9

643 57 17
                                    

Malam ini Vito sedang duduk di halaman rumahnya sambil menikmati secangkir kopi beserta rokok dan tak lupa juga sepiring gorengan hangat buatan Chika. Vito duduk dihalaman seorang diri,sedangkan Chika menonton tv di dalam.

"Sendiri aja bang kaya jomblo" Kata Mira yg sedang berdiri di depan rumahnya

"Temenin dong biar nggak jomblo"

"Ogah ah paling ntar gue diajak sebat sama lo"

"Dari pada gue ngajak lo nikah mending gue ajak lo nyebat"

"Mohon maap nih gue kaga doyan nyebat"

"Iye iye dah btw ngapain lo berdiri di situ?"

"Kepo"

"Idiiih,galak amat kaya macan lahiran"

"Emang lo pernah liat macan lahiran?"

"Pernah lah,orang gue yg bantuin tuh macan buat ngeluarin anak nya"

"Ngaco lu,dah lah gue mau masuk"

"Eh Mir Mir bentar dulu gue mau ngobrol sama lo bentar"

Vito mendekati Mira kemudian duduk di tempat duduk yg ada di depan rumah Mira.

"Ngapain sih lu,ntar Chika salah paham lagi"

"Kaga bakal dia lg asik nonton drakor"

"Yaudah cepet lo mau ngobrol apa?"

"Gue lupa mau ngomong apa"

"Yaudah gue masuk nih"

Saat Mira akan masuk ke dalam rumah nya,Vito menahan tangan Mira hingga membuat Mira kembali duduk di samping nya.

"Apa lagi sih Badruuuuun"

"Temenin gue di--"

Ucapan Vito terhenti karena suara Chika yg memanggilnya.

"Badruuuuuuuuuuun"

"Buset padahal orang nya di ruang tv tp kenapa suara nya kedengeran sampe sini? Gue curiga jangan jangan Chika dulu nya suka nyemilin toa lagi"

"Heh sembarangan lu kalo ngomong,kalo bini lu denger baru tau rasa dah" Mira memukul bahu Vito

"Maap dah maap"

"Badruuuuuuuuuuuuun" Chika kembali memanggil Vito dengan suara yg lebih keras

"Wah Mir bahaya gue harus mumpet"

"Ngapain mumpet sih tinggal lo samperin aja deh"

"Chika kayanya lg berjalan menuju keluar noh,kalo dia tau gue disini sama lo bisa abis gue"

"Yaudah mumpet sana"

"Mumpet dimana?"

"Ngumpet di belakang gerbang"

Vito menuruti ucapan Mira,ia bersembunyi di belakang pintu gerbang rumah Mira.

Benar kata Vito,Chika menyusul nya keluar. Kini Chika sedang berdiri di depan pintu.

"Kopi sama gorengannya ada tp kok orang nya ga ada" Kata Chika

"Ada Kak Mira tuh,tanya dia aja deh kali aja dia tau"

Chika pun mendekat ke arah Mira.

"Kak Mira" panggil Chika

"Eh iya Chik ada apa?" tanya Mira pura pura tak tahu padahal aslinya Mira tau kalau Chika pasti akan menanyakan Vito.

"Kak Mira ngapain berdiri disini?"

"Aku lagi nunggu temen Chik"

"Oh gitu,Kakak liat suami aku nggak?"

"Nggak tuh emang tadi Vito kemana?"

"Tadi sih dia duduk di depan rumah pas aku panggil orang nya udah nggak ada"

"Aku nggak tau Chik soalnya aku juga baru keluar"

"Kirain tadi Kak Vito ngobrol sama Kakak soalnya aku denger ada suara orang ngobrol"

"Emmmm itu Chik anu itu tadi aku ngobrol sama tetangga"

"Jadi Kak Mira bener bener nggak tau?"

