26. Lost

128 16 6
                                    

Sudah 7 Minggu berlalu Hwayoung menjadi seorang ibu hamil. Selama 3 Minggu terakhir pula ia mengalami morning sicks terus menerus,untung saja beberapa hari ini sudah mulai membaik.

Ia juga sudah mulai menginginkan makanan-makanan tertentu layaknya orang ngidam. Dan tadi malam untuk pertama kalinya ia ngidam di waktu yang tak pernah diinginkan.

Jika saat ia belum hamil ia bisa membeli apapun dengan usahanya sendiri namun kali ini tidak. Entah mungkin memang dari bawaan sang janin,keinginan bukan hanya tentang ia ingin makan sesuatu tapi juga orang yang akan membawakannya untuknya juga mempengaruhi.

Itu juga yang membuat Hwayoung merasa kasihan pada sunghoon. Karena janin di dalam tubuhnya seolah menginginkan sang ayahnya yang membawakannya untuknya. Tapi sunghoon selalu mengatakan jika dia mempunyai banyak orang-orang yang bisa ia perintah jadi tidak perlu khawatir.

Pagi ini Hwayoung tidak bisa menyiapkan sarapan untuk kekasihnya yang semalam kembali tidur di sini setelah setelah datang jam 2 pagi karena dirinya. Hwayoung kembali muntah-muntah bahkan sebelum ia terbangun dari tidurnya.

Ia bahkan masih belum bersiap-siap untuk ke sekolah. Yang ia lakukan sekarang duduk manis masih dengan piyamanya memperhatikan sunghoon yang kini sedang menyiapkan roti selai untuknya.

Padahal ia sudah bilang jika ia masih bisa menyiapkannya sendiri tapi lelaki park itu tetap memaksanya untuk diam menunggunya saja. Ia yakin jika ini pertama kalinya sunghoon membuat sarapan dengan tangannya sendiri.

Tingg!

Hwayoung tidak tahu harus menjawab apa pesan dari Jay, ia hanya terlalu sering beralasan untuk menolak ajakan lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hwayoung tidak tahu harus menjawab apa pesan dari Jay, ia hanya terlalu sering beralasan untuk menolak ajakan lelaki itu. Walaupun Jay akan selalu mengerti dengan alasannya tetap saja ia tidak sanggup terus-menerus membohongi lelaki itu.

. . .

Taewan melirik bangku disisi kirinya yang masih kosong. Kepala pelayan yang memperhatikan tuan besarnya itu pun segera menanyakan keberadaan tuan mudanya pada bawahannya.

"Kau sudah membangunkan tuan muda?"

"Sudah han-ui sujang.. saya sudah membangunkan tuan muda tapi tuan muda tidak menjawabnya"

"Kalau begitu bangunkan--

"Tidak perlu,dia tidak ada di kamarnya"

Beberapa pelayan milik sunghoon terkejut karena pasalnya mereka masih melihat tuannya itu semalam.

"Panggilkan sejong!"

"Ne hoejang-nim..."

Sejong cukup penasaran kenapa tuan besar memanggilnya. Sebenernya tidak terlalu penasaran juga karena pastinya ini tentang cucunya tapi kali ini apa?itulah yang ia pertanyakan.

Sejong tiba di ruang makan dan membungkuk hormat pada park taewan.

"Jemput sunghoon sekarang juga..."

Psycho Friend (Park Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang