujud didepannya, menjijikkan baginya.

" jangan mas, plis, aku gak mau Jevan atau Jojo pergi, aku mau mereka tetep sama aku "
Rio mendengarkan penjelasan singkat dari Ren, sudah bisa dia tebak apa yang terjadi.

Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang