𝐒𝐄𝐋𝐖𝐘𝐍

2.5K 321 57
                                    

🍏

"Kenapa berat sekali untuk menyukaiku?"

Kalimat itu membuat pedang Frederick Selwyn semakin tajam untuk menghunuskan-nya pada siapapun, Teriakan dan tangisan menghibur Selwyn Manor.

Kehancuran Selwyn Family.

(Y/n) memeluk Max yang hampir sekarat, Dan Draco Malfoy yang tengah berada dekat dengan ujung kematian yang dibuat Frederick Selwyn.

"Aku akan melepaskanmu Draco, Asalkan (Y/n) kau serahkan padaku" Frederick tertawa keras, Pemuda itu serakah akan semua hal.

"Sekali milikku, Selamanya adalah milikku" Draco yang biasanya takut namun sikap itu Ia buang jauh-jauh jika mengenai orang yang Ia sayang.

Sebuah mantra mengenai punggung Frederick, Cassius bangun setelah mendapat beberapa pukulan telak.

"Wah-wah" Frederick terbangun dan sedikit meringis setelah mendapat serangan yang tak sportif dari Cassius.

Draco dan Cassius benar-benar terpojok saat ini, orang sewaan Cassius sebagian besar mati dibunuh Maxleon Selwyn.

"Kau jangan coba-coba untuk membunuh (Y/n)" Bisik Max pada adiknya yang tengah memeluknya.

Perang sihir didalam Selwyn Manor berlangsung sengit, 2 lawan 5.

Max berdiri, Rasanya sudah cukup untuk lebih terlihat menyedihkan-Hanya perlu membunuh 3 orang lagi.

Max tertawa keras, Mata biru lautnya seketika semakin membiru. Rasa lapar untuk membunuh menggerogotinya.

Rasa lapar akan kematian, kutukkan yang dirasakan setiap anak yang lahir dari Selwyn Family.

MEMBUNUH. MEMBUNUH. DAN BUNUH.

"Bagaimana rasanya?" Frederick bertanya pada adik sepupunya-Max.

Draco dan Cassius seketika diam.

Tawa keras yang haus akan kematian memenuhi indra pendengaran setiap manusia yang ada di dalam Selwyn Manor.

"MENYENANGKAN" Kata Frederick dan Max bersamaan.

Janji pada ayahnya telah Max langgar, Janji untuk tak membunuh.

Bola mata (Y/n) bergetar, kakaknya mirip dengan Frederick. Bola mata yang selalu berubah warna lebih gelap ketika membunuh.

"(Y/N) KAU BISA MEMBUNUH SIAPAPUN, INI MENYENANGKAN" Max hilang akal.

Frederick tertawa, Rasanya malaikat maut adalah ayah mereka (The Selwyn).

"AVADA KEDAVRA" Max membunuh 3 orang bawahan Frederick.

"SISA 2, SISA 2" Max menunjuk Frederick dan bawahannya.

"MAX" Cassius memukul bahu Maxleon.

"Tenang Max" Draco menepuk bahu Max.

Frederick menyeringai kesal, Ia hampir saja bisa membunuh Max jika saja Cassius dan Draco tak mengembalikan kesadaran pemuda itu.

Bola mata biru laut Max kembali lebih cerah, kesadaran pemuda itu kembali lagi.

Namun...

"AVADA KEDAVRA"

Bola mata abu Draco membulat dua saudara Selwyn saling melempar mantra, Wanitanya dan Frederick Selwyn.

Tawa penyambutan selamat datang kepada pembunuh yang baru telah lahir, (Y/n) Selwyn membunuh Frederick Selwyn.

Draco segera berlari kearah (Y/n), menangkap wanitanya kedalam pelukannya. Mata yang selama ini selalu menyertai kehangatan sedikit berwarna gelap.

"BERHENTI KUMOHON" Draco menahan kedua tangan (Y/n), melempar tongkat milik istrinya.

"AKU MEMBUNUHNYA UNTUKMU DRACO" Teriak (Y/n).

"BERHENTI (Y/N) MALFOY" Teriak Draco

.....

Perang dunia sihir masih berlangsung, Maxleon dikurung didalam Selwyn Manor dengan Cassius dan Eden yang mengawasinya, Sedangkan sang adik dikurung di dalam kamar Draco dengan Draco yang mengawasinya.

"Istrimu gila Draco" Kata salah seorang pelahap maut.

Draco tersenyum getir, kata-kata (Y/n) selalu berputar di otaknya.

'Membunuh Frederick untuk Draco'

Tangan Draco memijat pelipisnya, berkali-kali Ia mendengar 'Selwyn adalah mesin pembunuh'.

Masuk akal mengapa Frederick Selwyn begitu haus akan kematian, dan semua itu adalah efek samping dari kutukkan itu. Selwyn, satu keluarga itu adalah psychopath.

'Malaikat Maut adalah ayah kami, Membunuh untuk perang kemakmuran'

Kepala Draco serasa ingin pecah setelah mengetahui lebih dalam latar belakang The Selwyn, Kalimat mengenai perang kemakmuran itu benar-benar tak masuk akal-Kutukan dewa macam apa itu? (Dalam bahasa inggris kuno Selwyn diartikan sebagai : Perang kemakmuran).

Draco membuka pintu dan melihat (Y/n) yang memeluk lututnya.

"Aku belum puas Draco" Katanya sambil melirik suaminya yang baru saja duduk di sampingnya.

Draco mengecup kening (Y/n), Sentuhannya mampu membuat wanita itu sedikit lebih tenang.

"Membunuh orang hanya satu kali itu tak puas" Guman (Y/n).

"Love" Draco kembali menangis, rasa putus asa akan dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa untuk kesadaran wanitanya.

"Kenapa menangis Deco? Siapa yang membuatmu menangis? " (Y/n) menangkup kedua pipi Draco.

"Kumohon lupakan kata 'Membunuh', please" Draco masih belum berhenti menangis.

"Ah jadi itu salahku hingga kau menangis? Karena aku membunuh? Haruskah aku membunuh diriku untukmu?"

Perkataan (Y/n) sontak membuat Draco tersentak.

"JANGAN KUMOHON!"

"Tapi aku sudah membuatmu menangis Draco"

"Peluk aku, hanya itu aku bisa berhenti menangis" Kata Draco.

(Y/n) menarik Draco kedalam pelukannya.

"Amor, amor, amor" Bisik Draco.

🍏

Holaa, See you on next chap ❤️

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang