Di kehamilannya yg ketiga ini,Chika tidak pernah merasakan yg namanya morning sickness ataupun ngidam seperti saat hamil Farel dan Zafran. Chika sangat enjoy menikmati kehamilan ketiganya ini. Justru Vito lah yg mengalami morning sickness dan ngidam. Beberapa hari terakhir ini setiap pagi Vito selalu merasakan mual dan lemas,sampai ia harus rela untuk tidak bekerja. Tidak hanya itu,setiap malam juga terkadang ia terbangun karena ingin makan sesuatu. Hal itu membuat Vito sengsara namun Vito tidak mempermasalahkannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh namun Vito masih berbaring diatas ranjang,ia kembali merasakan mual yg luar biasa hingga membuat Vito beberapa kali bolak balik kamar mandi.
"Sayang perutnya masih mual?"
"Sedikit"
"Aku bikinin teh anget nih diminum dulu,siapa tau bisa ngilangin rasa mualnya"
Vito menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang,ia menerima teh yg dibuat oleh Chika.
"Kok teh nya nggak dingin sih?"
"Nggak usah aneh aneh deh namanya juga teh anget ya nggak dingin lah"
"Hehehe"
"Aku mau ke bawah dulu ngurusin anak anak,kamu kalo perlu sesuatu panggil aku aja"
"Iya"
Vito merasa kasihan pada Chika karena disaat kondisinya sedang hamil,Chika harus mengurus dirinya dan juga anak anaknya.
Di meja makan,Chika melihat Al dan juga Zafran sedang menyantap roti selai yg ia buat sebagai sarapan untuk anak anaknya,namun ia tidak melihat Farel diantara mereka.
"Pwagwi Mah" sapa Zafran dengan mulut yang dengan roti
"Pagi juga,lain kali di Telen dulu makanannya baru ngomong"
"Hehehe iya Mah maaf"
"Al maaf ya Mamah cuman bikin roti nggak sempet bikin yg lain"
"Gpp Mah Al juga biasa makan roti kok" kata Al
"Oh iya Mamah kok nggak liat Abang,adek tau nggak Abang kemana?"
"Farel masih di kamarnya Mah tadi udah aku ajak turun tapi Farelnya nggak keluar keluar"
"Yaudah Mamah samperin Farel dulu ya,kalian abisin sarapannya"
"Siap Mah" jawab keduanya
Sesampainya dikamar Farel,Chika melihat anak sulungnya masih berbaring di tempat tidurnya dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya.
"Abang bangun yuk,udah mau jam 7 nih. Nanti Abang telat lho ke sekolahnya" kata Chika sambil membuka jendela kamar Farel.
Chika sedikit heran ketika Farel belum juga bangun,biasanya Farel akan langsung bangun jika Chika membangunkan nya.
Chika pun menghampiri ranjang Farel kemudian duduk disamping Farel.
"Sayang bangun yuk"
Farel masih belum juga bangun. Chika berusaha membangunkan Farel dengan menepuk pipi Farel. Saat Chika menyentuh pipi Farel,ia merasa pipi Farel panas. Farel sakit.
"Astaga Farel badan kamu panas banget sayang" Chika seketika panik mengetahui jika Farel sakit.
Bagaimana tidak panik,selama ini ia melihat Farel adalah sosok anak yg kuat,ia selalu tegar dihadapan dirinya. Bahkan ketika sang Ayah pergi meninggalkan Farel dan Chika untuk selama lamanya pun Farel yg menguatkan Chika. Dan sekarang ia melihat Farel terbaring lemah. Hati Chika sungguh sakit melihatnya.
"Ayaah Farel kangen Yah,Farel pengen ketemu Ayah" Lirih Farel
"Ternyata kamu kangen sama Ayah,kasian banget kangen sama Ayah sampe sakit gini" Chika berbaring disamping Farel,ia mengusap kepala Farel.
![](https://img.wattpad.com/cover/247201175-288-k153531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Happiness
De TodoMisi numpang lewat ViKuy mau berlayar ~ Sequel 'Keluarga CiNan'