🍏
Selwyn manor terasa begitu dingin, jendela kaca yang berada di Setiap lorong dengan embun yang melapisi kaca dan suara hujan yang deras dari luar lalu dicampur dengan suara petir mampu menambah suasana mencekam Manor tersebut.
Denting suara piano yang ditekan membuat kesan mistis, langkah kaki lebarnya membawanya menaiki setiap anak tangga yang menuju lantai atas.
"LEXUS DIA PUTRAMU!"
"DIA BARU 4 TAHUN LEXUS"
Semakin penasaran ia melangkah ke dalam ruang utama Selwyn Manor, sosok pria tua dan Lexus Selwyn tengah berada dalam kekacauan kecil.
Kilat menyambar, pancaran cahaya kilat tampak begitu jelas dari jendela.
"Bagaimana jika ia besar nanti? Tak tahu wajah ibunya, tak merasakan kasih sayang ibunya dan kau mau membuangnya?"
"Frederick membunuh ibunya sendiri" Lexus tak mengindahkan perkataan ayahnya.
Bola matanya semakin menggelap tak memperdulikan kedua orang yang terus beradu mulut mengenai dirinya-Frederick Selwyn.
"Bagaimana bisa bayi yang baru lahir kau bilang pembunuh?"
"DAD! KARENA DIA LAHIR ISTRIKU MENINGGAL"
Frederick berjalan keluar dari Ruang utama manor, meninggalkan kedua orang yang masih berdebat mengenai dirinya.Darah segar mengalir dari tangan Frederick-Lexus Selwyn baru saja meninggal di tangannya hari ini 1 Oktober 1997.
Langkah kakinya berhenti ketika melihat Max yang tengah menekan piano dengan dirinya yang berusia 6 tahun.
Frederick menatap jendela yang masih hujan deras dengan sesekali matanya merekam kilat Petir dari balik kaca.
Sosok tubuh anak kecil berumur 5 tahun menabrak dirinya sambil tertawa berlarian bersama Cassius Warrington-(Y/n) Selwyn.
Frederick kembali berjalan hingga ia mendengar sebuah suara tawa dari sebuah kamar yang tak asing bagi dirinya, Draco Malfoy tengah tertawa dengan (Y/n).
"They..."
Matanya terbuka, menampakkan bola mata hitam kelam dengan kulit pucatnya yang terlapisi keringat dingin. Frederick menatap tubuhnya yang berada di depan cermin-Otot perutnya berkontraksi karena nafas beratnya.
Ia selalu tidur Tanpa atasan karena mimpi-mimpi seperti itu selalu datang-Ayahnya yang tak menginginkan-nya selalu hadir dalam mimpinya.
"Mimpi buruk?" Sebuah telapak tangan yang begitu lembut mengusap rahang Frederick-Mara Avery gadis itu terbangun dari tidurnya.
"Sudah kubilang jangan menyentuhku" Frederick menepis tangan Mara.
Mara sudah terbiasa dengan sikap dingin Frederick-Cinta yang tak terbalas.
"Dan jangan seenaknya masuk ke dalam manorku" Frederick kembali tidur.
Mara tahu hari ini adalah Kematian Lexus Selwyn-Ayah Frederick, Ia menyaksikan bagaimana pemuda yang ia cintai itu menusuk jantung Lexus.
"Kau tak mencintai (Y/n), untuk apa masih mengharapkan gadis itu?" Mara memeluk tubuh Frederick dan itu membuat tubuh Frederick rileks.
"Membunuhnya" Frederick melumat bibir Mara, dan itu bukanlah ciuman pertama yang dilakukan Frederick pada Mara.
Mara menatap Frederick dari balik bulu matanya, Frederick tak mempercayai Cinta.
.....
The Dark Lord kini benar-benar berkuasa, Harry menjadi buronan dengan Nilai yang tinggi untuk kepalanya. (Y/n) hanya berada di Malfoy Manor selama libur dan ia tak pernah melangkah keluar dari kamar Draco.
Max Selwyn pemuda itu melarikan diri entah kemana, Para Death Eaters mengecap pemuda itu dengan 'Cowardly Selwyns' dikarenakan pemuda itu tak ada minat untuk bergabung dengan Death Eaters seperti keluarganya.
Beberapa gerombolan wartawan mencegat Draco dan (Y/n) yang baru saja akan menuju Hogwarts Express.
"Benarkan kabar mengenai anda bukan seorang Potter"
"(Y/n) Potter or (Y/n) Selwyn?" Pertanyaan Rita Skeeter meluncur begitu saja.
Beberapa pasang kamera menangkap sosok (Y/n) dalam pelukkan Draco, (Y/n) mengeratkan tangannya pada Jas Draco ia benar-benar diserang dengan pertanyaan mengenai siapa dirinya.
"Selwyn" Dan kata itu meluncur Tanpa ada keraguan sedikitpun.
Rita Skeeter terlihat terkejut namun kemudian ia tersenyum "Bagaimana tanggapan Harry Potter mengenai sepupunya yang bukan sepupunya?"
"Ini konyol sebaiknya ayo Masuk" Bisik Draco.
Draco berjalan membawa (Y/n) tetapi para Reporter Daily Prophet segera mehanan mereka, (Y/n) hampir kehilangan keseimbangan ketika salah seorang menabrak bahunya jika saja suaminya tak segera memeluknya.
"ENOUGH, STAY AWAY FROM MY WIFE!" Teriak Draco dan segera membawa istrinya segera berjalan memasuki gerbong kereta.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Draco sambil memegang kedua bahu (Y/n).
(Y/n) menghela napas lega kemudian mengangguk kepada Draco "Bisakah kita ke gerbong Slytherin? Aku tak nyaman dengan tatapan mereka"
Draco yang paham dengan suasana yang cukup tak mengenakkan segera membawa wanitanya menuju para Slytherin berkumpul.
Mereka baru saja berada di gerbong yang berisi anggota Dumbledore army, (Y/n) bahkan bisa melihat jelas tatapan kecewa Ginny Weasley, Neville Longbottom dan juga anggota DA lainnya-Pengkhianat.
Mereka berdua duduk di hadapan Blaise dan Pansy, (Y/n) tak banyak ikut percakapan diantara mereka.
Draco bisa merasakan perasaan sedih wanitanya, tangannya mengusap punggung tangan (Y/n) dan membawa kepala istrinya agar bersandar pada bahunya.
"Tidurlah, Aku akan membangunkanmu ketika tiba di Hogwarts. Amour " Bisik Draco.
Amour.
🍏
I am so sorry karena baru up, kegiatan ku sibuk banget 😭🙏.
Diingatkan : jangan terlalu bergembira ini tahun Ke-7 😌
See you all 🥰❤
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Opium : 𝐃.𝐌
FanfictionKetika masa lalumu menginginkan mu... Draco x Readers COMPLETED✅ ❕Dimulai dari tahun ke-4 15+ ● 𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐇 𝐁𝐎𝐎𝐊 📖 [ Start : 080621 / End : 200922] Cover : Zielnnx, and Pinterest. Edit by Zielnnx ⚠️ ORIGINAL MY IMAGINATION DON'T COPY Beberap...