𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄

5.8K 748 168
                                    

🍏

Draco melepas pagutannya, manik abunya mengarah pada (Y/n) yang masih terpejam. Ia sadar tadi itu adalah first kiss nya.

"(Y/n)" Draco mengusap bibir gadis didepannya dengan sensual.

"That my first kiss Draco" (Y/n) menatap ke bawah, menundukkan kepalanya. Perasaanya berkecamuk antara kesal dan senang.

Ibu jari Draco masih setia berada di bibir ranum (Y/n), rasanya ada sedikit zat candu yang membuat dirinya ingin terus menempelkan bibirnya, ralat bahkan lebih dari sekedar menempel.

"Kau memakai pelembab bibir?" Tanya Draco.

Sontak (Y/n) menatap Draco, rasanya dongkol sekali.

"Tidak, tapi ken-" (Y/n) diam kala Draco melumat bibirnya, manik (Y/n) menatap Abu Draco yang sama sekali tidak terpejam.

Ciuman mereka terlalu dalam, Draco tak melepas sedikitpun kontak matanya dengan (Y/n) bahkan pemuda itu memiringkan kepalanya ke kiri agar mendapat akses lebih.

(Y/n) merasa dadanya mulai sesak, Draco tak berhenti mencumbu bibirnya.

"Maaf aku kelepasan" Draco bisa melihat kalau (Y/n) hampir kehabisan nafas.

Entahlah (Y/n) merasa pendengarannya menuli, kakinya terasa lemas, bahkan saat Draco menggendongnya saja ia hanya diam.

Yang ia butuhkan kan adalah penjelasan, hanya itu.

.......

Kejadian kemarin dengan (Y/n) tak membuat hati Draco tenang selama gadis itu terus menunggu penjelasan darinya.

"Aku mengajak (Y/n) ke Yule Ball" Theo pemuda itu duduk disamping Draco yang tengah menulis di perkamen nya.

"Nott!"

"Kau menyukainya tapi menahannya" Theo menghela nafas.

"Katakan saja intinya"

"Saingan mu bukan aku" Theo menatap Draco serius.

"Cassius Warrington" Draco menatap balik Theo.

"Warrington menyimpan sesuatu yang (Y/n) tak tahu" Theo memberikan selembar perkamen pada Draco.

"Kau berbohong?" Tanya Draco saat membaca perkamen pemberian Theo.

"Tidak, ayahku yang menjelaskannya"

Ini rahasia yang terlalu berat, Theo membocorkan nya padanya dan jika (Y/n) tahu mungkin gadis itu akan..

"Cepatlah kembali dengan (Y/n)" sambung Theo.

"Aku tahu"

"Jangan berlama-lama, Cassius mendekati (Y/n) dari awal sudah jelas ada alasannya bukan?" Theo menepuk bahu Draco.

"Kau pun mendekatinya hanya untuk memastikan ini bukan?" Draco menunjuk perkamen yang diberikan Theo tadi.

"(Y/n) terlalu percaya dengan Cassius... jadi cepatlah jadikan dia pacarmu" Theo menepuk bahu Draco pelan lalu berjalan pergi meninggalkan Draco.

Yang jelas Draco saat ini sedikit lega karena ia tak khawatir lagi jika Theo mendekati (Y/n).

Tapi Cassius lah yang kini berputar arah menjadi bumerang nya.

.......

Malam ini adalah Yule Ball, (Y/n) menatap dirinya di pantulan cermin ia sedikit kecewa karena Draco tak ada niatan untuk mengajaknya sama sekali sehingga ia harus menerima ajakkan Theo.

yah walaupun ada beberapa anak Durmstrang dan Hogwarts bahkan Cassius yang menawarinya untuk ke Yule Ball tapi (Y/n) menolak semuanya hanya untuk menunggu Draco.

"Kau tak apa?" Tanya Cassius saat melihat (Y/n) yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Tak apa" Bahkan (Y/n) rasanya akan tak sanggup jika melihat Draco berdansa dengan gadis lain.

"Cassius boleh aku tak ikut?" Tanya (Y/n).

"Nott akan kecewa padamu" Cassius mengulurkan tangannya pada (Y/n).

"Kau berdansa dengan siapa?" Tanya (Y/n) sambil menerima uluran tangan Cassius.

"Daphne Greengras"

"Maaf aku menolakmu, tapi aku hanya ingin kau lebih berinteraksi dengan gadis lain"

Cassius terkekeh, tangan pemuda sedikit mengusap punggung tangan (Y/n).

"Kau bisa mencariku kapapun, pelukkan ku selalu terbuka lebar untukmu" Cassius mengecup punggung tangan (Y/n).

(Y/n) tertawa pelan, rasanya aneh saja Cassius sedikit romantis.

"Tidak, aku tak ingin membuat malam Daphne menjadi suram"

"Aku duluan, Nott bilang padaku untuk mengantarmu disini" Cassius melambaikan tangannya pada (Y/n) dan berjalan meninggalkan gadis itu.

(Y/n) menghela nafas, ia menunggu Theo didepan Great hall.

"Can I dance with you?" Seseorang mengulurkan tangannya pada (Y/n).

(Y/n) mendongak sambil meraih tangan orang yang mengajaknya untuk berdansa.

"Draco?"

Draco tersenyum ke arahnya, pemuda itu terlihat tampan dengan stelan tuxedo nya apalagi rambut pemuda itu sedikit berbeda dari hari biasanya.

"Kupikir kau akan pergi bersama orang lain" (Y/n) menatap lekat wajah Draco.

"Dan membiarkanmu berdansa dengan orang lain? memikirkannya saja aku ingin membunuh orang yang menyentuhmu" Draco mengaitkan tangan (Y/n) di lengannya dan berjalan masuk menuju Great hall.

"Tapi aku lebih suka jika kau mengajakku secara langsung" (Y/n) menundukkan kepalanya.

"Aku lebih suka mengajakmu untuk menikah" Draco berhenti sejenak sebelum memasuki great hall.

"Aku ragu dengan mu" (Y/n) menatap manik abu Draco.

"Aku tahu, itu salahku tak memberi kepastian yang pasti untukmu" Draco menempelkan keningnya dengan kening (Y/n).

"Tak pernah sedetik pun terlewat aku tak mencintaimu.." Draco menarik nafasnya dalam-dalam.

"Aku ingin apapun yang terjadi kedepannya kau bisa bersamaku, apapun ku mohon" Sambung Draco.

(Y/n) Bisa melihat raut wajah Draco yang khawatir, bahkan ada air mata di ujung matanya.

"Aku berjanji" (Y/n) tersenyum tipis.

"So.. Will you be mine?"

🍏

Kasian kalian teh di gantung 6 chapter 😌

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang