Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang dengan balutan kemeja yang lengannya sudah tergulung hingga ke siku itu hanya terdiam sejak netranya memandang sebuah foto yang baru saja di ambil oleh orang kepercayaannya.
"Apa kau akan menemuinya?" Suara berat seseorang tak jauh dari posisinya menyadarkan jiwa manusia itu untuk kembali ke fokus.
"Haruskah?" ------ "lalu jika aku menemuinya aku harus apa..hyeong?"
Seseorang yang dipanggil hyeong itu menghela nafasnya karena merasa pertanyaan itu tak bisa ia berikan jawaban yang pasti.
"Aku juga tidak tahu..temui saja dulu setidaknya kau bisa melihat secara langsung" ---- "aku akan segera mengaturnya jika kau mau"
"Aku akan mengikuti apapun rencanamu sunghoon-ah.."
"Rencana?"
"Jika kali ini kau ingin melawan hwejang-nimaku akan siap membantumu"
"Sebelum kau diumumkan sebagai pengganti ketua..aku rasa kau harus menemui mereka lebih dulu"
Sunghoon hanya terdiam mendengar kalimat berurutan yang dilancarkan oleh sejong,sekretaris setianya dari dulu.
Setelah lima tahun lamanya ia mengalah dengan terpaksa dan pergi meninggalkan orang-orang tercintanya akhirnya tepat satu minggu yang lalu ia menginjakan kakinya lagi di negeri kelahirannya.
Dan sebentar lagi ia akan segera dinobatkan dan dikenalkan oleh seluruh negeri sebagai pengganti Park Taewan persis seperti perkataan orang tua itu.
Tidak menanggapi ucapan hyeong nya itu,lelaki itu mematikan tablet yang sedari tadi ia pegang dan mengalihkan pembicaraan mereka dengan memberikan pertanyaan lain.
"Berapa menit lagi rapatnya dimulai?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang yang sama yang beberapa jam lalu menanyakan kapan rapat dimulai kini sudah berpindah duduk di dalam Mercedes benz hitam miliknya yang kini terparkir tak jauh dari sebuah taman kanak-kanak bertuliskan Suwon.
Lelaki itu mengamati setiap wajah yang keluar dari tempat yang tak terlalu besar untuk sebuah taman kanak-kanak. Hingga lelaki paruh baya yang nampak tak asing keluar dari sebuah mobil abu-abu dan juga sebuah kalimat yang keluar dari mulut sejong membuat punggung lelaki itu tegap.
