19

591 51 31
                                        

Hari demi hari telah berlalu,tak terasa sebentar lagi pernikahan Chika dan Vito akan menginjak angka 2 tahun. Mereka sudah melalui semuanya bersama sama,dari Vito yg belum punya pekerjaan hingga kini Vito sudah menjadi seorang manajer di kantornya.

"Chik nggak kerasa sebentar lg 2 thn pernikahan kita tapi sampe skrng kita blm juga punya momongan"

Vito memang menikmati masa masa berdua bersama Chika. Namu ada kalanya ia juga merasa kesepian tanpa kehadiran anak di tengah tengah keluarga kecil mereka. Vito terkadang merasa iri dengan teman teman nya yg baru beberapa bulan menikah tapi sudah di karuniai buah hati. Sedangkan dirinya yg sudah hampir 2 tahun menikah tapi blm juga diberi kepercayaan untuk memiliki buah hati.

"Kamu sabar dong Kak,semua itu ada waktunya. Suatu saat kita pasti di beri kepercayaan buat punya momongan"

"Iya tapi kapan Chik? Kita udah mau 2 tahun lho"

"Kamu pikir cuman kamu yg pengen punya anak? Aku juga pengen Kak,aku pengen punya anak,aku pengen ngerasain hamil,melahirkan,dan jadi seorang ibu,aku pengen ngerasain itu semua Kak"

"Kalo kamu nggak bisa kasih aku anak lebih baik aku cari cewek lain aja"

"Enak banget kamu ngomong gitu Kak. Kamu lupa dulu siapa yg bikin kita kehilangan calon bayi kita? Coba kalo dulu kamu nurut sama aku buat nggak pergi ke club,skrng kita pasti lagi main sama anak kita" kata Chika yg sudah emosi mendengar ucapan Vito

"Kok jadi nyalahin aku,kamu nya aja yg nggak bisa jaga kandungan kamu"

"Kamu pikir aku tau kalo waktu itu aku hamil? Aku nggak tau,kalo aku tau juga aku bakal jaga kandungan aku baik baik. Aku nggak bakal mikirin kamu,ngapain juga mikirin kamu yg semakin hari kelakuan nya makin nggak bener,tiap hari pergi pagi pulang dini hari,suka nya nongkrong di club. Sampe lupa kalo ada istrinya yg nunggu dengan rasa cemas dan khawatir,takut suaminya kenapa kenapa"

"Kamu tau nggak aku suka nongkrong di club itu buat nenangin pikiran,aku pusing tiap pulang cari kerja kamu pasti selalu nanyain aku udah dapet kerja atau belum. Aku pusing lama lama kalo kamu tanyain gitu terus,kamu selaku nuntut aku buat cepet dapet kerjaan"

"Aku nggak pernah nuntut kamu Kak,wajar dong kalo aku nanya itu ke kamu. Wajar kalo aku nyuruh kamu buat cepet kerja,kamu itu seorang suami,seorang kepala rumah tangga Kak. Harusnya kamu sadar itu"

"Argh udah lah pusing aku lama lama" Vito pergi meninggalkan Chika sendirian di ruang tv

Malam harinya,Chika dan Vito makan malam berdua di meja makan. Namun hanya ada kesunyian diantara mereka. Mereka tidak saling bicara,Chika masih sedikit emosi pada Vito atas ucapannya tadi siang.

Selesai makan,Chika membersihkan bekas makan mereka sedangkan Vito langsung menuju ruang tv. Biasanya setelah makan,Vito akan selalu membantu Chika untuk membersihkan bekas makan mereka.

Setelah selesai mencuci piring,Chika langsung menuju kamarnya dan langsung tidur. Biasanya setelah makan malam ia akan mengobrol terlebih dahulu bersama Vito. Namun kali ini ia benar benar tidak ingin berbicara dengan Vito.

Pukul 1 dini hari Chika terbangun dari tidurnya,saat ia menoleh kesamping nya,ia tidak melihat keberadaan Vito disana. Chika pun keluar dari kamarnya kemudian berjalan menuju ruang tv untuk memastikan apakah Vito ada disana atau tidak.

Sesampainya diruang tv,ia melihat Vito yg sedang asik menonton club bola favoritnya.

"Kamu belum tidur?" Tanya Vito tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi. Ternyata Vito menyadari keberadaan Chika.

"Aku haus jadi aku bangun" kata Chika kemudiaan ia berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

Saat akan kembali ke kamar,Vito menahannya. Akhirnya Chika pun mengha Vito kemudian duduk di sampingnya.

"Aku mau nanya sama kamu"

"Tanya aja"

"Aku liat waktu itu kami di cafe sama cowok,dia siapa?"

Chika berusaha mengingat ingat siapa cowok yg pernah nongkrong di cafe bersama dirinya. Beberapa saat kemudian ia ingat siapa cowok itu.

"Oh itu Zahran"

"Zahran siapa? Pacar kamu?"

"Kamu kalo ngomong jangan sembarangan ya,mana mungkin aku pacaran sama cowok lain disaat aku sudah menjadi seorang istri"

"Itu buktinya kamu jalan sama dia tanpa izin aku"

"Kamu lagi coba cari kesalahan aku atau gimana sih? Kamu lupa waktu itu aku udah izin sama kamu dan kamu izinin aku buat pergi sama dia"

Flashback

Hari ini Chika meminta izin pada Vito untuk bertemu dengan Zahran.

"Kak hari ini aku mau ketemu sama temen aku boleh ya?"

"Cewek atau cowok?"

"Cowok,namanya Zahran dia mantan ketua OSIS di sekolah kita. Kamu inget kan?"

"Oh domba Garut,yaudah boleh tapi jangan pulang malem malem ya?"

"Oke bos"

"Mau aku anterin nggak? Sekalian aku berangkat ke kantor"

"Nggak usah takutnya kamu telat kalo harus nganter aku dulu"

"Yaudah kalo gitu kamu hati hati"

"Aku pergi dulu ya,dadah sayang" Chika mencium pipi Vito kemudian ia langsung pergi

Flashback end

"Aku tau kamu pasti mau memperbesar masalah tadi siang kan? Makanya kamu cari cari kesalahan aku. Nggak semua orang yg udah nikah bisa langsung punya anak setelah beberapa bulan mereka menikah. Ada juga pasangan pengantin yg udah 5 tahun nikah tapi mereka belum juga punya anak"

"Tapi coba kamu liat temen temen aku,mereka baru beberapa bulan nikah,tapi istrinya udah pada hamil. Aku juga pengen ngerasain apa yg mereka rasain"

"Aku mohon jangan bandingin aku sama mereka,aku nggak suka di banding bandingin. Aku tau kamu pengen punya anak,kamu pengen jadi seorang ayah,aku tau. Tau banget,tapi aku minta sama kamu buat sabar semua itu ada proses nya"

"Udah Chik cukup aku capek berantem terus sama kamu" Vito pergi begitu saja meninggalkan Chika.

Chika terduduk di sofa,ia menjambak rambutnya sendiri. Ia tak menyangka jika rumah tangga nya akan seperti ini.






Asiiik ribut lagi
Ribut aja terus sampe kelinci bertelur

Cerai jangan nih?

Sampai jumpa di part selanjutnya

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang