🍏
"Hubungan kalian berjalan dengan baik Ms.Selwyn"
Mendengar marga aslinya dipanggil (Y/n) seketika menoleh kebelakang.
"Professor Dumbledore" (Y/n) sedikit menunduk hormat kepada kepala sekolahnya itu.
"Kalian seperti rasi bintang Cygnus" Dumbledore sedikit tersenyum.
"Seperti mitologi yunani?" Tanya (Y/n).
Professor Dumbledore tertawa dan berjalan.
"Ayahmu pria yang baik" Dumbledore bisa melihat raut wajah kebingungan dari gadis didepannya itu.
"...Eden Selwyn Slytherin yang baik" Sambung Dumbledore.
"Aku tak mengerti maksud anda Professor"
Dumbledore tahu gadis di depannya tak suka basa-basi.
"Mengubah nama seseorang di Hogwarts bukanlah hal yang mudah" Dumbledore berjalan pergi.
(Y/n) sedikit tak menyukai Dumbledore, karena selalu membuat orang lain berpikir jauh lebih keras.
Tujuannya menemui Harry kembali membuatnya melangkahkan kakinya, Harry mungkin berada di aula belajar usai kelas professor Slughorn.
(Y/n) bisa melihat dengan netranya, gadis-gadis hogwarts tengah mengincar Harry hanya karena pemuda itu The chosen one.
"Kau tak ada kelas?" Tanya (Y/n) sambil duduk disamping harry, ia memberi senyum ke arah Ron dan Hermione tentunya tengah menjalani kelas.
"2 jam lagi, ada apa?" Tanya Harry.
(Y/n) sedikit menatap kearah Ron dan kembali menatap Harry, Harry yang paham menyuruh Ron untuk pergi walau Harry tak mengatakan langsung pada sahabatnya itu.
"Nikmati waktu kalian" Ron tersenyum dan pergi.
"Dumbledore mengatakan sesuatu padamu?" Tanya (Y/n), ia sebelumnya tak ingin menanyakan ini namun Dumbledore datang dan memanggil marga aslinya.
"Tidak" Harry sedikit bingung dengan maksud adiknya itu.
"Kau yakin?" (Y/n) tahu kakaknya itu adalah murid kesayangan Dumbledore.
"Apa ada kaitannya dengan kematian ibumu?" Harry hanya khawatir gadis disampingnya bersedih terlalu larut.
"tidak ada, buku ramuanmu sedikit berbeda denganku" (Y/n) tersenyum, berusaha menghilangkan kecurigaan Harry.
Harry yang mendengarnya seketika menutup bukunya, ia hanya tersenyum menatap adiknya.
"Pacarku sangat menginginkan liquid luck" (Y/n) hanya sedikit memberi pengalihan.
"Aku hanya beruntung, Malfoy bukankah sangat mahir dalam Ramuan?"
"Entahlah, kakaku jauh lebih mahir sekarang ini" (Y/n) beranjak dari duduknya berniat untuk pergi.
"..Kelasku dimulai sebentar lagi" Sambung (Y/n).
"Borgin and Burkes, Malfoy berada disana.. hari itu" Kata Harry yang sukses membuat (Y/n) menatap Harry penuh tanda tanya.
"Apa maksudmu Harry?"
"Aku tak tahu, dia memandangi vanishing Cabinet"
.....
(Y/n) duduk diruang rekreasi, menunggu Draco sendirian walau Daphne menawarkan diri untuk menemaninya (Y/n) menolaknya. Konsentrasinya bisa hancur jika seseorang mengganggu lamunan seriusnya.
Lucius Maalfoy berada di Azkaban, Draco menolak bantuannya untuk melepas kemeja sekolahnya, Vanishing Cabinet yang berada Borgin and Burkes , dan Voldemort.
"The Dark Mark?" Guman (Y/n) pelan, ia memukul kepalanya pelan. Ia tak boleh menuduh tanpa bukti apalagi Draco adalah kekasihnya.
"Jangan dipukul" Sebuah tangan menghentikan tangan (Y/n).
"Montague"
Graham Montague, Captain Quidditch Slytherin yang berada di tahun ke-5. Pemuda itu tersenyum dan duduk didepan (Y/n).
"Aku turut berduka cita atas kematian ibumu" Graham salah satu Slytherin yang angkuh, tapi lebih angkuh Draco.
"Terimakasih"
"Malfoy membolos latihan Quidditch" Kata Graham.
"Kau sudah mencarinya?" Tanya (Y/n).
"Aku tak menemukan kekasihmu dimana-mana, jejaknya seperti menghilang"
"Jejaknya menghilang?"
"kurang lebih seperti itu" Graham kembali berdiri dan meninggalkan ruang rekreasi.
Jika dugaannya benar, ia takut Draco akan melakukan hal yang ia takutkan. Membunuh, Kedua ibunya mati karena dibunuh... ia takut.
"Love" Draco tengah berlutut di depan gadisnya yang tengah duduk melamun.
"Oh-Draco" (Y/n) tersenyum ke arah Draco, menyembunyikan pikiran seriusnya tadi.
"Montague bilang kau bolos latihan" Sambung (Y/n).
"Snape sedikit membutuhkan bantuanku" Draco bisa melihat wajah khawatir gadisnya.
"Kenapa tak izin dulu pada Montague?"
"Malam ini bisa kau tidur bersamaku?" Draco akhir-akhir ini tak bisa tidur.
Draco selalu mengalihkan pembicaraan.
"Draco kau mulai membuatku khawatir"
......
Tangan Draco memeluk pinggang (Y/n) erat, matanya terpejam walau ia tak benar-benr tidur setidaknya ia bisa memejamkan matanya.
(Y/n) bisa melihat tangan kiri Draco yang menjadi bantal lehernya, Draco mengenakan Jumper jadi ia tak bisa melihat lengan kiri Draco.
"Borgin and Burkes" Kata (Y/n) yang sukses membuat Draco mengeratkan pelukannya.
"Kau tahu tempat itu sedikit misterius" (Y/n) bisa merasakan kalau gerak tubuh Draco yang sedikit gelisah mendengar perkataannya tadi, ia bisa mempercayai perkataan Harry kemarin.
"Yah, itu tempat yang misterius" Draco mengecup tengkuk bagian belakang gadisnya.
(Y/n) berbalik menghadap ke arah Draco, Mengecup bibir kekasihnya sebentar dan mengusap surai platina Draco.
"Malam saat aku dibawa ke manor Selwyn, dia memberi hal tadi padaku"
Draco menempelkan bibirnya dan melumatnya sedikit "Aku akan membunuhnya, dia berani mencuri ciuman bibirmu"
"Tapi aku senang besoknya kau datang"
"Aku datang terlambat, maaf" Draco memeluk gadisnya erat.
"Kalau begitu jangan datang telat lagi"
"As you wish, my lady"
🍏
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Opium : 𝐃.𝐌
FanfictionKetika masa lalumu menginginkan mu... Draco x Readers COMPLETED✅ ❕Dimulai dari tahun ke-4 15+ ● 𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐇 𝐁𝐎𝐎𝐊 📖 [ Start : 080621 / End : 200922] Cover : Zielnnx, and Pinterest. Edit by Zielnnx ⚠️ ORIGINAL MY IMAGINATION DON'T COPY Beberap...