Bismillah semoga tidak ada typo. Kalaupun ada tolong dimaafkan 🙏
Enjoy this story'...🌞🌞🌞
Saat ini di negara yang dikenal dengan negara ginseng sedang mengalami terjadinya pergantian musim dingin menuju musim semi. Lebih tepatnya awal masuknya musim semi dan udara disana masih cukup terasa sejuk dari sisa musim dingin. Matahari yang tidak terlalu memberikan hawa panas dibumi namun masih menerangi bagian selatan Asia timur ini.
Begitupun di sebuah kamar bernuansa putih bersih yang tak terlalu besar yang kini diterangi oleh sedikit sinar matahari yang menyembul di celah tirai membuat sang adam yang masih tengkurap di ranjang mengernyit memaksakan netranya terbuka.
"Eunghh... Arghh.."
Laki-laki itu terduduk memegangi kepalanya yang begitu pening dan terasa berputar-putar. Di goyangkan dua kali untuk sekedar mencoba menghilangkan sedikit rasa pusing dalam kepalanya.
Ia edarkan netranya ke sekeliling ruangan yang begitu tampak asing. Tidak ada ciri-ciri kepemilikan tempat seperti foto yang biasanya terletak di meja. justru semangkok sup dan dua mangkuk kecil yang sepertinya adalah kimchi dan lobak yang ia lihat di meja samping dekat ranjang.
Secarik kertas menarik perhatiannya. Sebuah kalimat yang tertulis mengembalikan sedikit kesadarannya dimana dia berada sekarang.
Makanlah sup itu terlebih dahulu untuk menghilangkan pengarnya sunghoon-ah.
Hwayoung
Sunghoon mencoba mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam. Ia masih ingat jika ia datang ke klub lalu minum di VVIP room. Lalu setelahnya apalagi? Kenapa dia bisa berada di rumah Hwayoung? Siapa yang mengetahui rumah Hwayoung selain dia dan siapa yang mengantarkannya?
Tiga pertanyaan itu membuat kepalanya merasakan pening kembali menyerangnya. Sepertinya dia memang harus segera memakan sup itu setidaknya pengar akibat mabuknya sedikit menghilang walaupun ia meragukannya.
Selama ini ia tidak pernah memakan makanan seperti ini setelah semalaman mabuk. Yang ia butuhkan hanyalah pil penghilang pusing, sesimple itu.
Sunghoon terdiam saat satu sendok telah masuk ke dalam mulutnya. Lag-lagi ia merasakan hal baru dalam hidupnya dan itu karena Hwayoung. Bukan,bukan karena ia tidak pernah makan sup. Tentu saja koki-koki di rumahnya sering membuat berbagai sup di menu makan keluarganya.
Hanya saja kenapa rasanya tidak seenak ini. Sunghoon yakin sup yang ada dirumahnya menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi bahkan di dapatkan import. Dan sup yang dibuat oleh Hwayoung pasti hanya menggunakan bahan-bahan biasa yang didapatkan di negaranya saja.
Para koki di istana kediamannya memang hanya membuat sup khas dari setiap negara begitupun dengan negaranya sendiri. Yang ia tahu hanya sundubae jiggae.
Bahkan sup sederhana bernama miyeok guk saja dia belum pernah mencicipinya. Selama 18 kali perayaan ulang tahunnya ia selalu bertemu dengan kue tart dari koki-koki handal.
Sekali saja ia pernah hampir merasakannya. Miyeok guk buatan tangan ibunya sendiri. Seharusnya ia bisa merasakan hangatnya sup rumput laut hari itu, seharusnya ia bisa mengatakan 'mashita' pada ibunya tapi hari itu justru menjadikannya tak ingin lagi melihat sup rumput laut di hadapannya.
Sunghoon menghela nafasnya di tengah kegiatannya memakan sup buatan Hwayoung. Ia benci saat lagi-lagi harus teringat peristiwa menyakitkan dalam hidupnya.
Namun tak sampai satu menit ia kembali menyuapkan satu sendok sup ke dalam mulutnya sampai tak tersisa begitupun kimchi dan lobaknya. Nikmatnya sup buatan Hwayoung ternyata mampu menyingkirkan kepahitan yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Friend (Park Sunghoon)
Romance"Dalam diri seseorang yang kau kenal,ada orang yang tidak kamu kenal" Warn : sebagian cerita mengandung adegan untuk konsumsi 17+