17. Kekasih Vian

2K 234 6
                                    

Vian mengangkat sebelah alisnya. Ia menatap Alicia dan menunggu jawaban dari gadis itu.

"Iya, Al mau jadi pacar kakak" Vian pun tersenyum puas. Ia kemudian memeluk tubuh Alicia dan mencium puncak kepala gadis itu.





Alicia menundukkan kepalanya karena seluruh pelajar di universitas itu menatapnya. Ia menatap tangannya yang digenggam erat oleh Vian.

Ia kemudian menghela nafasnya. "Kak" panggil Alicia.

"Hmm?"

"Aku mau ke toilet dulu" mereka berdua pun menghentikan langkah.

"Ayo aku anterin sampe dalem" Vian menaik-turunkan sebelah alisnya sembari menatap sedikit mesum pada Alicia.

Gadis itu memukul lengan Vian, tidak ada semburat kemerahan di pipinya atau reaksi malu dari gadis berponi itu. Yang ada, saat ini Alicia tengah menahan kesal karena ucapan Vian membuat beberapa mahasiswi menoleh dan menatap mereka.

Vian pun mengantar Alicia ke kamar mandi wanita dan menunggu gadis itu di luar.

Alicia menatap pantulan dirinya di depan kaca, ia lagi-lagi menghela nafasnya. Ia banyak menghela nafas beberapa bulan terakhir ini, karena banyak kejadian tidak terduga terjadi didalam hidupnya.

Lalu, Alicia membasuh wajahnya. Setelah selesai, ia melihat tiga gadis yang dikenal sebagai primadona kampus berada di samping kirinya. Alicia cuek-cuek saja, karena tempat itu adalah tempat umum.

"Berasa primadona kampus kali ya? Kemaren jalan sama Jaeden, sekarang gandengan sama Vian?" Ucap si ketua geng itu.

"Bukan primadona kampus, Na. Tapi semacam jalang, mungkin?" Ucap salah satu dari mereka. Kemudian, mereka bertiga tertawa terbahak-bahak. Alicia masih cuek dan menahan emosinya.

"Lepasin Vian, sekarang juga" Alicia yang sedang memakaikan lipbalm ke bibirnya pun menghentikan kegiatannya. Ia kemudian menatap ketiga perempuan yang merupakan seniornya itu.

"Oh, mau kak Vian? Ambil gih, kalo perlu bawa yang jauh sekalian" ucap Alicia santai. Ia kembali mengoleskan lipbalm ke bibirnya.

"Lo--" ketua geng itu kehabisan kata-kata. Segampang itu? Biasanya para perempuan yang menjadi kekasih Vian akan mempertahankan lelaki itu, tapi Alicia? Malah sangat mempersilahkan mereka untuk mengambil lelaki itu. Ketiga gadis itu benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Alicia.

"Jangan sok laku, lo. Badan tepos aja bangga" ucap si gadis dengan rambut ikalnya.

"Tau, apa sih yang menarik dari badannya? Gimana bisa Jaeden sama Vian yang jadi most handsome kampus kepincut ama si tepos ini?"

"Mungkin mereka jebol dulu terus dia jadi keenakan. Makanya ngejar-ngejar most wanted kampus kita" ucap si ketua geng, melupakan ucapan Alicia beberapa saat lalu. Lalu, ketiga gadis itu lagi-lagi tertawa.


What the fuck?!


Kenapa seolah Alicia yang mengejar kedua laki-laki itu?! Kenapa seolah-olah ia yang paling menjijikkan disini?!


Alicia pun melayangkan tamparan keras untuk si ketua geng.

"Tangan gue gatel buat nampar lo" ucap Alicia santai.

"Berani-beraninya lo, dasar jalang" dua orang lainnya tidak terima dan mengangkat tangan mereka, hendak menjambak rambut Alicia.

Tapi, perlu diingat, kalau Alicia itu pemegang sabuk hitam di beladiri taekwondo. Ia menangkis kedua tangan gadis-gadis itu. Dengan lincah, ia menghindari serangan-serangan yang menghampirinya.

Mantan || Lizkook [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang