8 tahun yang lalu...
Di suatu sore hari, seorang bocah laki-laki berumur 13tahun duduk sendiri diatas pasir disebuah taman dengan pandangan kosong dan mata merah mengarah pada telapak tangannya ,mengisyaratkan kebingungan serta sedikit ketakutan dalam dirinya. Nametag bertuliskan "박성훈(park sunghoon)" tertengger diseragam sebelah kirinya.
Tap..tap..tap ..
Langkah kaki kecil menyeruak masuk dalam telinganya,semakin jelas terdengar bersamaan dengan sepasang sepatu tali terlihat berhadapan dengan sepatu tali miliknya.Ia berniat untuk beranjak dari duduknya karena merasa keberadaan seseorang akan mengganggu kesendirianya,sebelum suara asing berucap mengurungkan niat yang terlintas difikiranya.
"Hey,what are you doing here?Ah aniya... Mwo hago is-sseoyo?
dimana teman-temanmu?kenapa kau sendirian disini?"bocah bernama sunghoon itu mendengus dalam hati 'pengganggu',tapi dia memilih untuk tetap diam dibanding menyeruakanya, biar saja dia diam sendiri pikirnya.
"owh..ada apa dengan tanganmu?
tanganmu berdarah.." si pengganggu sangat kaget melihat darah memenuhi telapak tangan seseorang yang baru ditemuinya itu. Dia segera berjongkok dan memegang tangan sunghoon memastikan apakah benar itu darah atau hanya cairan cat merah."OH GOD !!!this is really blood..." sunghoon kembali mendengus dalam hati dia benci orang-orang seperti ini,dia pikir bahwa si pengganggu ini hanya berpura-pura perduli. Dia melepaskan tangannya dari genggaman si pengganggu dan berniat untuk beranjak kembali sebelum lagi-lagi suara si bocah pengganggu itu kembali menggagalkan niat kedua sunghoon.
"Jankkanmanyeo.. ahjusshi ahjusshi!!"
Seorang pria dewasa dengan setelan jas datang mengampiri mereka dengan kekhawatiran yang terlihat diwajahnya.
"Doryeonim,apa yang terjadi?apakah anda terluka?"
"No..it's not me ahjusshi tapi temanku yang terluka"
"chingu??"
sang ahjusshi yang ternyata adalah supir dari bocah pengganggu itu mengernyit mendengar perkataan tuan mudanya. Bagaimana bisa tuan muda nya secepat itu mendapatkan teman. Lalu sang ahjusshi menoleh ke seseorang yang disebut tuan muda sebagai temanya. Kedua netra tuanya menelisiki sunghoon yang ada didepanya dan benar ,dia melihat darah mengotori telapak tangan bocah itu tapi sorot matanya tidak tertampakan kesakitan sama sekali, pandanganya juga kosong tidak seperti bocah pada umumnya yang bahkan akan menangis memanggil orang tuanya saat hanya tersandung.
"Saya akan mengambilkan p3k di mobil terlebih dahulu,Doryeonim"
"Ne,palli ahjusshi !!temanku akan semakin kesakitan"
sang ahjusshi segera bangkit menuju mobil untuk mengambil p3k,sedangkan bocah bernobatkan Doryeonim tersebut terlihat sangat khawatir melihat temanya diam saja tanpa meringis kesakitan.
"Does it hurt?gwaenchanayo?"
Pertanyaan bodoh memang,tapi faktanya bocah itu tidak pernah melihat darah langsung dihadapannya, bahkan saat kaki anjingnya yang terluka hanya karena tidak sengaja terlilit rantainya,dia terus menangis menyalahkan dirinya sendiri. Jadi wajar jika dia terlalu khawatir melihat seseorang seperti ini apalagi dia seumuran denganya.
"Doryeonim.. "
"Ah palli ahjusshi obati telapak tangannya!"
"kemarikan tanganmu!" sunghoon hanya diam saat lelaki yang dipanggil ahjusshi itu memintanya untuk mengulurkan tangannya sehingga membuat ahjusshi itu harus berinisiatif sendiri mengambil tangan sunghoon untuk diobati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Friend (Park Sunghoon)
Romance"Dalam diri seseorang yang kau kenal,ada orang yang tidak kamu kenal" Warn : sebagian cerita mengandung adegan untuk konsumsi 17+