𝐏𝐑𝐎𝐏𝐎𝐒𝐀𝐋

2.6K 346 72
                                    

🍏

Bisakah kau hanya melihat kearah ku Frederick

Kulit putih pucatnya terlihat lebih pucat dari biasanya, langkah kakinya membuat beberapa orang menepi ke samping jalan dan membiarkan Frederick Selwyn berjalan menyusui setiap jalan di Diagon Alley.

Sebuah tangan menggenggam pergelangan tangan Frederick, membuat pemuda itu berhenti dan menatap pelakunya.

"Mara!"

Nada marah yang dimaksud untuk memerintah gadis disampingnya itu melepaskan tangannya.

"Bisakah jangan terlibat dengan Selwyn's dan Malfoy's lagi kumohon?" Pintanya sambil menatap pemuda yang jauh lebih tinggi dibanding dirinya.

"Kau hanya teman sekolahku" Frederick melepas paksa tangan Mara, Bagi Frederick Mara adalah teman semasa sekolahnya di Durmstrang.

"(Y/N) KENAPA DAN SELALU DIA" Teriak Mara.

"Mara" Panggil Frederick sambil menggerakkan jari-jarinya, memerintah gadis itu agar datang padanya.

Mata Mara mulai memanas, walau dengan hati kesal ia tetap melangkah menuju kearah Frederick yang masih menunggunya.

Sesampainya di depannya, Frederick menarik kepala gadis itu membawanya ke dalam pelukannya.

"Siapa yang memutuskan untuk menyukaiku?" Bisik Frederick.

"Aku"

"Apakah aku sudah memutuskan untuk membalasnya?"

"Kapan kau memutuskannya?"

Frederick tertawa geli, Dan Mara tersenyum. Itu adalah tawa Frederick yang sangat manusiawi.

"Jadilah gadis baik untukku terlebih dahulu" Frederick melepas pelukan mereka dan kembali berjalan menuju Bank Gringgots.

Mara kembali berjalan dibelakang Frederick dan mengikuti langkah pemuda itu kemanapun dia pergi.

.....

Draco menarik selimut menutupi tubuh (Y/n)-nya, tangannya mengusap surai gadisnya perlahan-lahan.

Kencannya dengan wanitanya membuatnya lupa akan tekanan gelapnya dunia sihir yang dikuasai Pangeran kegelapan, Ia merebahkan tubuhnya menghadap ke arah istrinya yang tertidur pulas.

"Draco" Panggil seseorang dari luar pintu kamarnya.

Draco menghela nafas, ia turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah pintu.

"Malam" Sapanya.

Draco memijat pelipisnya kesal dengan orang yang telah mengganggu harinya dengan istrinya.

"Ada apa malam-malam begini Snape?" Draco memasang wajah kesalnya.

"Ini tentang Ms. Selwyn"

"Mrs. Malfoy" koreksi Draco.

"Pangeran kegelapan menyerahkan Ms. Selwyn kepada Frederick Selwyn saat kalian pulang untuk libur paskah" Jelas Snape, walau ia menyadari ekspresi tidak terima ketika menyebut 'Ms. Selwyn'.

"Kau punya Polyjuice?" Tanya Draco.

"Akan kuberikan besok" Snape berjalan pergi, ia percaya apa yang direncanakan putra baptisnya itu.

"Thank You Godfather" Kata Draco.

Snape berhenti berjalan dan menoleh ke arah Draco, dan kembali berjalan pergi.

Draco menutup pintu kamarnya berbalik melihat istrinya yang tengah tertidur pulas, lututnya lemas ia jatuh dan bersandar di pintu.

"Bajingan tanpa hidung" Maki Draco.

Menuntut dirinya untuk menikah dengan (Y/n) yang bertujuan untuk mengancam Harry Potter untuk datang, dan setelah tahu kalau (Y/n) bukanlah seorang Potter Pangeran kegelapan menyuruh Frederick untuk mengambil wanitanya.

Draco berjalan menuju laci, menulis pada selembar perkamen.

Kepada Cassius Warrington.

.....

Tangan (Y/n) mencengkeram kerah mantel Draco menumpahkan air matanya pada mantel hitam Draco ia menggelengkan kepalanya, sedangkan Draco menempelkan bibirnya pada kening istrinya.

"Jangan love, jangan menangis" Draco kembali mengecup kening istrinya.

"Berat untukku ketika jauh darimu" (Y/n) menggelengkan kepalanya.

"Hanya jika benar-benar dunia ini sudah aman kumohon"

Draco kini membuka pandangannya, benar apa yang dikatakan Harry dan teman-temannya tentang betapa salahnya berpihak kepada Pangeran kegelapan.

Keluarganya, istrinya.

Ia tak terjadi sesuatu kepada orang-orang yang ia cintai.

"SAMPAI KAPAN? 2 BULAN? 1 TAHUN? ATAU BAH-" Bibir Draco membungkam bibir wanitanya, tak ingin kata-kata buruk keluar dan menjadi nyata.

"Kau istriku, pintar, punya hati yang baik, dan kuat. Jadilah istri yang patuh kepada suaminya, apa yang dikatakan harus kau jalankan perintahnya, perintah dalam hal kebaikan" Mata Draco sudah mulai memanas.

"Dan aku perintahkan istriku untuk tetap aman pergi ke Amerika bersama kakaknya"

(Y/n) menangis sejadi-jadinya, ia mengangguk dan mengusap punggung tangan Draco.

"Aku men- menerima perintahmu"

Cassius dan Max yang sedari tadi berdiri didepan sepasang suami istri itu bisa merasakan kesedihannya.

Mereka berada di dalam salah satu toko Hogsmeade yang disewa Draco untuk pertemuan rahasianya.

"Bolehkan aku meminta hadiah ulang tahunku?" Tanya (Y/n).

Draco sekuat mungkin menahan air matanya agar tidak keluar, Ia mengangguk dan kembali melihat ke arah bola mata (Y/n).

"Aku ingin suamiku melamarku dengan benar sebelum aku pergi" Pinta (Y/n).

Draco melepaskan cincin dari jari manis (Y/n), ia berlutut di depan wanitanya mengangkat cincin yang ia pesan khusus saat ia masih berada di tahun ke-6.

"Aku akan sangat merindukanmu" Kata Draco.

(Y/n) mengangguk dan tersenyum walau matanya kembali meneteskan air matanya.

"(Y/n) Selwyn, maukah kau menjadi seseorang yang berada di sisiku untuk seumur hidupku?"

🍏

Bikin ni chapter terus muter spotify, lagunya tiba² jadi melow, aku nangis 😭😭.

See you bestieee🥰👋.

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang