45

513 57 10
                                    

Saat ini Chika tengah dilanda kebingungan,pasalnya beberapa hari yg lalu Vito kembali mengutarakan perasaannya pada Chika. Chika bingung harus menjawab apa? Disatu sisi Chika merasa nyaman jika berada didekat Vito namun disisi lain ia masih belum bisa melupakan Zahran,ia masih sangat mencintai Zahran.

"Hufft" Chika menghembuskan nafasnya kasar

Beberapa hari ini Chika sedang dilanda kegalauan karena ucapan Vito. Chika bingung harus bagaimana. Menerima Vito kembali atau menolaknya.

Karena terlalu asik melamun,Chika tidak menyadari bahwa kini Farel sang anak sulung sudah berdiri dihadapannya.

"Loh Abang sejak kapan ada disitu?"

"Dari tadi, Mamah ngelamun Mulu,Farel panggil dari tadi diem aja"

"Maaf ya sayang" Chika mengangkat Farel kemudian ia meletakkan Farel dipangkuannya

"Abang mau apa? Laper?"

Farel hanya menggelengkan kepalanya,kemudian ia menatap langit. Malam ini banyak sekali bintang bintang yg menghiasi langit.

"Farel kangen Ayah" ucap Farel lirih namun masih dapat didengar oleh Chika.

"Kalo Farel kangen sama Ayah,Farel cukup berdoa aja buat Ayah. Doain Ayah supaya Ayah tenang disana" Chika mencium puncak kepala Farel.

"Farel selalu doain Ayah, Farel juga selalu berdoa buat Mamah. Farel mau liat Mamah bahagia,Farel nggak mau liat Mamah sedih sedih lagi,Farel ikut sedih kalo liat Mamah sedih"

Lagi lagi Chika dibuat terharu oleh ucapan anak sulungnya.

"Mamah janji Mamah ga bakal sedih lagi" Chika membawa Farel kedalam pelukannya.

Chika kembali mengucap syukur karena memiliki anak seperti Farel. Tak terasa air mata Chika menetes begitu saja. Air mata Chika mengenai lengan Farel.

Farel yg merasa lengannya basah pun langsung melepaskan pelukannya pada Chika. Ia melihat air mata Chika membasahi pipinya.

"Mamah baru aja janji nggak bakal sedih lagi,tapi skrng kenapa Mamah malah nangis?"

"Mamah nangis bukan karena sedih kok, Mamah nangis karena terharu"

"Apapun alasannya,Farel nggak suka liat Mamah ngeluarin air mata. Mamah nggak boleh nangis" Farel mengusap air mata yg membasahi pipi Chika

"Makasih ya sayang,Mamah sayaaang banget sama Abang"

"Abang juga sayang Mamah"

"Skrng kita tidur yuk,udah malem. Besok Abang sekolah"

Mereka berdua pun masuk ke dalam kamar,kemudian mulai menuju alam mimpi.

Setelah mengantarkan Farel sekolah,Chika memilih untuk mampir ke sebuah taman terlebih dahulu. Ia duduk disalah satu bangku yg ada di taman tersebut. Taman ini terlihat sangat indah,banyak sekali bunga bunga yg tumbuh di sekitar taman tersebut.

Dari kejauhan Chika melihat seorang pria tengah berjalan menghampirinya,awalnya Chika tidak mengenali pria tersebut namun setelah langkah pria tersebut sudah semakin dekat dengannya,Chika dapat mengenali siapa pria itu.

"Aran"

Ya dia adalah Zahran,suami Chika.

"Hai" Zahran menyapa Chika dengan senyumnya yang mengembang

Chika membalas senyuman Zahran,kemudian ia menyuruh Zahran untuk duduk disampingnya. Zahran pun duduk disamping Chika.

"Kamu apa kabar?" Tanya Zahran pada Chika

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang