52

638 55 12
                                        

Pagi ini Chika tengah sibuk membuat sarapan untuk keluarganya. Saat ia sedang memasak tiba tiba ada sepasang tangan yg melingkar diperutnya,ia berfikir jika itu adalah Vito karena Vito sering memeluk Chika dari belakang secara tiba tiba.

Namun dugaannya salah,ternyata sepasang tangan itu bukan milik Vito melainkan tangan Zafran sang anak bungsu.

"Adek tumben kok udah bangun?"

Chika heran karena melihat Zafran sudah bangun biasanya dihari libur seperti ini Zafran akan sangat sulit untuk dibangunkan.

Zafran tidak menjawab pertanyaan Chika,ia malah semakin mempererat pelukannya pada Chika.

Chika pun semakin terheran-heran dengan tingkah anak bungsunya. Chika pun menyelesaikan acara masaknya kemudian membalikkan badannya menghadap ke Zafran.

"Mamaaah,maafin Zafran" Zafran menangis dipelukan Chika

"Adek kenapa sih kok tiba tiba minta maaf? Mamah jadi bingung"

"Maafin Zafran,Zafran sering bikin Mamah kesel,suka nggak dengerin Mamah. Maafin Zafran"

"Oh itu,kirain kenapa. Sebelum Zafran minta maaf juga mamah udah maafin kok,maafin Mamah juga ya kalo Mamah sering ngomel ngomel,sering marahin Zafran. Mamah kaya gitu tuh karena Mamah sayang sama Zafran,biar Zafran jadi anak baik"

"Mamah nggak salah,Zafran yg salah,Zafran nggak pernah dengerin Mamah sama Papah"

"Iya udah mamah maafin kok,udah ya jangan nangis. Masa jagoan nangis sih"

Zafran melepaskan pelukannya pada Chika kemudian ia menghapus air matanya.

"Mamah mau nanya deh,kok tiba tiba adek minta maaf sama mamah,kenapa?"

"Semalem Zafran mimpiin Ayah"

Chika sudah memberitahukan kepada Zafran bahwa Vito bukanlah Papah kandungnya. Chika juga menceritakan semua tentang Zahran. Itu pun atas perintah Vito,Vito tidak ingin Zafran tidak mengenali Ayah kandungnya. Biar bagaimanapun Zafran harus tau tentang Ayah kandungnya.

"Ayah bilang apa aja sama Zafran?"

Flashback on

Saat ini Zafran tengah asik bermain mobil remote di dalam kamarnya. Namun tiba tiba ia merasakan ada seseorang yg mendekati nya. Dan benar saja saat ia menoleh kearah jendela ia melihat Zahran sedang berdiri disana dan tersenyum kearah nya.

"Ayah"

Zahran mendekati anak bungsunya kemudian ia duduk di kasur Zafran.

"Adek lagi ngapain?"

"Lagi mainan mobil remote" kata Zafran sambil menunjukkan mobil remote miliknya.

"Bagus mobilnya,dibeliian sama Papah ya?"

"Iya Papah sering beliin Zafran sama Abang mainan"

"Ayah juga pengen banget beliin adek mainan tapi nggak bisa. Dulu ayah sering beliin mainan buat Abang"

"Mainan Abang skrng buat adek semua,kata Abang itu dari ayah. Abang simpen semua mainan itu karena itu kenang kenangan dari Ayah. Abang kalo kangen sama Ayah suka mainin mainan yg Ayah beliin"

Zahran tersenyum mendengar cerita dari Zafran.

"Oh iya katanya adek nakal ya? Adek sering bikin Mamah sedih?"

"Iya Ayah" Zafran menundukkan kepalanya,ia tak berani menatap wajah sang Ayah

"Adek nggak boleh gitu,kasian Mamah. Kasian Abang juga,dulu pas Ayah pergi,Abang yg selalu ngilangin kesedihan mamahy,Abang yg selalu bikin Mamah seneng. Tapi sekarang kenapa adek malah bikin Mamah sedih terus? Ayah bukan mau bandingin adek sama Abang,Ayah cuman nggak mau liat Mamah sedih sedih lagi. Adek minta maaf ya sama Mamah? Jangan bikin Mamah sedih lagi ya?"

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang