𝐌𝐄𝐄𝐓 𝟐

3.8K 517 66
                                    

🍏

"Well apa Draco akan senang melihat itu"

Bariton itu membuat (Y/n) menolehkan kepalanya ke belakang, dan mendapati sosok dengan rambut coklat gelapnya tengah menatapnya dengan seringainya.

"Montague" (Y/n) mengamati sosok pemuda yang tengah berjalan ke arahnya.

"Graham" Katanya sambil melipat tangannya di dadanya.

"Graham Montague" (Y/n) menganggukkan kepalanya, ia paham dengan maksud Graham agar ia memanggil nama depan pemuda itu.

"Kau pura-pura bodoh atau benar-benar bodoh" Graham menatap kakak kelasnya itu sedikit tertawa mengejek.

"Terserah kau saja, aku tak keberatan"

"Kau memanggil nama orang tadi dengan nama depan, ckk tapi kenapa dengan orang yang setiap harinya bertemu kau sedikit keberatan? Kau tertarik padanya?"

"Haruskah ibumu meninggal dulu baru aku memanggil nama depanmu?"

"Excuse me?"

"Kau pura-pura bodoh atau benar-benar bodoh?" (Y/n) sedikit melirik toko di belakang graham, apakah ibunya sudah selesai berbelanja atau belum.

"Draco memilih gadis yang aneh" Graham melihat (Y/n) dari atas hingga bawah.

"Sebaiknya cari Julietmu Romeo, sebelum kalian mati secara tragis" (Y/n) menepuk bahu Graham dan berjalan menuju ibunya yang baru saja keluar dengan kantong belanja.

"Sei la giulietta di Potter" Teriak Graham pada (Y/n), bahkan Neva melihat bingung ke arah Graham.

"Apa dia salah satu orang gila yang bersekolah di Hogwarts?" Tanya Neva pada Putrinya.

"Io appartengo a Draco Malfoy" Teriak (Y/n) balik pada Graham.

......

Berita Harry yang berbohong tentang kembalinya You-Know-Who sudah (Y/n) ketahui sejak lama, namun ia tak bisa mengirim surat pada Harry seperti biasanya.

Ia sedikit khawatir bagaimana kondisi kakak sepupunya itu.

"Kau tak senang aku menjadi prefect?" Bariton Draco menyadarkan (Y/n) dari lamunannya, beberapa menit yang lalu Draco secara paksa membawanya menuju kompartemen kosong.

"Bukan itu, Aku senang kau menjadi Prefect bersama Pansy"

"Ada yang mengganggumu?"

"Tidak Draco" (Y/n) menarik hidung kekasihnya itu.

"Bagaimana liburanmu tanpa aku?" Draco membenarkan anak rambu (Y/n) yang sedikit menutupi mata gadisnya itu.

"Biasa saja?"

Seketika bahu Draco merosot, kekasihnya benar-benar.

"Secara pribadi aku keberatan dengan responmu itu, ganti aku tak menerimanya" Draco menarik pipi kiri gadisnya.

(Y/n) tertawa "Iya Mr. Malfoy aku merindukanmu"

"Hanya itu?" Draco sedikit mendekatkan wajahnya.

"Kita sudah bertemu Draco, bahkan aku rela meninggalkan ranjangku hanya untukmu"

"Kau lebih nyaman dengan ranjangmu dibanding denganku?" Draco semakin tak terima dengan respon-respon yang diberikan gadisnya.

"Yah" (Y/n) berusaha menahan tawanya ketika melihat wajah Draco yang sudah benar-benar kesal.

"Aku akan membakar ranjangmu" Draco melipat kedua tangannya di dadanya.

"Lalu membiarkanku tidur di lantai, begitu?"

Draco tersenyum manis "Kau bisa tidur di atasku"

......

Risih itu yang dirasakan (Y/n) ketika Crabbe dan Goyle mengikutinya lebih tepatnya mereka mengikuti Draco.

Jujur saja (Y/n) rasanya ingin segera berjalan menjauh dari mereka, tapi tangan Draco yang memeluk pinggangnya membuatnya tak bisa kemana-mana.

mereka berjalan di peron menuju kereta yang ditarik seekor thestral yang tengah menunggu mereka.

"Draco jangan coba-coba mendekat kearah Harry" bisik (Y/n), ia tahu kekasihnya itu terlalu jail.

"Aku terkejut kementrian tetap mengizinkanmu bebas berkeliaran, nikmati saja selagi bisa. Kurasa sudah tersedia penjara dengan namamu di Azkaban" Draco untuk pertama kalinya mengabaikan perkataan gadisnya.

"Drake!"

Harry tiba-tiba mendekati Draco secara sarkas dan segera Draco menjauhkan dirinya dan juga gadisnya dari Harry.

"Apa yang kubilang? Benar-benar gila" Draco sedikit menatap tajam Harry.

"MENJAUH DARIKU! " Teriak Harry.

"KALAU BISA DARI SAUDARIKU JUGA!" Pringat Harry.

Draco berbalik dengan tangannya yang memeluk bahu gadisnya.

"Really? Kau yakin.." Draco sedikit melirik (Y/n).

"Potter?" Draco membawa gadisnya pergi.

(Y/n) tak mendengarkan sama sekali apa yang dikatakan Dumbledore bahkan perkataan guru baru dengan pakaiannya yang serba pink itu, pikirannya terlalu larut dengan perkataan Draco tadi.

Sedangkan Draco masih setia menatap gadisnya dengan tatapan mengintimidasinya, beberapa informasi yang ia dapatkan tadi sedikit membuatnya kesal atau bahkan lebih dari kesal.

"love" Panggil Draco sambil menarik dagu (Y/n) agar gadisnya menatapnya.

"Kau akan meninggalkanku? atau ada maksud lain tadi?" (Y/n) secara spontan mengungkapkan pikirannya pada Draco.

"Aku takkan meninggalkanmu, tapi.." Draco sedikit mendekatkan bibirnya pada telinga gadisnya.

(Y/n) bisa merasakan kalau orang-orang terdekatnya mempunya sesuatu yang mereka sembunyikan dan itu mengenai dirinya, baik itu Cassius,Draco, dan ibunya.

"...Bisakah kau jelaskan mengenai pertemuanmu dengan Montague?"

🍏

*Sei la giulietta di Potter~Kau adalah julietnya Potter (italy).

*Io appartengo a Draco Malfoy~Aku milik Draco Malfoy (italy).

Maaf suka menggantung 🥰🥰🥰👋.

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang