27. It's not simple again

107 14 1
                                    

Sudah satu jam berlalu sunghoon terus menggenggam tangan Hwayoung. Dan sudah satu jam pula Hwayoung terlelap karena obat bius yang diberikan dokter saat pembersihan rahim dilakukan.

Tidak ada hal lain yang ingin ia lakukan sekarang kecuali melihat kekasihnya kembali siuman dalam keadaan baik-baik saja.

Sunghoon mengelus dan menciumi punggung tangan milik Hwayoung berharap bisa membuat gadis itu segera pulih secepatnya.

"Gwaenchana...selain dirimu aku tidak memperdulikan siapapun bahkan bayi itu sekalipun kita hanya perlu selalu bersama satu sama lain,dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu"

Iya,sudah sunghoon bilang jika ia tidak menginginkan bayi itu sama sekali. Selama ini ia hanya merawat kekasihnya agar wanita itu tidak kesulitan selama kehamilannya. Bukan karena ia memperdulikan bayi itu.

Beberapa jam yang lalu

Setelah berhasil kabur dari pengawasan suruhan kakeknya,sunghoon langsung melesat pergi dari tempat pameran itu.

Tujuannya akan pergi menemui Hwayoung namun kali ini niatnya bukan hanya menemui wanita itu karena ia merindukannya,namun karena ia juga ingin memberikan hadiah pada kekasihnya itu.

Mobil silver sunghoon berhenti di depan sebuah cafe sebelum dirinya datang ke rumah Hwayoung.

Lelaki itu langsung menuju kursi di pojok yang sudah di tempati oleh seorang laki-laki bertopi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu langsung menuju kursi di pojok yang sudah di tempati oleh seorang laki-laki bertopi.

"Tunjukan barangnya!" Sunghoon mengecek isi paper bag kecil yang diletakan di meja oleh orang dihadapannya.

"Kau sudah yakin ini tidak akan menimbulkan bekas dan rasa sakit?"

"Eoh"

"Keurae...aku akan menambahkannya ke rekeningmu jika memang ini sesuai tapi... jangan harap tubuhmu akan baik-baik saja jika kau melakukan kesalahan,arrasseo?"

"Ne..." Sunghoon menyandarkan punggungnya di sandaran kursi lalu menyunggingkan senyum miringnya menatap orang dihadapannya yang kini sedang menundukan kepalanya.

"Kau tahu sangmin-ah...akhir-akhir ini aku sangat malas dengan Hyung mu itu,itu kenapa sekarang aku lebih menggunakanmu. ck,wajahnya membuatku muak saat aku menyuruhnya"

Sunghoon menelisik pada meja yang hanya memperlihatkan satu minuman yang sudah hilang setengah isinya.

"Kau bahkan tidak membelikanku minum ck, pelit sekali..." Sunghoon beranjak meninggalkan sangmin disana tanpa pamit.

Sangmin membuka maskernya dan menghela nafasnya setelah lelaki park tadi sudah keluar dari cafe.

"Sial...kenapa harus aku yang menjadi cecunguk keduanya"

Psycho Friend (Park Sunghoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang