"Mas!" Aku berseru untuk kesekian kali.Lagi Alden hanya tertawa saat mataku mendelik.
Rencanaku adalah aku akan memasak sementara dia tidur di atas ranjang. Tapi sejak tadi semua tak berjalan sesuai keinginanku.
Aku tahu sejak semalam dia terus memburu penjahat hingga kantung matanya menghitam. Dan dia butuh istirahat, alih-alih menggangguku memasak.
Rencanaku tak berjalan dengan semestinya. Aku tak bisa memasak dengan fokus saat 2 buah tangan memelukku dari belakang. Aku tak mungkin menolak saat di memutar kepalaku, kala bibirnya melumat bibirku lembut. Tapi aku cukup kuat untuk menahan diri dan tak terbuai, setan yang melingkupi kami kalah kuat olehku, meski ini tempat paling strategis untuk melakukan hal terlarang.
"Saya tidak bisa bernapas!" Aku tersegal saat dia cukup lama tak membiarkanku lepas.
Lagi dia tertawa, "bibir kamu candu saya, Alda. Kenapa bibir kamu terasa sangat manis."
Aku menatapnya datar. "Saya akan buang semua pete ini kalau kamu masih menggangu saya." Aku kembali berbalik ke ke meja dapur.
Tak kudengar jawabannya. Kembali kulanjutkan acara memasakku. Namun kembali terhenti sejenak saat lagi-lagi tangannya melingkar di perutku.
"Mas..."
"Biar seperti ini, satu minggu kita tidak bertemu. Saya sangat merindukan kamu."
Aku diam.
Aku tak menjawab apapun. Aku tak tahu apa kata yang lebih dari pada rindu.
Ya seminggu dan aku merindukannya. Lalu aku bertanya-tanya, hanya satu minggu yang lebih dari sering dan aku masih selalu merindukannya. Jika nanti kami berpisah, apakah aku akan tetap bisa baik-baik saja.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Dipublish di Brebes (Jatibarang) Rabu, 28 Juli 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Step With You (SELESAI)
RomanceTulisanku ini mengisahkan sebuah tahapan hidup yang pernah terlewati. Bagaimana kenangan terbentuk di dalamnya. Bagaimana hari-hari indah yang pernah ada. Bagaimana bisa hubungan berjalan pada kenyataanya. Bagaimana aku mencintai pria itu, dan bagai...