Step 13 : 3 bulan dari 1 tahun.

107 19 5
                                    

Selamanya aku ingin bersama Alden. Aku tak pernah keberatan walaupun tak bisa menjadi miliknya, atau walau dia tak lagi bisa bersama denganku, aku akan selalu bersamanya.

Aku punya waktu satu tahun sebelum kami benar-benar berpisah. Satu tahun yang kuminta dari Tante Rianti, di rentang waktu itu aku masih bisa bersama dengan anak lelakinya. Hubungan kami telah menapak 4 tahun, artinya hanya akan punya usia 5 tahun.

1 tahun. 12 bulan. 52 minggu. 365 hari. Aku ingin berdoa bahwa tahun ini adalah tahun kabisan sehingga kami punya tambahan 1 hari, tapi tak ada tanggal 29 Februari tahun ini.

Kukira 1 tahun sedikit lama namun terasa begitu singkat ketika pengingat waktu di ponsel telah menunjukan bahwa aku telah mengahabiskan tiga bulan tanpa terasa.

"Alda..." dia menatapku penuh ketakjuban. Senyumnya merekah melihatku berdiri di depan pintu kantornya saat dia berjalan keluar.

Dia tak akan setakjub itu jika ini tak berada pada pukul tiga subuh. Aku suka wajah terkejuatnya takjub, tapi tak suka raut khawatir di sana.

Aku tersenyum sebaik yang kubisa. Meraih tangannya untuk kugenggam.

"Naik apa?" Tanyanya.

"Saya baru selesai shift sore, tadi Bang Ade jemput Nara. Dan kebetulan ada yang mau dia ambil di kantor. Saya ikut dengan mereka." Jawabku menjelaskan.

Jam kerjaku dan Nara sebenarnya rampung jam 9 malam, tapi aku memutuskan untuk tidur di rumah sakit dan dia ikut melakukan hal yang sama. Kami sama-sama tak berani pulang malam. Pacarnya baru bisa menjemput menjelang subuh.

Alden mengangguk, menepuk tanganku dalam genggamannya.

Aku mengikuti dia melangkah untuk mendekat dan naik ke mobilnya.

"Kita mau kemana?" Tanyanya saat kami sudah duduk di kursi mobil.

"Mas libur hari ini?" Tanyaku memastikan.

Pelan dia mengangguk sembari memutar setir mobil.

"Ayo kita sarapan di Apartement saya."

"Kamu tahu saya sangat rindu dengan masakan kamu." Ujarnya, bibirnya mengecup keningku.

Aku tak terhenti untuk tersenyum. "Mau saya masakan apa?"

"Apapun akan saya makan." Dia memang tak pemilih soal makanan. "Tapi pete adalah menu spesial untuk saya." Dia menggeling padaku.

Aku mengecap.

Alden terbahak.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Dipublish di Brebes (Jatibarang) Rabu, 28 Juli 2021.

A Step With You (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang