. 44

83 18 7
                                    

Ren melirik sesekali ke arah ruangan suaminya, belum ada kemajuan signifikan, dan sudah berkali kali juga anak anaknya bertanya soal Rio, mau tak mau Ren harus mengatakan kebohongan yang sebenarnya tak mau dia katakan. Dan lagi, hari ini Ren harus kembali dipukul kenyataan, dia hamil, tapi kondisi Rio sedang tidak baik, dia khawatir pada banyak hal, termasuk bagaimana nasibnya nanti bila Rio tak ada di sisinya? Belum ada yang mengetahui hal ini selain diri nya sendiri, dia ingin memberitahu Rio lebih dulu.

Sayang, menunggu suaminya sadar itu lama, terkadang dia merasa ingin menyerah menunggu suaminya, tapi jika mengingat banyak hal yang telah lewati demi sampai dititik ini, dia jadi semangat kembali. Bila dia menyerah sekarang, bagaimana nasib suami dan anak anaknya? Baru juga memikirkan soal Rio, tiba tiba Ren melihat pergerakan dari jari jemari Rio, dengan cepat Ren mencari dokter untuk memberitahu soal itu. Selain itu Ren juga segera menghubungi keluarga dan sahabat sahabatnya. Penantian nya terbalaskan juga.

Mata Rio, mata yang selalu menatap Ren dengan khawatir kini mulai terbuka. Rio hanya bisa memiringkan kepalanya, tubuhnya terasa mati rasa, pandangan yang dia lihat pertama kali adalah Ren yang sedang menunggunya. Bahkan disaat Rio sudah sejatuh dan semenyusahkan ini, Ren dengan setia menunggu nya. Dokter dan beberapa perawat langsung menghampiri Rio, memeriksa keadaan pasien mereka yang baru saja sadar.

Setelah beberapa pemeriksaan singkat, Rio diminta untuk beristirahat kembali. Beberapa perawat memindahkan Rio ke ruangan lain yang tak jauh dari ruangan sebelumnya. Dokter menyusul para perawat di paling belakang, dia harus memeriksa keadaan Rio secara pasti sebelum memberitahu Ren. Ren menunggu dengan sabar, akhirnya dokter pun keluar dari ruangan Rio dengan senyuman kecil.

" tuan derio sudah lebih baik, jika kondisinya semakin membaik kami bisa segera melakukan tindakan operasi "
Ren jelas lega dengan kondisi Rio saat ini, segera setelah dokter mengizinkan, Ren baru bisa menemui suaminya itu.

Ren tersenyum seramah mungkin agar membuat Rio nyaman disekitar nya, sudah berhari-hari Rio tertidur hingga menggerakkan tubuhnya jadi sulit dan menyakitkan. Ren langsung mendudukkan dirinya di samping Rio, menggenggam tangan Rio erat yang perlahan dibalas oleh sang empu, ternyata Rio tidak tidur seperti yang dokter sarankan. Rio keburu rindu Ren, dia ingin bertemu istrinya.

" dek.. apa kabar ? "

" gak ada mas aku gak baik, ngomong ngomong mas aku mau bilang sesuatu "
Ren melepas sejenak genggaman tangan mereka, Ren merogoh isi tasnya mencari testpack yang baru dia pakai semalam. Rio hanya bisa menatapnya keheranan, mungkin Ren ingin mengatakan sesuatu yang penting padanya, Rio berharap Jace tidak menceritakan apapun pada Ren, karena niatnya setelah semuanya berjalan seperti biasa, Rio baru akan memberitahukan semuanya.

Setelah mencarinya dengan segala usaha, akhirnya ketemu juga, dengan cepat Ren memberikan testpack itu pada Rio, Rio yang baru bisa menggerakkan tangan hanya bisa menatap testpack tersebut, dia tak tahu harus senang ataupun sedih, disaat seharusnya dia bahagia karena Ren hamil lagi untuk kedua kalinya, eh dia tak bisa menjadi suami siaga karena kondisinya.

" mas.. mas harus kuat ya, bertahan sampe ketemu sama aku dan dede "

" boleh aku panggil dia dede cebong ? "

Ren menganggukkan pelan sembari terkekeh kecil menanggapi pertanyaan Rio. Rio dan Ren sama sama menghabiskan waktu bersama, meskipun Rio hanya bisa sesekali menanggapi istrinya itu. Tanpa mereka duga tiba tiba Dylan dan Victor datang, mereka nampak begitu rapih. Ren masih merasa tidak enak pada mereka berdua, karena menolong Rio, acara mereka jadi berantakan.

" santai aja kali, btw gw mau tepatin janji gw, hari ini gw sama Victor bakal ngucap janji suci didepan Rio "

Rio terdiam, sahabat istrinya begitu nekad. Dia memang mau melihat Dylan dan Victor menikah dulu, dia ingin menjadi saksi bisu disaat hari penting itu. Bukannya berada di gereja, Dylan rela menunggu Rio sadar hanya demi mengucapkan janji sucinya didepan Rio. Akhirnya mereka memanggil pendeta ke rumah sakit tersebut, tepat setelah Jace dan suaminya datang, sang pendeta pun datang, penampilan nya sangat santai, mungkin dia tidak ingin dicurigai.

" serius kalian mau nikah dimari ? "

" Ren, gw mau nepati janji gw, dan janji gw adalah ngucap janji suci di depan Rio "
Rio terharu mendengarnya, bukan hanya istrinya yang menunggunya, tapi banyak orang baik yang peduli padanya.

Pendeta tersebut langsung mengeluarkan Alkitab yang sepertinya memang khusus untuk selalu dibawa kemanapun. Upacara pemberkatan pun dilakukan, moment ini diabadikan melalui siaran langsung di akun media sosial Victor. Rio memperhatikan mereka bersama Ren disampingnya. Rio baru sadar beberapa jam, tapi banyak hal baik terjadi padanya. Soal kabar kehamilan Ren, kesehatan nya yang membaik, dan kini dia bisa menyaksikan pernikahan Victor dan Dylan.

" dengan ini, aku mengambil engkau Victor Valdes untuk menjadi istriku. aku akan sentiasa mencintai, menyayangi, dan menghormatimu. baik disaat kita sehat, ataupun sakit. disaat bersuka cita apalagi berduka cita. disaat kita kaya maupun miskin. dan inilah janji tulus ku untukmu yang ku ucapkan di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya "

" dengan ini, aku mengambil engkau Dylan Farrow untuk menjadi suamiku. aku akan sentiasa mencintai, menyayangi, dan menghormatimu. baik disaat kita sehat, ataupun sakit. disaat bersuka cita apalagi berduka cita. disaat kita kaya maupun miskin. dan inilah janji tulus ku untukmu yang ku ucapkan di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya "

" baiklah, dengan ini kalian resmi menjadi pasangan suami istri dihadapan Tuhan dan juga para jemaat-Nya "
Semua bertepuk tangan, mereka benar benar terharu dengan moment ini. Bahkan tanpa sadar Rio meneteskan air matanya.

Setelah memasangkan cincin ke masing-masing jari mereka, tiba tiba Rio mengatakan sesuatu yang berhasil membuat semua orang disana semakin heboh. Bahkan kolom komentar di siaran langsung itu sudah berpuluh-puluh dan bertambah dengan sangat cepatnya.

" ngomong ngomong, gw otw jadi papa lagi, Ren hamil "

" OASU, NAMBAH KEPONAKAN NIH ?! YEY !! CEWEK CEWEK, ANAK CEWEK "

Ren sebenarnya takut dengan kehamilan nya yang kedua ini, kondisi Rio yang membuat nya takut, namun genggam tangan Rio yang selalu dia rindukan berhasil meyakinkan nya. Dia tak seharusnya takut, dia tak sendiri, ada Rio, keluarga, dan sahabat sahabatnya yang akan selalu mendukung nya.

" mas percaya kamu bisa "































TBC

hdh, baper gak baper gak? baper ditanggung pembaca ya. maaf updatenya dipisah jadi kebanyakan :(, segini dulu ya

Stay healthy !
See you next part !

- Kenzo

Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang