"ibu?"
Sunghoon merutuk dirinya yang hampir saja tidak sadar akan membuka luka lamanya pada orang asing. Iya,tentu saja bagi sunghoon Hwayoung adalah orang asing.
"Sudahlah,kita hentikan sampai disini separuhnya kau bisa pergi keliling sendiri!!"sunghoon melenggang melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan hwayoung sendiri.
Di dalam kelas Jay terlihat gelisah menunggu sang sahabat dan 'crushnya' maybe?belum ada tanda-tanda mereka berdua menampakan raganya sampai sekarang,matanya terus tertuju pada pintu kelas mewanti-wanti seperti menunggu paket datang. Dia bahkan sesekali berdiri didepan pintu untuk mengecek kedatangan sunghoon dan Hwayoung sampai Dongpyo menyadari gelagat aneh teman kelasnya itu.
"yak park jongseong,sebenarnya apa yang kau lakukan disana?apa kau sedang menunggu jodoh? Eii bukankah sudah kubilang jodohmu itu orang yang ada di depanku ini..." jay bersumpah jika tidak ada hukum di dunia ini maka sudah pastikan dia akan merobek mulut Dongpyo sekarang juga sayangnya dia masih menyayangkan jika hidupnya akan berakhir konyol di penjara.
Jay mengayunkan kepalan tanganya dan melototkan kedua mata kepada dongpyo seolah memperingati 'jika berbicara omong kosong lagi kuhabisi kau!'. Akhirnya dia berjalan kembali menuju bangkunya tapi pergerakannya berhenti disamping bangku sunghoon ,alisnya menyatu matanya melirik bergantian ke arah bangkunya dan sunghoon sedetik kemudian sudut bibirnya tertarik membentuk seringaian ambigu seolah ada lampu menyala dalam otaknya.
Sunghoon berjalan masuk ke kelasnya namun belum sampai ke bangkunya dia mengernyit melihat Jay sudah duduk santai di bangkunya sambil memainkan ponselnya,sebenarnya bukan hal aneh jika Jay duduk di bangkunya hanya saja melihat tas sahabatnya tergantung disamping bangkunya membuat perasaanya tidak enak. Jay menyadari sudah ada seseorang berdiri disampingnya, kepalanya mendongak dan diletakanya ponselnya dibangku."eoh wasseo?sunghoon-ah,mulai hari ini ayo kita bertukar tempat duduk aku sudah mulai bosan dibelakang membuatku mengantuk terus apalagi sekarang si mulut bebek pindah disampingku"
geotjimal!!(bohong!!) Pekik sunghoon di dalam hatinya. Jika alasan kedua tentang Dongpyo masih bisa ditpercayainya tapi alasan pertama? selama di bangku SMP dan SMA Jay selalu memilih bangku paling belakang dan tidak pernah meminta bertukar tempat pada siapapun dia bahkan pernah bilang bahwa dia justru akan mendapatkan konsentrasi dalam belajar jika ditempat paling belakang,mana mungkin sunghoon percaya dengan alasan pertama.
"Sejak kapan kau bosan duduk dibelakang?" Jay mengedipkan matanya tiga kali mengusap tengkuknya mendengar pertanyaan dari sunghoon,dia ingat bahkan saat SMP dulu saat guru merolling tempat duduk di semester kedua dia pernah menyuap teman kelasnya yang duduk dibelakang untuk bertukar kembali denganya. Tentu saja sunghoon tidak akan percaya jika dia menggunakan alibi dengan kata 'bosan'.
"se.. ssejak MANUSIA MENYEBALKAN INI PINDAH DISAMPINGKU!!!" Jay mengeraskan suaranya saat menyebutkan Dongpyo sebagai 'manusia menyebalkan' dengan telunjuk mengarah kepada Dongpyo. Dia akan terus menggunakan Dongpyo sebagai alasannya terhindar dari pertanyaan sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Friend (Park Sunghoon)
Romance"Dalam diri seseorang yang kau kenal,ada orang yang tidak kamu kenal" Warn : sebagian cerita mengandung adegan untuk konsumsi 17+