30. Mine

2.1K 241 5
                                    

"Hah?"

Jaeden mengerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Alicia. Otaknya masih memproses apa yang dimaksud gadis itu.

"Nggak jadi" Alicia kemudian bangkit dan pergi ke kamar mandi yang ada di ruangan itu. Iya, sedari tadi gadis itu menangis di ruangan yang lebih mirip kamar itu.

Memilih untuk tidak ambil pusing dengan ucapan Alicia, Jaeden menggulung kemeja hitamnya sampai siku. Tato-tato penuh arti di lengannya langsung terlihat ketika ia menggulung kemejanya.

Alicia yang sudah selesai membersihkan wajahnya pun melotot ke arah Jaeden. Tidak, tidak boleh. Hanya dia yang boleh melihat tato dan lengan kekar Jaeden.

"E-eh, kamu ngapain?!" Jaeden terkejut ketika Alicia tiba-tiba menghampirinya dan melepas lipatan kemeja yang tangannya ia gulung. Dengan air yang masih menetes dari wajahnya, gadis itu membenahi penampilan Jaeden. Mengancing kembali kancing kemeja yang ada di pergelangan tangan lelaki itu.

"Selesai" Alicia tersenyum puas. Sedangkan Jaeden masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Pake jasnya" titah Alicia. Jaeden mengambil dan menunjukkan jas putihnya yang sudah ternodai oleh makeup gadis yang ada didepannya.

"Kotor"

"Ck" Alicia berdecak kesal. Padahal gadis itu sendiri yang mengotorinya.

Seperti ada lampu yang muncul di atas kepala Alicia, gadis itu langsung meninggalkan Jaeden tanpa mengucapkan apa-apa. Jaeden hanya diam, pasrah saja jika sewaktu-waktu Alicia menggunakannya sebagai kelinci percobaan aneh darinya.

"Nih" Alicia memberi satu jas berwarna putih dengan kerah berwarna hitam, hampir mirip dengan jas yang tadi dipakainya.

"Ini punya siapa, Al?"

"Nggak tau, pake aja"

Jaeden akhirnya menurut. Ia memakai jas yang untungnya pas di tubuhnya.

"Kamu tau kenapa aku nutup badan kamu?" Tanya Alicia. Jaeden menggeleng polos.

"Karena ini, ini, ini, dan ini, adalah milik aku. Nggak boleh ada yang liat barang sedetikpun" Alicia membungkuk untuk membuat wajahnya lebih dekat dengan Jaeden yang masih duduk di atas ranjang. Ia menepuk lengan Jaeden, lalu menyentuh dada Jaeden dengan telunjuknya --sedikit sensual, menunjuk pipi Jaeden, dan terakhir, bibir tipis merah merekah milik lelaki itu.

"Dan sekarang, aku bakal bikin kamu jadi milikku" Alicia tersenyum miring, lalu mengecup bibir Jaeden. Lumayan lama memang, tapi ia menarik dirinya saat lelaki itu hendak melumat bibirnya.

Tanpa ragu-ragu, gadis itu menyerang leher Jaeden. Memberi gigitan-gigitan kecil di sana. Lelaki bergigi kelinci itu tentu saja terkejut dengan apa yang dilakukan Alicia. Gadis itu benar-benar liar.

Jaeden tidak tahu apa yang terjadi dengan Alicia, tapi intinya dia menikmati sapuan hangat lidah Alicia yang berada di lehernya.

"A-Al.... hhh~"

Alicia tersenyum miring dan beralih ke leher sebelah. Menggigit-gigit kecil leher seputih susu itu. Memberi tanda kalau Jaeden adalah miliknya. Meskipun sekarang mereka tidak ada status yang spesial, tapi gadis itu tidak ingin Jaeden mengumbar apa yang menjadi miliknya.

Di akhiri dengan kecupan ringan di bibir manis Jaeden, akhirnya kegiatan 'menandai' yang dilakukan oleh Alicia selesai. Gadis itu tersenyum senang, bangga melihat hasil karyanya.

Kini, total ada empat bercak kemerahan yang sebentar lagi akan menjadi keunguan di kedua sisi leher Jaeden. Alicia juga telah membangunkan 'adik' dari lelaki itu yang seharusnya tertidur nyenyak.

Mantan || Lizkook [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang