𝐐𝐔𝐄𝐒𝐓𝐈𝐎𝐍

6.5K 836 226
                                    

🍏

"KALIAN PACARAN?"

Sontak (Y/n) segera melepaskan tangan Draco yang melingkar di area atlasnya dan segera menjauh beberapa langkah dari Draco.

"Pansy kau salah paham" (Y/n) tak ingin Pansy menyebar gosip nanti pagi.

"Katakan saja jangan bohong" Pansy tersenyum senang.

Draco menaruh tangannya memeluk bahu (Y/n) dan membawa gadis itu menaiki tangga menuju kamar (Y/n).

"Heyy" Pansy merasa terabaikan.

(Y/n) berusaha melepaskan tangan Draco tapi pemuda itu terus mengaitkan tangannya di bahunya.

Langkah mereka sampai di depan pintu kamar (Y/n) dan Draco segera menahan tangan gadis di depannya untuk membuka pintu.

"Ada apa?" Tanya (Y/n) lelah.

"Kau menangis.. saat di menara Astronomi?" Draco menggenggam erat tangan (Y/n).

"Itu tidak penting"

"Itu penting"

"Kau bukan siapa-siapa ku lagi Draco"

Draco diam, rasanya sungguh tak nyaman mendengar kalimat gadis didepannya.

"Kau yang memutuskanku Draco, jadi dengan melihat semua tindakkanmu itu apa maksudnya?" Setidaknya (Y/n) benar-benar membutuhkan kepastian.

"Selamat malam" Draco mengecup punggung tangan (Y/n) lalu berjalan pergi meninggalkan (Y/n) yang masih diam didepan pintu.

Draco masih sama, selalu seenaknya sendiri.

......

Pansy gadis itu terus mengikuti (Y/n) kemana-mana yang membuatnya kewalahan, karena Pansy terus bertanya apa hubungannya dengan Draco dan lebih konyol nya gadis itu mengatakan 'Aku mendukung kalian'.

"Harry" Panggil (Y/n) dengan sengaja agar Pansy tak mengikuti nya lagi.

Harry tersenyum tipis.

"Kau mau kemana?" Tanya (Y/n) sambil melirik beberapa murid yang mengenakan pin yang bertuliskan 'Potter Bau'.

"Kau seharusnya menjauh dariku, aku takut kau akan dijauhi teman-teman mu" Harry cemas akan itu, mengingat (Y/n) adalah seorang Slytherin.

Harry berjalan pergi, tapi (Y/n) lagi-lagi berada di depannya.

"Diggory aku ingin berbicara dengannya" Harry menepuk bahu (Y/n) lalu berjalan meninggalkan sepupunya itu.

(Y/n) menghela nafas panjang melihat Harry yang berjalan pergi meninggalkannya.

Andai saja ia seorang Gryffindor mungkin ia lebih dekat dengan Harry, sayangnya ia seorang Slytherin mengikuti jejak sang ibu.

(Y/n) merasakan seseorang menepuk bahunya dan saat ia menoleh ke belakang rasanya ia ingin berlari sekencang mungkin ketika mengetahui siapa yang menepuk bahunya, Pansy gadis itu tersenyum lebar.

"Jadi (Y/n) Kau siapanya Draco? Pacar, Calon Pacar, Tunangan, atau Mantan?" Pansy tersenyum lebar.

Hampir saja (Y/n) tidak bisa mengontrol ekspresi nya ketika mendengar kata 'Mantan'.

"Teman seasrama"

"I know you lie"

"Oh please Pansy" (Y/n) berlari meninggalkan Pansy dan gadis itu ikut berlari mengejarnya.

"Fuck..kenapa kau begitu terobsesi dengan hubunganku dan Draco" Seru (Y/n) kesal.

"Aku mendukung kalian" Seru Pansy.

"You're Crazy"

Langkah (Y/n) terhenti ketika menabrak Theodore Nott yang membuat gadis itu tanpa sengaja memeluk Theo.

"Are you okay?" Tanya Pansy khawatir.

"Lagian kenapa kalian berlarian seperti anak kecil" Theo mendengus kesal menatap Pansy.

"Bukan urusan mu" Pansy balas menatap sengit Theo.

"Please Pansy jangan bertanya lagi" (Y/n) merasa kakinya akan patah karena terus berlari menghindari Pansy.

"Maka jawablah" Pansy kembali tersenyum lebar.

"Aku dan Draco hanya teman satu asrama" Kesal (Y/n).

Theo memengerutkan keningnya, sepertinya ia tahu apa maksud dari ucapan (Y/n).

"Bohong, Draco memeluk mu semalam" Pansy merasa tak puas dengan jawaban (Y/n).

(Y/n) melangkah pergi tapi berhenti lagi ketika Theo menahan lengannya.

"(Y/n).." Theo diam kala melihat Draco menggenggam tangan (Y/n).

"Lepaskan tanganmu Nott" Draco menatap tajam Theo.

Pansy tersenyum gemas melihat (Y/n) yang kedua tangan gadis itu digenggam kedua temannya.

"Dia bukan siapa-siapa mu lagi" balas Theo tak kalah sengit.

"(Y/n)" Panggil Draco dan Theo bersamaan.

"Oh shit" guman (Y/n).

.......

(Y/n) berada dalam gendongan Cassius dengan gaya bridal style juga diikuti Draco, Theo dan Pansy yang mengikuti jejak pemuda itu dari belakang.

Cassius datang tepat waktu ketika (Y/n) hampir saja terjatuh karena kaki gadis itu sudah lelah berdiri ketika kedua tangannya digenggam Draco dan Theo.

"Kau mendapat saingan Malfoy" Cassius berbalik dengan (Y/n) yang masih dalam gendongannya.

(Y/n) bisa melihat rahang Draco mengeras.

"Congratulations Malfoy" Cassius kembali melangkah dan masuk ke dalam asrama.

Theo mendekatkan dirinya kepada Draco dan berbisik kepada Draco.

"Jika menginginkannya kembali jangan terlalu lama tarik ulurnya.. sebelum aku tertarik dengannya ah ralat aku sudah tertarik" Theo melangkah pergi meninggalkan Draco dan Pansy.

"Apa yang Theo katakan?" Tanya Pansy pada Draco.

"Oy Ferret" Panggil Blaise yang muncul dari lukisan asrama.

"Fuck" Draco berjalan masuk kedalam asrama nya mengabaikan tatapan heran dari Pansy dan Blaise.

"Kenapa kau memanggilnya Ferret?" Tanya Pansy pada Blaise.

"Siapa suruh kau pergi dan tak ikut dengan kita tadi" Blaise melenggang pergi.

"Kenapa hari ini semua orang mengabaikan pertanyaan ku" Pansy masuk kedalam asramanya dengan meghentakkan kakinya kesal.

🍏

Cassius lopyuu😌..

See you on next chapter 👋🥰🥰.

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang