10. Tante Karin

2.4K 354 3
                                    

"Jaeden!"

Ternyata itu Tante Karin. Wanita yang sudah mengurus Jaeden dan Jeff selama belasan tahun lamanya. Karena Jeff memutuskan untuk kuliah di luar negeri enam tahun yang lalu, jadi Tante Karin pindah ke apartemen yang sekarang ditempati oleh Jeff dan Jaeden, dengan Jaeden juga tentunya. Sebelum akhirnya ia menikah dan tinggal di Swiss mengikuti suaminya sejak dua tahun lalu.

Wanita itu tersenyum lebar pada Jaeden dan melebarkan tangannya.

"Loh, Tante Karin?!" Jaeden bangkit dan memeluk tubuh wanita berusia empat puluh lima tahun itu. Dia menumpahkan rindunya pada wanita yang sudah mengurusnya selama belasan tahun itu.

"Ya ampun nak, kamu baik-baik aja kan disini?" Tanya Tante Karin. Jaeden mengangguk mengiyakan.

"Iya Tante, Jaeden baik-baik aja. Tante kenapa gak bilang kalo mau kesini? Biar Jaeden jemput di bandara" kata Jaeden.

"Kan surprise, kalo bilang bukan suprise dong namanya?" Tante Karin terkekeh.

"Tante Karin?!" Suara dari arah lain membuat Tante Karin dan Jaeden menoleh ke arah sumber suara. Alicia juga ikut menolehkan kepalanya ketika mendengar ada suara dari sampingnya.

"Loh, kamu gak ngantor?!" Tante Karin bertolak pinggang melihat penampilan Jeff yang sama sekali tidak mencerminkan seperti seorang CEO. Dia mengisyaratkan Jeff untuk berhenti beberapa meter dari jaraknya berdiri.



'DUGH'



"Awwhh"


Semua orang yang ada di ruang tamu menoleh ke arah suara yang mengeluarkan dentuman yang lumayan keras. Seorang laki-laki bule mengusap-usap kepalanya karena terbentur pembatas dekat pintu masuk yang sengaja dibuat Jeff. Entah apa fungsinya, tapi selama beberapa tahun tinggal di sana Jeff dan Jaeden tidak pernah sekalipun terbentur pembatas itu. Mungkin memang karena laki-laki itu saja yang tingginya melebihi pembatas itu.

"Kevin, are you okay?" Tanya Tante Karin khawatir. Dia segera berlari menghampiri laki-laki itu ketika suara dentuman terdengar. Itu ternyata adalah suaminya yang merupakan bule tulen dari Swiss. Dia menatap tajam kearah Jeff dan Jaeden. Mereka berdua pun menelan ludahnya gugup. Tante Karin kalau sudah ngamuk susah lagi dijinakinnya.


"SIAPA YANG BIKIN PEMBATAS DISINI?!"


Teriakan Tante Karin menggema di seluruh ruangan. Alicia bahkan sampai menutup telinganya, dia tidak mau berakhir tragis di rumah sakit dengan dokter THT yang meriksa telinganya. Ditambah lagi, Aldino pasti ngamuk kalau tahu dirinya terluka.

"J-Jeff, Tante" cicit Jeff. Lelaki itu menundukkan kepalanya, takut-takut kalau Tante Karin akan menukarkan kepalanya dengan kepala anjing tetangga. Dia sudah sangat pasrah kalau kepalanya akan dipenggal Tante Karin.

Tapi segalak-galaknya Tante Karin, dia tidak mungkin memenggal kepala anak asuhnya sendiri.

Dan ternyata berakhir dengan pukulan pelan di kepala Jeff. "Kamu tuh, ya. Udah tau orang bule pada kayak tiang semua. Pake pembatas-pembatas segala!" ucap Tante Karin galak. Membuat bulu kuduk Alicia ikut berdiri.

Tidak ada yang berani mengeluarkan suara mereka. Mengeluarkan suara sama saja seperti menyerahkan nyawa mereka ke Tante Karin.

"Hiiiih, kamu tuh seneng banget bikin Tante kesel dari dulu" Tante Karin mencubiti lengan Jeff yang tidak tertutup apapun. Lelaki itu mengaduh kesakitan dan meminta ampun pada wanita itu. Namun Tante Karin malah semakin mencubiti Jeff dengan tidak berperasaan.

Jaeden tertawa terbahak-bahak melihat abangnya tersiksa. Dia bahkan sampai guling-guling dilantai karena terlalu senang melihat abangnya dianiaya sama Tante Karin.

Mantan || Lizkook [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang