𝐖𝐎𝐑𝐑𝐈𝐄𝐃

3.5K 508 121
                                    

🍏

"...Bisa kau jelaskan mengenai pertemuan mu dengan Montague?"

Draco membawa (Y/n) keluar dari great hall langkah mereka sedikit cepat, Isi kepalanya dipenuhi dengan banyaknya tanda tanya. Draco sedikit melirik gadisnya.

"Draco itu tidak seperti yang kau bayangkan" (Y/n) takut Draco akan salah paham padanya.

"Kita jelaskan dikamarku" Draco Kembali menggenggam lengan (Y/n) dan membawanya masuk ke dalam asrama.

Bahkan mereka benar-benar menjadi yang pertama keluar dari Great Hall, (Y/n) saat ini hanya khawatir jika Draco tak mempercayai perkataannya.

Draco menarik kursi belajarnya lalu menghadapkan ke arahnya dan mendudukkan gadisnya, Draco sedikit menghela nafas kemudian ia bersimpuh di depan kekasihnya itu.

"Jelaskan?" Bariton Draco sedikit lembut namun sedikit menyimpan kemarahan.

"Diagon Alley saat aku menunggu Mother yang tengah berbelanja lalu ada anak laki-laki yang menghampiri ku" (Y/n) menatap manik abu Draco yang tengah menatapnya dengan serius.

"Montague?" Rahang Draco sedikit mengeras.

"Max Selwyn" (Y/n) mengusap punggung tangan Draco yang berada di lengannya.

"Selwyn?" Draco berdiri dan menatap gadisnya.

(Y/n) mulai panik melihat reaksi Draco yang sangat terkejut "D-draco itu tak-"

"Selwyn?" Draco bertanya sekali lagi pada gadisnya.

"Ada yang salah?" (Y/n) menangkup rahang Draco.

"Lalu selanjutnya?" Tanya Draco lagi.

"Dia menemukan sebuah cincin, dia pikir itu milikku. Kami hanya berkenalan dan dia pergi" (Y/n) bisa melihat kalau Draco tadi seperti orang yang kalap.

Draco memeluk (Y/n) erat ia menghela nafas lega "Lalu mengenai kau dan Montague?"

"Setelah Selwyn pergi, Montague datang dan mengatakan kalau kau takkan suka jika melihat ku dengan selwyn" (Y/n) megusap punggung Draco pelan.

"Hanya itu?" Draco tahu percakapan (Y/n) dan Graham tak mungkin sampai disitu.

"Montague bilang 'Sei la Giulietta di Potter' "

Detik itu juga rahang Draco benar-benar mengeras, emosinya meluap-luap.

(Y/n) mengusap punggung Draco lembut "Aku menjawabnya 'Io appartengo a Draco Malfoy' "

Dan detik itu juga tubuh Draco seperti dibawah ke langit ke-7, tatapannya melembut ia semakin mengeratkan pelukannya pada gadisnya.

"Aku tiba-tiba mengantuk" Draco menaruh dagunya di bahu (Y/n).

"...Aku tak ingin jauh-jauh darimu, 'mine' " Draco terkekeh.

......

Flashback On

1987

"Cassius" Kepala (Y/n) kecil menyembul dari balik pintu dan melihat Cassius yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Semangka?" Cassius menunjuk sebuah piring yang penuh dengan semangka segar.

(Y/n) tertawa dan berlari ke arah Cassius.

"Thank you" (Y/n) meraih garpu dan memasukkan semangkanya kedalam mulutnya.

"Akhir-akhir ini kau sering memakan apel hijau" Cassius mengusap sudut bibir (Y/n) yang sedikit ada sisa semangka.

"Ah ada anak yang memberikannya padaku"

"Siapa?"

"Rahasia" (Y/n) tertawa dan duduk di tepi ranjang.

"Kau harus hati-hati, kau tak-" Cassius diam ketika (Y/n) menutup mulutnya dengan kedua tangan gadis di depannya.

"Dia baik" (Y/n) tahu Cassius pasti akan selalu seperti itu ketika ia mendapat teman baru.

"Bagaimana kau tahu dia baik?" Cassius menyingkirkan tangan (Y/n) dari mulutnya.

"Dia memanjat pohon apel hanya untukku"

"Aku akan memanjatnya untukmu" Cassius merasa tersaingi.

"Tidak, kau payah" (Y/n) menaikkan alisnya, menggoda Cassius yang sudah terlihat kesal.

"Mau kubuktikan?" Cassius berdiri dari duduknya.

"Kau tak bisa memanjat, jangan dipaksa" (Y/n) menarik Cassius agar duduk kembali.

"Katakan padaku dia siapa?" Cassius menarik kedua pipi (Y/n) yang membuat gadis itu sedikit meringis.

"Deco?"

"Deco?" Cassius merasa nama yang (Y/n) lafalkan sepertinya salah.

"Nama belakangnya?" Tanya Cassius lagi.

"Aku tak tahu, dia hanya bilang namanya Deco"

"Tapi setiap ke tempat kau dan aku mencari bunga kemarin, aku tak melihat Deco lagi"

"Itu jauh lebih baik"

"Apelnya aku tak dapat lagi"

"Ada aku" Cassius mengusap surai gadis di depannya.

"Ah tapi dia berjanji akan bertemu denganku di Hogwarts nanti" (Y/n) terkekeh dan merebahkan tubuhnya di ranjang milik Cassius.

"Ku harap kau lupa padanya" Guman Cassius.

Flashback Off.

......

Dilarang menggunakan sihir di pertahanan terhadap ilmu hitam memang sangat konyol, (Y/n) Sepertinya akan gila jika lama-lama berada di kelas Dolores Umbridge.

"Apa mata pelajaran ini dikutuk" Pansy menghembuskan nafasnya kesal.

Mereka keluar kelas dengan perasaan dongkol.

"Setiap tahun berganti guru" Blaise sedikit setuju dengan Pansy.

"Kurasa tahun depan akan berganti juga" (Y/n) tertawa.

"(Y/n)!" Cassius sedikit berlari menghampiri (Y/n).

"Ada apa?" (Y/n) sedikit panik melihat Cassius yang sepertinya sedang panik juga.

"Kita bicara sebentar" Cassius melirik ke raah Draco, Blaise dan Pansy.

"O-oh baiklah"

"Kalian bisa bicara disini" Draco menahan lengan (Y/n) agar Cassius tak membawa gadisnya.

"Ini tak ada urusannya denganmu Malfoy" Cassius mendesis kesal.

"Dia pacarku" Draco mengirimkan sinyal permusuhan pada Cassius.

"Draco..Cass" (Y/n) menatap kedua pemuda yang saling melempar tatapan tajam.

"Ayahku bukankah sudah menegaskan kalau dia milikku?....Apa pukulan ayahmu masih kurang Malfoy?" Cassius tersenyum sinis.

🍏

🤧 Good night all.

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang