24. Positif

195 14 8
                                    

Hwayoung berjalan lemah ke arah ranjang setelah satu menit yang lalu ia mengeluarkan semua isi perutnya di closet. Ah tidak,dia bahkan belum memakan apapun sejak tadi malam karena rasa mual yang terus datang ke dalam perutnya selama seminggu ini.

Iya,beberapa Minggu ini ia selalu merasa tidak enak badan. Badannya cenderung lebih tak bertenaga seperti biasanya. Bahkan kini ia merasakan suhu tubuhnya yang tiba-tiba meninggi dari derajat normal manusia.

Hwayoung adalah orang yang tidak mudah terserang sakit mungkin setahun sekali paling banyak ia rasakan. Hwayoung pikir mungkin karena ia terlalu lelah karena menghadapi pelajaran hampir setiap harinya ditambah dengan pekerjaannya dan sedikit les tambahan jadi ia bisa sampai terserang sakit.

Tapi entah kenapa satu dugaan 'gila' yang tiba-tiba muncul dua hari ini di kepalanya menepis cukup kuat tentang praduga sakit biasa yang ia rasakan sekarang. Pasalnya ia baru menyadari jika bulan ini ia belum mengalami menstruasi dan ini cukup lama jaraknya bahkan sebentar lagi akan memasuki bulan baru.

Tentang sunghoon,kekasihnya itu sudah pernah akan memanggil dokter untuk memeriksanya tapi Hwayoung beralasan jika ia tidak mau makan terlalu banyak obat jadi ia hanya akan meminum satu jenis obat saja yang akan ia beli dari apotik. Ia juga sebisa mungkin bersikap tidak terlalu menunjukan pada kekasihnya itu bagaimana keadaan yang sebenarnya ia rasakan sekarang.

Lagipula intensitas pertemuan mereka minggu-minggu ini juga tidak terlalu banyak karena kakek sunghoon yang masih mengawasi cucunya itu agar selalu bersama dengan Clara walaupun kadang lelaki park itu akan tetap tak menghiraukannya sesekali.

Ia juga terlalu fokus belajar agar bisa mendapatkan nilai kelulusan yang terbaik agar ia juga bisa masuk di universitas yang sama seperti soobin.

Hwayoung kembali membungkus dirinya kedalam selimut ia benar-benar tidak kuat hanya sekedar pergi berjalan keluar kamar sepertinya ia juga tidak akan bisa masuk sekolah hari ini. Tangannya meraih ponsel di samping bantalnya lalu mengetikan kalimat jika ia tidak bisa masuk sekolah lalu ia kirimkan pada Sangah. Setidaknya Sangah bisa menyampaikan itu pada wali kelasnya.

Pandangannya ia alihkan pada laci di nakas samping ranjangnya. Ia menimbang apakah ia harus mengambil satu benda dari sana lalu ia gunakan agar ia bisa tahu apakah praduganya benar atau salah. Namun ia juga takut jika 'benar' adalah jawaban yang akan ia dapatkan nanti.

Memikirkannya membuat rasa mual itu datang kembali kepalanya juga begitu terasa berat hingga terlelap menjadi pilihan Hwayoung untuk menghindar dari keduanya.

.
.
.

Sunghoon kembali ke kelas setelah ia habiskan waktu dua puluh menitnya di rooftop seperti biasanya. Namun kali ini moodnya sedikit buruk karena ia tidak menghabiskan waktu itu bersama Hwayoung. Kekasihnya itu tidak nampak disana setelah ia menunggunya bahkan pesannya pun tak disentuh sama sekali oleh wanita Im itu.

Sunghoon semakin bingung saat ia tak mendapati wanita itu di bangkunya,bahkan tasnya pun tidak ada disana. Sunghoon berniat kembali keluar kelas untuk menghubungi Hwayoung namun sayangnya kedatangan yoongi ssaem lebih dulu menghentikan pergerakannya.

Sunghoon bisa saja tidak memperdulikan itu dan langsung pergi dari kelas ini hanya saja bagaimana ia ingat jika guru bermarga min itu bukanlah guru killer biasa,dia lebih cerdik dari namjoon ssaem yang memiliki IQ tinggi.

"Baiklah,apa hari ini ada yang tidak hadir?" Sunghoon menoleh cepat pada Sangah yang baru saja menyebutkan nama Hwayoung dan mengatakan jika temannya itu sedang sakit.

Sunghoon terperangah pasalnya Hwayoung mengabaikan pesannya namun kekasihnya itu bisa meminta tolong pada Sangah.

. . .

Psycho Friend (Park Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang