Beberapa hari setelah hari pernikahan Aldino, Alicia benar-benar pindah ke apartemen pribadinya yang tepat berada di sebelah unit apartemen Jaeden. Katanya, kalau berada di rumah akan teringat Aldino terus, dan ia ingin menangis saja jika mengingat sang kakak sudah tidak menjadikannya prioritas utama lagi.
Jaeden, Aldino, serta kedua orang tua Alicia membantu menaruh barang-barang yang sangat banyak dari gadis itu.
Braakk
"Al, barang kamu kok banyak banget sih?!" Aldino melayangkan protes setelah menaruh box berisi album-album BTS dengan sedikit bantingan.
"KOK DIBANTING?!" Alicia segera berlari menghampiri box itu. Lalu membongkarnya untuk melihat apakah ada yang lecet atau rusak.
"TUH KAN PENYOK!! GAK MAU TAU POKOKNYA BESOK GANTI!!" Alicia menatap tajam ke arah Aldino.
Loh, kenapa jadi Aldino yang dimarahi? Dia yang seharusnya marah pada Alicia karena membawa barang-barang seisi rumah ke apartemen barunya. Dan semua itu tidak ringan, asal kalian tahu.
Lelaki dengan kulit seputih salju itu kemudian menghela nafasnya. Jika sudah begini, maka ia yang harus mengalah.
"Iya besok Kakak ganti" Alicia tersenyum senang setelahnya. Ia memajukan bibirnya, membuat gerakan seolah mencium pipi Aldino disertai dengan suara 'muach' dari posisi jongkoknya.
Dokter Yuna terkekeh geli melihat tingkah kedua kakak beradik itu. Sedangkan Citra menggelengkan kepalanya, sudah biasa melihat hal itu. Kedua anak muda berbeda usia itu sering bertengkar kecil, lalu selesai dengan Aldino yang mengalah.
"Permisi~ halo tetangga baru~" Jaeden datang membawa ponsel di tangannya, dengan menampilkan wajah Tante Karin disana. Ia berjalan menghampiri Alicia.
"Tante Karin!" Alicia berseru senang. Ia kemudian mengambil alih ponsel itu.
"Selamat datang tetangga baru~ maaf ya, Tante nggak bisa ke sana langsung dan ngasih oleh-oleh" ucap Tante Karin dengan nada sedih. Alicia menggeleng cepat.
"Kayak sama siapa aja Tante ini. Nanti pas balik ke sini masakin Al Risotto sama Rösti, ya!!"
"Iya sayang iya. Semoga kamu betah ya tinggal di sana. Jangan sungkan minta bantuan sama Jaeden atau Jeff. Kalo mereka nggak bantuin kamu bilang ke Tante, nanti Tante kirimin granat ke kamar mereka" Alicia tertawa mendengar ucapan Tante Karin.
"Mama kamu mana, Al?" Tanya Tante Karin. Kemudian Alicia berjalan dan menghampiri mamanya.
"Ma, Tante Karin" Alicia menyodorkan ponsel Jaeden ke mamanya. Citra yang sedang menyusun gelas pun mengambil ponsel itu.
Kedua wanita itu akhirnya mengobrol banyak. Mereka hanya bertemu sebentar ketika Tante Karin berada di Indonesia, karena Citra mendapat panggilan rapat dari kampusnya kala sedang mengobrol dan melepas rindu dengan sahabatnya. Setelah itu, mereka tidak dapat bertemu lagi sampai Tante Karin kembali ke Swiss.
Citra dan Tante Karin bersahabat sejak kedua anak mereka resmi berpacaran. Meskipun hubungan kedua pemuda-pemudi itu berakhir sejak beberapa tahun lalu, Citra dan Tante Karin tetap berhubungan baik. Tidak saling menyalahkan anak mereka. Mereka memaklumi kisah cinta anak SMA. Karena mereka pun pernah mengalaminya.
Alicia sedang menyusun parfum berbagai macam aroma serta skincare miliknya di kamar barunya. Ia terjingkat kala sepasang tangan melingkar di pinggang rampingnya.
"Jae....?" Jaeden mengeratkan pelukannya dan menghirup dalam leher Alicia.
"Ada apa?" Alicia kembali melanjutkan aktivitasnya meskipun jantungnya ingin meledak. Sudah lama sekali ia tidak merasakan back hug dari Jaeden. Ia sedikit gugup kali ini.
"Jangan pergi,"
"Jangan tinggalin aku lagi"
Alicia menegakkan tubuhnya setelah selesai menyusun benda berharga miliknya. Ia menatap pantulan diri mereka di kaca yang ada didepannya.
"Maksudnya?"
"Ayo balikkan. Ayo mulai suatu hubungan lebih dewasa lagi. Ayo saling terbuka. Ayo saling percaya dan berpegangan tangan satu sama lain" ucap Jaeden serius. Alicia tersenyum kecil.
"Mau aku ceritain kenapa dulu aku putusin kamu dan menghindar dari kamu?" Jaeden mengangguk. Sudah tahu 'sih sebenarnya. Tapi ia ingin mendengar langsung dari mulut Alicia di depan matanya.
Alicia kemudian menceritakan kejadian hari itu, dari sudut pandangnya saja. Alicia terlihat sedikit lebih emosi. Jaeden kemudian terkekeh setelah mendengar cerita gadis itu.
"Itu Kak Jane, Al. Tetangga yang waktu itu pernah aku ceritain. Hubungan kita hanya sebatas adik kakak, nggak lebih. Saat itu, dia mau lanjut kuliah di New York, dan itu pelukan terakhir yang kita lakukan sebelum dia menetap di sana" jelas Jaeden. Ia meluruskan kesalahpahaman Alicia selama ini.
Alicia menatap pantulan wajah Jaeden yang sedang menaruh dagunya di bahunya. Ternyata selama ini dirinya salah paham. Selama tiga --ah, empat tahun lebih tepatnya, ia terbelenggu dalam kesalahpahaman. Ia merutuki dirinya sendiri, dengan sifat kekanak-kanakannya ia pergi begitu saja tanpa menjelaskan apa-apa pada lelaki yang tidak bersalah itu.
"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut Alicia setelah mendengar penjelasan Jaeden.
"Aku juga minta maaf karena waktu itu malah nemuin Kak Jane dulu sampe nggak sadar kamu ada di sana" Alicia menggeleng.
"Itu hal wajar kok. Secara, Kak Jane itu sahabat sekaligus kakak perempuan kamu. Kamu pasti kaget pas tau dia mau menetap di New York. Kalian kan udah bersama sedari kecil"
Jaeden tersenyum lebar. Alicia sudah lebih dewasa sekarang.
"Jadi, kamu mau nggak jadi pasangan hidup aku?" Jaeden membalikkan tubuh Alicia dan mengikis jarak mereka.
"Pasangan hidup? Masih kejauhan kali. Jalanin aja dulu pelan-pelan" mereka berdua kemudian terkekeh. Jaeden kemudian memeluk gemas tubuh gadis yang kini sudah resmi menjadi kekasihnya --lagi.
Alicia menyamankan kepalanya di dada bidang Jaeden. Baiklah, ini awal yang baru untuk Jaeden dan Alicia. Semoga tidak ada batu besar yang menghalangi jalan mereka lagi, ya!
~~~~~~~
Bersambung~Selamat untuk Jaeden dan Alicia~
Jangan lupa stream 'LALISA' ya guys, uri baby Lili udah kerja keras buat bikin lagu sekeren itu🤧🙏🏻
Papay~
-Ra🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan || Lizkook [END]✓
FanfictionJaeden dan Alicia, dua anak manusia yang egois dan gengsi untuk mengakui perasaan mereka sendiri kalau sebenarnya mereka masih saling mencintai. Hanya karena status 'mantan' yang hadir diantara kedua presensi itu. Started : June 1, 2021 Finished :...