"Nggak Chik"

"Yaudah deh aku ke dalem dulu ya Kak,kalo liat Kak Vito bilangin dia aku nyariin gitu"

"Iya Chik nanti aku kasih tau"

Setelah itu Chika kembali ke rumahnya. Setelah Chika sudah benar benar masuk,Vito keluar dari persembunyiannya.

"Akhirnya selamet juga gue"

Vito yg datang secara tiba tiba dan langsung berdiri di samping Mira,membuat Mira terkejut.

"Astagfirullah kaget gue"

"Makasih ya lo udah nyelametin gue"

Mira menatap tajam Vito kemudian ia menjambak rambut Vito hingga membuat Vito berteriak kesakitan.

"Aaaaarrrrgggh Mir lo apa apaan sih sakit wey lepasin"

"Nggak gue nggak bakal lepasin. Ini hukuman buat lo gara gara lo udah bikin gue susah. Untung tadi Chika percaya sama gue kalo nggak gimana coba hah?"

Mira semakin kuat menjambak rambut Vito hingga membuat Vito berteriak sangat keras dan membuat Chika keluar dari rumah kemudian menghampiri mereka berdua.

"Ada apa nih? Kak Mira kok Kak Vito nya di jambak kenapa?"

"Nih Chik suami kamu tadi habis nongkrong di lapangan basket terus bukannya pulang dia malah mau lanjut nongkrong di pos satpam. Padahal aku udah bilang kalo kamu nyariin tapi dia nggak mau dengerin. Akhirnya aku jambak deh maaf ya Chik" kata Mira dengan tangan yg masih menjambak rambut Vito

"Oh gpp Kak,dia emang harus dapet hukuman. Sini Kak biar aku yg lanjutin"

Mira menyerahkan Vito pada Chika kemudian Chika menjewer telinga Vito dan membawa nya ke dalam rumah.

Mira tertawa puas melihat Vito tersiksa.

"Awas aja lo Mir gue bakal balas dendam" kata Vito dalam hati.

Chika dan Vito sudah berada di dalam rumah. Chika sudah melepaskan jewerannya pada Vito.

"Yah telinga aku merah nih"

"Rasain lagian suruh siapa pergi nggak bilang bilang"

"Ak--"

"Udah diem nggak usah banyak alasan,sebagai hukuman kamu tidur di ruang tv aku nggak mau tidur sama kamu"

"Jangan gitu dong Chik masa aku suruh tidur di ruang tv"

"Kamu mau tidur di ruang tv atau tidur di luar?"

"Kalo tidur di luar nanti aku digigitin nyamuk dong"

"Aku nggak peduli"

"Kok kamu tega sama aku" kata Vito dengan wajah memelas

"Nggak peduli"

"Muka nya doang kaya bidadari tp ternyata hati nya kaya iblis" lirih Vito namun masih mampu di dengar oleh Chika

"Oo kamu berani ngatain aku hmm?" Chika menatap Vito dengan tatapan tajam

"A...a..ampun Chik,a...a..aku c....c....cuman becanda"

"Pokonya malam ini kamu tidur di sini,awas aja kalo kamu berani masuk ke kamar"

Setelah berkata seperti itu,Chika langsung menuju ke kamarnya.

Sedangkan Vito hanya pasrah,dari pada diri nya di marahi oleh Chika lagi akhirnya ia pun menuruti perintah Chika untuk tidur di ruang tv.

"Hadeh kaya nya hari ini gue apes bgt dah. Tadi siang di marahin Chika,tadi dijambak Mira terus lanjut di jewer Chika lalu setelah itu gue nggak boleh tidur di kamar huh lengkap banget penderitaan gue hari ini"

Vito kemudian tertidur di sofa ruang tv tanpa selimut yg menutupi tubuhnya.




Kasian banget deh abang badrun.
Mending ke rumah Mira aja trs numpang tidur di sana. Lumayan kan bisa tidur sama Mira. wkwkwk

sampai jumpa di part selanjutnya.

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang