22. Someone new

388 15 7
                                    


Hwayoung membuka kedua matanya perlahan,ia tidak menemukan segaris sinar matahari yang selalu menyambutnya di pagi hari namun yang ia yakini sekarang adalah tubuh seseorang yang berada di depan kedua matanya.

Udara di pagi hari terasa sedikit lebih dingin dari biasanya tapi bukan karena sedang pergantian musim melainkan karena tubuh polosnya yang hanya terbalut selimut membuatnya lebih merasakan dinginnya pendingin ruangan dikamarnya.

Hwayoung mencoba mendongak untuk bisa melihat wajah sang adam yang semalaman memeluknya.

Seksi

Hwayoung sepertinya sudah tidak waras sejak kejadian tak terencana yang ia lakukan semalam. Pipinya tiba-tiba terasa panas semua detail kejadian itu terekam jelas di benaknya bahkan sejak detik pertama sampai ia merasa seperti melayang tak ter-- Hwayoung menggeleng brutal,telapak tangannya ia gunakan untuk menutup wajahnya yang mungkin sudah seperti kepiting rebus.

"Ah michine..." Hwayoung menggigit bibir bawahnya setelah bersuara sekecil mungkin agar tidak sampai membangunkan sunghoon.

Hwayoung mencoba melepaskan lengan sunghoon yang melingkar di pinggangnya dengan sentuhan sepelan mungkin.

"Akh.." Hwayoung merasa begitu sakit di bagian bawahnya saat ia mencoba bergerak untuk turun dari ranjang. Rasanya kewanitaannya seperti robek begitu lebar karena ia juga merasakan sesuatu keluar dari sana semalam dan ia tidak bodoh jika ia tidak mengetahui apa itu.

Dengan pelan-pelan dan sekuat tenaga menahan rasa sakit di selangkangannya Hwayoung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Kini sunghoon yang terbangun dari tidurnya dan menemukan sisi ranjangnya yang sudah kosong. Sunghoon melirik jam kecil di meja di dekat ranjang yang menunjukan angka sembilan lebih tiga puluh menit dan tentu saja Hwayoung pasti sudah bangun mungkin sejam lebih dari dirinya.

Sunghoon mengangkat tubuhnya untuk berganti posisi menjadi duduk di ranjang,menarik surainya kebelakang mencoba mengumpulkan kesadarannya sejenak.

Namun dengan tiba-tiba ia tidak kuasa untuk tidak menarik kedua ujung bibirnya saat ia teringat apa yang telah terjadi padanya dan Hwayoung semalam. Ia tidak menyangka jika ia akan merasakan malam luar biasa di umur ke delapan belasnya.

Bukan karena ia pengecut dan tidak berani menyentuh sejauh itu pada wanita tapi tentu saja karena ia tidak akan sudi memberikan tubuhnya pada wanita sembarangan.

Selama ini memang ia selalu pergi ke klub dan sering bermain dengan beberapa wanita pilihannya,hanya saja hanya ia yang boleh menyentuh wanita-wanita itu dan tak membiarkan mereka menyentuh tubuhnya sedikitpun.

Hwayoung meletakan dua mangkuk berisi sereal ke meja makan,ia hanya perlu menuangkan susunya saat sunghoon sudah bangun dan turun nanti. Hwayoung menunggu sunghoon di bangkunya sambil memainkan ponselnya,ia benar-benar tidak bisa bergerak berlebihan karena masih terasa sakit bahkan untuk berjalan sekalipun, untung saja ini masih dalam waktu liburan jadi ia tidak perlu berjalan mencurigakan seperti ini di sekolahnya.

Tingg

Tingg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Psycho Friend (Park Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang