𝐎𝐏𝐈𝐔𝐌

5.3K 687 287
                                    

🍏

"Haruskah kau sedekat itu dengan Warrington?"

(Y/n) menangkup wajah Draco dengan kedua tangannya dan sedikit tersenyum, sedangkan Draco hanya menatap gadisnya.

"Mungkin dia orang lain bagimu, tapi untukku dia seperti kakakku"

Tangan Draco terulur untuk menutup kedua telinga (Y/n), tatapan mata Draco sepenuhnya terarah pada manik mata gadisnya.

"Ada apa?" Tanya (Y/n).

Draco menyatukan keningnya dengan kening (Y/n).

"Just focus on me" Draco menatap dalam gadisnya, sungguh ia benar-benar tak bisa jika gadisnya harus membagi perhatiannya pada orang lain.

"Jadikan aku duniamu love" Tangan Draco masih menutup kedua telinga (Y/n).

"Jadikan aku tempatmu untuk pulang" Draco mengusap kedua pipi gadisnya dengan ibu jarinya.

"Kenapa?" (Y/n) tahu ia bodoh bertanya seperti itu tapi ia ingin dengan jelas mendengarnya langsung dari bibir Draco.

"Cause you're my Opium and you is the reason why I love you"

'Yah karena itu kamu.. love'

.......

Cassius pemuda itu memang sedikit menjadi pendiam hari ini, rasa penyesalan kembali menjalar hingga membuatnya sesak.

"OBLIVIATE SIALAN" Cassius memukul dinding disampingnya.

Tak ada orang yang tahu bahwa Cassius dan (Y/n) saling menyukai, namun itu sebelum gadis itu mengalami hilang ingatan.

Obliviate itu menghapus ingatan (Y/n) juga dengan perasaan gadis itu padanya.

Jika saja Cassius melarang gadis itu untuk tidak pulang kerumah mungkin.. mungkin saat ini gadis itu masih berada di sisinya.

Ini salahnya? Karena tak melarang gadis itu pulang atau salah ayah gadis itu karena telah menghapus ingatan milik (Y/n).

Cassius kembali memukul dinding hingga sebuah cincin terjatuh.

"Kau mengetahuinya Warrington?" Theo mengambil cincin milik Cassius yang terjatuh.

Theo membaca nama yang tertera di cincin Cassius "(Y/n) S-"

"SHUT UP!" Cassius merebut cincinnya dari tangan Theo.

"Kemana Warrington yang tenang?" Theo menyender di dinding.

"Bukan urusanmu"

Theo tahu pemuda di depannya itu jauh lebih mengenal (Y/n) dibanding siapapun.

"Apa hubungan mu dengan (Y/n) di 4 tahun yang lalu?"

"Kenapa kau begitu peduli dengannya?" Cassius menatap datar Theo.

"Ada saja" Theo lebih memilih untuk tak memberi tahu Cassius.

"Lupakan" Cassius berjalan meninggalkan Theo.

"Obliviate?" Kata Theo yang mampu menghentikan langkah Cassius.

"Itu terjadi 4 tahun yang lalu bukan?" Tanya Theo lagi.

"Yang jelas Malfoy telah mengambil milikku" Cassius berjalan meninggalkan Theo.


........

Draco mengusap kening gadisnya, (Y/n) tengah tertidur di atas buku yang baru saja gadis itu baca, Tubuh Draco menghalangi sinar matahari agar gadisnya tidur dengan nyenyak.

Draco menatap gadisnya tangannya sesekali mengusap pipi (Y/n) juga membenarkan anak rambut agar tak mengganggu gadisnya.

"Sekuat apapun aku berusaha melepaskanmu" lirih Draco.

"Aku tak bisa" suara Draco terlalu pelan.

Ada beberapa siswa yang lewat sambil tertawa Draco yang mendengarnya langsung memberi tanda untuk diam.

"Father memintaku untuk meninggalkanmu... Ku beritahu padanya kalau aku menyukaimu"

Draco mengusap pipi gadisnya lembut.

"Dia bilang kau milik orang lain"

Ibu jari Draco mengusap bibir (Y/n).

"Tapi aku hanya ingin kau milikku"

Draco memberi kecupan kecil pada bibir ranum gadisnya.

"Mr.Warrington datang pada Father dan mengatakan kalau kau milik Cassius Warrington"

Draco mengecup telinga (Y/n) kemudian berbisik "I am crazy about you"

"Bilang pada Cassius Warrington kalau kau hanya milik seorang Draco Malfoy.. Draco Malfoy hanya milik Draco Malfoy"

Setiap kalimat yang Draco ucapkan sedikit emosional.

Draco sedikit menjauhkan tubuhnya dari (Y/n) usai berbisik.

Sinar matahari mengenai wajah (Y/n) yang membuat gadis itu tak nyaman lagi berada dalam tidurnya.

"Dra..co" (Y/n) buru-buru bangun dan mengusap ujung bibirnya takut-takut ada sesuatu yang merusak wajahnya.

"Kenapa tidur di perpustakaan" Draco menyeringai.

"Ah aku tak sengaja tertidur disini"

"Lain kali kalau mengantuk cari aku" Draco menyentil pelan kening gadisnya.

"Kenapa?" Tanya (Y/n).

"Aku akan menidurimu"

(Y/n) memukul lengan Draco hingga membuat pemuda itu sedikit meringis.

"Jangan bercanda" (Y/n) menatap Draco kesal walau wajahnya sedikit memerah.

"Aku serius"

"Drake!"

"Iya..iya Aku bercanda" Draco membenamkan letak dasi (Y/n) yang sedikit miring.

(Y/n) diam sambil menatap tangan Draco yang tengah membenarkan dasinya.

Draco menarik tangan (Y/n) dan menaruhnya di dasinya.

"Benarkan juga milik ku" Pinta Draco.

"Tapi dasimu rapih"

Draco menarik dasinya hingga membuat dasinya berantakkan.

"Benarkan" Draco tersenyum tipis.

(Y/n) memutar bola matanya malas dan segera tangannya membenarkan dasi Draco.

Draco yang melihat gadisnya sangat fokus perlahan memajukan kepalanya, seiring dengan gadisnya menarik dasinya.

(Y/n) terus menarik dasi Draco agar membentuk simpul akhir, tapi Draco terus memajukan kepalanya hingga sebuah bibir mendarat di bibirnya.

"Aku mulai candu dengan bibirmu.. love"

🍏

Good night and good luck 🥰👋

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang