39

576 60 19
                                        

Hari ini rencananya Chika akan mengajak Zahran jalan jalan di taman. Chika tau Zahran pasti merasa bosan karena berada di dalam rumah terus,maka dari itu Chika berinisiatif untuk mengajak Zahran jalan jalan agar Zahran bisa menghirup udara segar dan agar Zahran tidak merasa bosan.

"Yah kamu pasti bosen kan di rumah terus?"

"Iya bosen banget,pengen ke kantor nggak kamu izinin"

"Kalo kamu udah sembuh,aku bakal izinin kamu. Skrng kita jalan jalan ke taman aja yuk biar kamu nggak bosen"

"Adek ikuuut" kata Farel

Bocah kecil yg kemarin sempat sakit itu,skrng sudah sembuh dan sudah aktif seperti biasanya.

"Iya iya adek ikut,ayo Yah"

"Ayo deh"

Setelah puas berkeliling,Chika mengajak Zahran untuk pulang.
Sesampainya di rumah,Zahran merasakan kepalanya sangat sakit. Chika pun langsung memberikan obat pereda nyeri agar rasa sakit dikepala Zahran hilang. Namun setelah minum obat itu Zahran masih tetap merasakan sakit di kepalanya.

Saking sakit nya Zahran sampai membenturkan kepalanya ke sandaran sofa.

"Sayang jangan gitu dong,nanti kepala kamu luka"

"Kepala aku sakit banget Chik"

Chika mengusap usap kepala Zahran namun itu tidak bereaksi apa pun,Zahran semakin kesakitan. Ia terus membenturkan kepalanya.

"Sayang udah dong" Chika membawa Zahran kepelukannya,air mata Chika mengalir begitu saja.

Zahran menjambak rambutnya karena ia merasa kepalanya seperti akan pecah. Tanpa pikir panjang lagi,Chika langsung membawa Zahran ke rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit,Zahran langsung ditangani oleh dokter.

Sembari menunggu Zahran diperiksa,Chika mengabari orang tuanya dan juga orang tua Zahran.

Chika terus berdoa agar Zahran tidak kenapa kenapa.

Tak lama dokter keluar dan menghampiri Chika.

"Kemungkinan untuk pak Zahran hidup sangat kecil,seperti yg ibu ketahui kanker otak yg di derita pak Zahran sudah stadium akhir jadi kita hanya menunggu mukjizat dari Tuhan"

Hati Chika rasanya seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum setelah mendengar penjelasan dari dokter. Ia belum siap kehilangan Zahran,ia tidak rela kehilangan orang yg sangat ia cintai.

Setelah dokter pergi,Chika masuk ke ruangan Zahran.

Zahran menoleh kearah pintu saat mendengar suara pintu terbuka. Zahran tersenyum tipis pada Chika.

"Sayang...." Chika langsung memeluk Zahran dan menangis dipelukan Zahran

"Aku nggak mau kehilangan kamu ran"

Zahran tidak menjawab ucapan Chika,ia hanya mengelus punggung Chika.

"Sayang udah ya nangisnya kasian mata kamu nanti bengkak" setelah beberapa saat terdiam akhirnya Zahran mengeluarkan suaranya.

"A..aku nggak sanggup ran,aku nggak sanggup kalo harus kehilangan kamu" Chika melepaskan pelukannya pada Zahran

"Sayang dengerin aku. Setiap yg bernyawa itu pasti akan mati,termasuk aku"

"Kamu lupa kalo kamu punya janji sama aku? Kamu mau nemenin aku,kamu mau menua bersama aku ran"

"Aku inget Chik,aku inget banget kalo aku pernah janji sama kamu kalo kita bakal terus sama sama,aku bakal nemenin kamu terus. Tapi kamu lihat sendiri kondisi aku sekarang,aku nggak yakin kalo aku bisa terus sama kamu"

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang